Kamis, 19 September 2024

8 Fakta Seputar Kebiasaan Minum Kopi dan Pengaruhnya bagi Kesehatan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Secangkir kopi yang baru diseduh pasti membangunkan mood di pagi hari. Karena kopi memang bersifat sebagai pembangkit semangat. Rutin minum kopi tanpa pemanis juga memiliki pengaruh positif pada kesehatan.

Seorang dokter umum di Australia, dr. James Liew, terdorong untuk meneliti minuman kopi membawanya untuk mendapatkan sertifikasi Keterampilan Sensoris Kopi dari Specialty Coffee Association (SCA). Keingintahuannya dimulai dengan pertanyaan sederhana mengenai reaksi yang dia lakukan dengan kopi.

“Saya mulai bereksperimen dengan dosis yang berbeda untuk menemukan jumlah optimal yang akan membuat saya minum tanpa efek samping negatif,” kenangnya seperti dilansir dari The Star, Kamis (2/1).

Ada beberapa fakta yang dia temukan seputar kopi dan kesehatan. Apa saja?

- Advertisement -

Fakta 1

Menurut dr. Liew, minum 400 mg kafein sehari, setara dengan tiga hingga empat cangkir kopi yang diseduh, adalah tingkat konsumsi yang aman bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat.

- Advertisement -

“Penting untuk diingat bahwa kafein tidak hanya hadir dalam kopi tetapi juga dalam makanan dan minuman lain termasuk teh, minuman ringan, minuman energi, cokelat dan es krim,” katanya.

Efek ringan, efek samping dari terlalu banyak kafein adalah palpitasi, tremor, agitasi, dan gangguan pencernaan. Efek ini biasanya akan berlalu dengan sendirinya.

“Ini juga tidak berarti bahwa ketika kopi lebih pahit pasti memiliki lebih banyak kafein. Espresso mungkin mengandung lebih sedikit kafein daripada jenis minuman lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkab Kuansing Anggarkan Rp64 M untuk Tangani Corona

Fakta 2

Ada bukti kuat, dari uji coba secara acak, tentang beberapa efek positif dari kopi dan kafein. Alasan mengapa banyak orang meraih secangkir teh setiap pagi, adalah peningkatan fungsi kognitif (kemampuan berpikir). Sebuah studi 2010 yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, mengenai orang yang menderita gangguan kerja shift menemukan bahwa kafein secara signifikan meningkatkan pembentukan konsep, penalaran, memori, orientasi, perhatian, persepsi serta mencegah kesalahan dalam bekerja.

Fakta 3

Penemuan lain yang menarik adalah hubungan antara kopi dan asam urat. Dokter Liew mengatakan kopi telah terbukti mengurangi kadar asam urat. Ini bukan karena kafein.

“Jadi bukan kafein tetapi komponen lain dalam kopi yang membantu mencegah asam urat,” jelasnya.

Fakta 4

Minum kopi harus tetap murni. Poin utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa manfaat kopi ini terkait dengan kopi murni yang diseduh tanpa bahan tambahan.

“Bukan kopi instan, kopi lokal, dan campuran 3-in-1. Kopi dengan tambahan memiliki aditif seperti gula. Minuman seperti frappuccino biasanya mengandung 5 persen kopi dengan sisanya terdiri dari susu, sirup, gula, dan krim,” ujarnya.

Fakta 5

Dipercaya juga bahwa kopi memiliki efek positif lain seperti membantu sembelit, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi insiden stroke, diabetes dan sirosis. Antioksidan dalam kopi membantu memperlambat perkembangan sirosis hati pada pasien dengan infeksi hepatitis C.

Baca Juga:  Harga Beras di Kota Pekanbaru Sudah Tinggi sejak Awal Tahun

Fakta 6

Studi lain menemukan hubungan antara kopi atau teh dan penurunan risiko penyakit Parkinson meskipun masih belum diketahui bagaimana kafein dapat melindungi tubuh dari penyakit itu.

Fakta 7

Namun ingat, kopi telah terbukti meningkatkan tekanan darah pada orang yang bukan peminum kopi. Kopi juga bisa masuk meningkatkan kadar kolesterol.

“Bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, pilih kopi yang disaring, daripada kopi yang hanya menggunakan saringan logam, karena filter kertas akan menghilangkan senyawa lipid kopi. Namun, susu tinggi lemak dalam kopi yang menjadi biang keladinya. Jika Anda benar-benar kesulitan mengendalikan kolesterol, cobalah mengurangi susu dalam kopi,” kata dr. Liew.

Fakta 8

Data juga menunjukkan bahwa untuk perempuan yang lebih tua, minum kopi bisa menurunkan kepadatan tulang dan meningkatkan osteoporosis. Terutama pada mereka yang asupan kalsiumnya rendah.

“Itu berarti jika lansia tidak mengonsumsi banyak kalsium, dan mereka minum kopi setiap hari, risiko (tulang keropos) itu jauh lebih tinggi. Anda harus menyeimbangkannya, ”katanya.

“Sederhananya, jika Anda tidak minum kopi, itu akan baik-baik saja tak masalah. Dan jika Anda suka, nikmatilah!,” tutup dr. Liew.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Secangkir kopi yang baru diseduh pasti membangunkan mood di pagi hari. Karena kopi memang bersifat sebagai pembangkit semangat. Rutin minum kopi tanpa pemanis juga memiliki pengaruh positif pada kesehatan.

Seorang dokter umum di Australia, dr. James Liew, terdorong untuk meneliti minuman kopi membawanya untuk mendapatkan sertifikasi Keterampilan Sensoris Kopi dari Specialty Coffee Association (SCA). Keingintahuannya dimulai dengan pertanyaan sederhana mengenai reaksi yang dia lakukan dengan kopi.

“Saya mulai bereksperimen dengan dosis yang berbeda untuk menemukan jumlah optimal yang akan membuat saya minum tanpa efek samping negatif,” kenangnya seperti dilansir dari The Star, Kamis (2/1).

Ada beberapa fakta yang dia temukan seputar kopi dan kesehatan. Apa saja?

Fakta 1

Menurut dr. Liew, minum 400 mg kafein sehari, setara dengan tiga hingga empat cangkir kopi yang diseduh, adalah tingkat konsumsi yang aman bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat.

“Penting untuk diingat bahwa kafein tidak hanya hadir dalam kopi tetapi juga dalam makanan dan minuman lain termasuk teh, minuman ringan, minuman energi, cokelat dan es krim,” katanya.

Efek ringan, efek samping dari terlalu banyak kafein adalah palpitasi, tremor, agitasi, dan gangguan pencernaan. Efek ini biasanya akan berlalu dengan sendirinya.

“Ini juga tidak berarti bahwa ketika kopi lebih pahit pasti memiliki lebih banyak kafein. Espresso mungkin mengandung lebih sedikit kafein daripada jenis minuman lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  TNI AL Tahan Kapal AS, Tentara Amerika Tak Bisa Turun ke Darat

Fakta 2

Ada bukti kuat, dari uji coba secara acak, tentang beberapa efek positif dari kopi dan kafein. Alasan mengapa banyak orang meraih secangkir teh setiap pagi, adalah peningkatan fungsi kognitif (kemampuan berpikir). Sebuah studi 2010 yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, mengenai orang yang menderita gangguan kerja shift menemukan bahwa kafein secara signifikan meningkatkan pembentukan konsep, penalaran, memori, orientasi, perhatian, persepsi serta mencegah kesalahan dalam bekerja.

Fakta 3

Penemuan lain yang menarik adalah hubungan antara kopi dan asam urat. Dokter Liew mengatakan kopi telah terbukti mengurangi kadar asam urat. Ini bukan karena kafein.

“Jadi bukan kafein tetapi komponen lain dalam kopi yang membantu mencegah asam urat,” jelasnya.

Fakta 4

Minum kopi harus tetap murni. Poin utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa manfaat kopi ini terkait dengan kopi murni yang diseduh tanpa bahan tambahan.

“Bukan kopi instan, kopi lokal, dan campuran 3-in-1. Kopi dengan tambahan memiliki aditif seperti gula. Minuman seperti frappuccino biasanya mengandung 5 persen kopi dengan sisanya terdiri dari susu, sirup, gula, dan krim,” ujarnya.

Fakta 5

Dipercaya juga bahwa kopi memiliki efek positif lain seperti membantu sembelit, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi insiden stroke, diabetes dan sirosis. Antioksidan dalam kopi membantu memperlambat perkembangan sirosis hati pada pasien dengan infeksi hepatitis C.

Baca Juga:  Pemkab Kuansing Anggarkan Rp64 M untuk Tangani Corona

Fakta 6

Studi lain menemukan hubungan antara kopi atau teh dan penurunan risiko penyakit Parkinson meskipun masih belum diketahui bagaimana kafein dapat melindungi tubuh dari penyakit itu.

Fakta 7

Namun ingat, kopi telah terbukti meningkatkan tekanan darah pada orang yang bukan peminum kopi. Kopi juga bisa masuk meningkatkan kadar kolesterol.

“Bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, pilih kopi yang disaring, daripada kopi yang hanya menggunakan saringan logam, karena filter kertas akan menghilangkan senyawa lipid kopi. Namun, susu tinggi lemak dalam kopi yang menjadi biang keladinya. Jika Anda benar-benar kesulitan mengendalikan kolesterol, cobalah mengurangi susu dalam kopi,” kata dr. Liew.

Fakta 8

Data juga menunjukkan bahwa untuk perempuan yang lebih tua, minum kopi bisa menurunkan kepadatan tulang dan meningkatkan osteoporosis. Terutama pada mereka yang asupan kalsiumnya rendah.

“Itu berarti jika lansia tidak mengonsumsi banyak kalsium, dan mereka minum kopi setiap hari, risiko (tulang keropos) itu jauh lebih tinggi. Anda harus menyeimbangkannya, ”katanya.

“Sederhananya, jika Anda tidak minum kopi, itu akan baik-baik saja tak masalah. Dan jika Anda suka, nikmatilah!,” tutup dr. Liew.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari