Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Membuka Mindset Guru dalam PJJ di Masa Pandemi

(RIAUPOS.CO) – Sampai saat ini kegiatan pembelajaran masih dilaksanakan dari rumah artinya proses pembelajaran berlangsung dari jarak jauh yang di kenal dengan istilah PJJ. Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) dapat diartikan bahwa pembelajaran tanpa ada tatap muka diantara guru dan siswa. Interaksi terjadi jika dilakukan melalui media berbasis TI, dapat dikatakan tatap muka secara daring atau online. Namun jika pembelajaran dilakukan tanpa melalui online maka proses pembelajaran dilakukan melalui LKPD yang memerlukan kolaborasi dengan orang tua siswa.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), sebagai alat bantu penyampai materi dan tugas jika proses pembelajaran dilakukan melalui luring atau luar jaringan. Sedangkan untuk daring atau dalam jaringan dikenal dengan online. Pembelajaran Online merupakan proses pembelajaran yang saat ini diseluruh tanah air menjadi tugas guru untuk mengetahui dan menguasai bagaimana cara melaksanakan pembelajaran dalam jaringan dengan keterbatasan dalam mengoperasikan berbagai media berbasi TI merupakan salah satu kendalanya.

Berbagai kendala dan kekurangan guru dalam menguasi media elektronik saat pandemi ini menyebabkan sebagian besar sekolah masih melaksanakan pembelajaran secara luring. Hal lain mengapa proses pembelajaran dilaksanakan secara luring, karena sebagaian besar orang tua siswa terutama kelas rendah belum mengetahui bagaimana cara menggunakan aplikasi untuk belajar. Untuk itu perlu adanya usaha baik dari kepala sekolah, guru, atau orang tua siswa. Agar pembelajaran daring dapat dilaksanakan mengingat kuota internet dari Kemendikbud sudah diberikan.

Baca Juga:  Perguruan Thawalib Adakan Bimbel Studi ke Timur Tengah

Rumah menjadi pilihan saat pandemi ini, guru memberikan sedaya upaya untuk menyampaikan pembelajaran  dengan bermakna dan dipahami oleh siswa. Kejenuhan akan timbul jika hanya memberikan tugas yang di berikan dan dikumpulkan satu pekan sekali. Untuk itu perlu adaya upaya dari guru sendiri sebagai pemegang ujung tombak pendidikan dan maju mendurnya  negara serta tingkat kecerdasan generasi bangsa ditangan guru.

Banyak upaya yang dapat dilakukan guru saat ini yang penting adalah bagaimana guru membuka mindset, dengan tidak hanya berpaku pada satu bentuk dan menunggu, namun berfikir bagaimana membuat inovasi-inovasi yang kreatif agar pembelajaran dapat dirasakan oleh siswa walaupun hakikatnya tidak mengejar ketuntasan kurikulum namun pembelajaran dan proses pembelajaran tidak membosankan.

Membuka mindset berarti guru ingin melakukan perubahan dengan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Perubahan dapat terjadi jika guru mau melakukan perubahan dan menggerakkan diri untuk meningkat. Peningkatan kompetensi tentunya dapat diperoleh dari orang-orang yang berpengetahuan lebih tinggi dari kita. Untuk itu salah satu caranya yaitu guru dapat mengikuti berbagai kegiatan atau Bimtek baik dari penanggung jawab pendidikan atau pihak lain yang ingin memajukan dunia pendidikan seperti Tanoto Foundation.

Melalui Bimbingan dan Teknis tentang pembelajaran jarak jauh akan membantu mempermudah guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran. Pembelajaran seperti apa yang ingin disampaikan oleh guru, baik itu daring, luring, atau blended. Ketiga moda tersebut memerlukan teknis bagaimana cara melaksanakannya, merencanakan, media, dan penilaian yang digunakan dalam setiap moda yang berbeda-beda.

Baca Juga:  Disdik Dumai Gelar Penilaian Kerja Pengawas  dan Kepsek

Untuk mengatasi kesulitan dalam menyampaikan materi tersebut, saat ini guru perlu membuka mindset atau pola pikir tanpa menunggu di suruh, namun mengambil kebijakan sendiri agar proses pembelajaran dapat diterima oleh siswa. Guru di era pandemi ini mengadaptasikan diri dengan era digital, karena saat ini memerlukan kemampuan dalam menggunakan TI dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran daring atau online.

Tanpa pengetahuan tentang mengopersikan TI maka guru tidak akan mampu untuk menyampaikan materi dengan baik. Untuk itu pengetahuan dibidang teknologi saat ini sangat diperlukan sekali, guna antisipasi dan meningkatkan kompetensi guru sendiri, sehingga guru tidak terkesan sebagai guru yang gaptek. Dengan demikian kesadaran guru sangatlah penting untuk membangun kompetensi diri demi kemajuan pendidikan di negara ini.***

SUDARNING,S.Pd.SD. (Guru SDN 18 Bantan Kec. Bantan)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

(RIAUPOS.CO) – Sampai saat ini kegiatan pembelajaran masih dilaksanakan dari rumah artinya proses pembelajaran berlangsung dari jarak jauh yang di kenal dengan istilah PJJ. Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) dapat diartikan bahwa pembelajaran tanpa ada tatap muka diantara guru dan siswa. Interaksi terjadi jika dilakukan melalui media berbasis TI, dapat dikatakan tatap muka secara daring atau online. Namun jika pembelajaran dilakukan tanpa melalui online maka proses pembelajaran dilakukan melalui LKPD yang memerlukan kolaborasi dengan orang tua siswa.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), sebagai alat bantu penyampai materi dan tugas jika proses pembelajaran dilakukan melalui luring atau luar jaringan. Sedangkan untuk daring atau dalam jaringan dikenal dengan online. Pembelajaran Online merupakan proses pembelajaran yang saat ini diseluruh tanah air menjadi tugas guru untuk mengetahui dan menguasai bagaimana cara melaksanakan pembelajaran dalam jaringan dengan keterbatasan dalam mengoperasikan berbagai media berbasi TI merupakan salah satu kendalanya.

- Advertisement -

Berbagai kendala dan kekurangan guru dalam menguasi media elektronik saat pandemi ini menyebabkan sebagian besar sekolah masih melaksanakan pembelajaran secara luring. Hal lain mengapa proses pembelajaran dilaksanakan secara luring, karena sebagaian besar orang tua siswa terutama kelas rendah belum mengetahui bagaimana cara menggunakan aplikasi untuk belajar. Untuk itu perlu adanya usaha baik dari kepala sekolah, guru, atau orang tua siswa. Agar pembelajaran daring dapat dilaksanakan mengingat kuota internet dari Kemendikbud sudah diberikan.

Baca Juga:  Peserta Positif, Bisa Tes CASN Susulan

Rumah menjadi pilihan saat pandemi ini, guru memberikan sedaya upaya untuk menyampaikan pembelajaran  dengan bermakna dan dipahami oleh siswa. Kejenuhan akan timbul jika hanya memberikan tugas yang di berikan dan dikumpulkan satu pekan sekali. Untuk itu perlu adaya upaya dari guru sendiri sebagai pemegang ujung tombak pendidikan dan maju mendurnya  negara serta tingkat kecerdasan generasi bangsa ditangan guru.

- Advertisement -

Banyak upaya yang dapat dilakukan guru saat ini yang penting adalah bagaimana guru membuka mindset, dengan tidak hanya berpaku pada satu bentuk dan menunggu, namun berfikir bagaimana membuat inovasi-inovasi yang kreatif agar pembelajaran dapat dirasakan oleh siswa walaupun hakikatnya tidak mengejar ketuntasan kurikulum namun pembelajaran dan proses pembelajaran tidak membosankan.

Membuka mindset berarti guru ingin melakukan perubahan dengan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Perubahan dapat terjadi jika guru mau melakukan perubahan dan menggerakkan diri untuk meningkat. Peningkatan kompetensi tentunya dapat diperoleh dari orang-orang yang berpengetahuan lebih tinggi dari kita. Untuk itu salah satu caranya yaitu guru dapat mengikuti berbagai kegiatan atau Bimtek baik dari penanggung jawab pendidikan atau pihak lain yang ingin memajukan dunia pendidikan seperti Tanoto Foundation.

Melalui Bimbingan dan Teknis tentang pembelajaran jarak jauh akan membantu mempermudah guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran. Pembelajaran seperti apa yang ingin disampaikan oleh guru, baik itu daring, luring, atau blended. Ketiga moda tersebut memerlukan teknis bagaimana cara melaksanakannya, merencanakan, media, dan penilaian yang digunakan dalam setiap moda yang berbeda-beda.

Baca Juga:  Pimpinan 9 NGO Akan Dihadirkan sebagai Saksi

Untuk mengatasi kesulitan dalam menyampaikan materi tersebut, saat ini guru perlu membuka mindset atau pola pikir tanpa menunggu di suruh, namun mengambil kebijakan sendiri agar proses pembelajaran dapat diterima oleh siswa. Guru di era pandemi ini mengadaptasikan diri dengan era digital, karena saat ini memerlukan kemampuan dalam menggunakan TI dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran daring atau online.

Tanpa pengetahuan tentang mengopersikan TI maka guru tidak akan mampu untuk menyampaikan materi dengan baik. Untuk itu pengetahuan dibidang teknologi saat ini sangat diperlukan sekali, guna antisipasi dan meningkatkan kompetensi guru sendiri, sehingga guru tidak terkesan sebagai guru yang gaptek. Dengan demikian kesadaran guru sangatlah penting untuk membangun kompetensi diri demi kemajuan pendidikan di negara ini.***

SUDARNING,S.Pd.SD. (Guru SDN 18 Bantan Kec. Bantan)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari