JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Komite Senat Amerika Serikat membatalkan sidang pelantikan pensiunan militer Brigadir Jenderal Angkatan Darat Anthony Tata untuk menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Itu lantaran Tata pernah mengeluarkan pernyataan ofensif yang ada indikasi SARA tentang Islam dan Barrack Obama.
Pencalonan Tata sudah mendapat kecaman dari Senat Demokrat, yang mengirim surat dan meminta dia untuk mundur. Sosok Tata dikenal sebagai pendukung setia Presiden Donald Trump. Dia telah bertugas di Departemen Pertahanan AS sebagai penasihat senior untuk Sekretaris Pertahanan Mark Esper.
Menurut laporan media, Tata telah memposting kicauan pada 2018 yang menyebut Islam sebagai agama yang keras dan paling menindas. Dia juga menyebut mantan Presiden Barack Obama sebagai pemimpin teroris dan menyebutnya sebagai muslim. Kicauan itu kemudian dihapus.
Ketua Komite Layanan Senat Jim Inhofe, seorang Republikan, mengumumkan pembatalan persidangan untuk Tata. "Ada banyak kubu Demokrat dan Republik yang tidak cukup mengenal Anthony Tata," kata Inhofe seperti dilansir Aljazeera.
"Kita benar-benar kehabisan waktu dengan masa reses pada Agustus, jadi tidak ada gunanya untuk melakukan dengar pendapat pada saat ini," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, mengatakan kepada wartawan bahwa Tata akan terus bekerja sebagai penasihat bagi Esper. Senator Jack Reed dari Demokrat mengapresiasi pembatalan sidang. Kelompok-kelompok Islam di AS telah berulang kali meminta anggota parlemen untuk menentang pencalonan Tata. Dan mereka juga mengapresiasi pembatalan sidang.
Tata pensiun dari militer pada 2009 setelah 28 tahun bertugas di Angkatan Darat AS. Dia bertugas di bagian komando dan pertempuran.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Komite Senat Amerika Serikat membatalkan sidang pelantikan pensiunan militer Brigadir Jenderal Angkatan Darat Anthony Tata untuk menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Itu lantaran Tata pernah mengeluarkan pernyataan ofensif yang ada indikasi SARA tentang Islam dan Barrack Obama.
Pencalonan Tata sudah mendapat kecaman dari Senat Demokrat, yang mengirim surat dan meminta dia untuk mundur. Sosok Tata dikenal sebagai pendukung setia Presiden Donald Trump. Dia telah bertugas di Departemen Pertahanan AS sebagai penasihat senior untuk Sekretaris Pertahanan Mark Esper.
- Advertisement -
Menurut laporan media, Tata telah memposting kicauan pada 2018 yang menyebut Islam sebagai agama yang keras dan paling menindas. Dia juga menyebut mantan Presiden Barack Obama sebagai pemimpin teroris dan menyebutnya sebagai muslim. Kicauan itu kemudian dihapus.
Ketua Komite Layanan Senat Jim Inhofe, seorang Republikan, mengumumkan pembatalan persidangan untuk Tata. "Ada banyak kubu Demokrat dan Republik yang tidak cukup mengenal Anthony Tata," kata Inhofe seperti dilansir Aljazeera.
- Advertisement -
"Kita benar-benar kehabisan waktu dengan masa reses pada Agustus, jadi tidak ada gunanya untuk melakukan dengar pendapat pada saat ini," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, mengatakan kepada wartawan bahwa Tata akan terus bekerja sebagai penasihat bagi Esper. Senator Jack Reed dari Demokrat mengapresiasi pembatalan sidang. Kelompok-kelompok Islam di AS telah berulang kali meminta anggota parlemen untuk menentang pencalonan Tata. Dan mereka juga mengapresiasi pembatalan sidang.
Tata pensiun dari militer pada 2009 setelah 28 tahun bertugas di Angkatan Darat AS. Dia bertugas di bagian komando dan pertempuran.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi