Selasa, 2 Juli 2024

Air Limbah dari Drainase Meluap ke Jalan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jalan Delima, Kecamatan Bina Widya mengalami kerusakan di sejumlah titik. Kondisinya memprihatinkan dan perlu perbaikan secepatnya. Tidak hanya dalam kondisi rusak, drainase penuh dengan air limbah domestik yang meluap ke titik kerusakan. Hal ini membuat khawatir para pengendara, karena air yang menggenangi lubang berwarna gelap itu kedalamannya tidak terdeteksi dengan jelas oleh pengendara.

Lokasi jalan rusak dengan genangan limbah ini bisa dilihat di depan Fajar Store. Drainase di lokasi ini tidak berfungsi maksimal, hingga air limbah mengalir ke jalan, menutupi lubang-lubang yang sudah menganga di badan jalan.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, Senin (28/3), genangan ini dapat dipastikan bukan dari air hujan, karena sepekan terakhir hujan tidak turun di kawasan ini. Beberapa pengendara yang melintasi titik kerusakan ini terutama pengendara sepeda motor, lebih memilih menghindari jalan berlubang yang tergenang limbah tersebut. Pada jam-jam sibuk, kemacetan kerap terjadi di titik jalan yang rusak.

Widya, salah seorang warga menyebutkan, kerusakan itu sudah lama terjadi.

Baca Juga:  Lilik Gunawan Sambangi PT Alfa Scorpii

"Sudah lama begitu, ndak ingat sejak kapan. Dah sebulan ini sudah begitu kondisinya, makin parah. Harusnya ini sudah diperbaikilah, masak dibiarkan aja gitu," kata Widya yang mengaku bukan warga Jalan Delima namun sering melintas di jalan tersebut.

- Advertisement -

Seorang pengendara motor Andi mengaku memaklumi bila ada pengendara yang lebih memilih melawan arus daripada melintas di lubang berisi air kotor di Jalan Delima tersebut.

"Ya, kalau mereka gak takut kotor, ya takut tercebur. Kan ndak nampak itu, dalamnya seberapa. Ya, mobil aja takut lewat situ. Banyak yang pelan-pelan. Apalagi pakai motor. Intinya, ini diperbaikilah. Ini kan jalan padat, kadang macet, sebelum ada korban jatuh," kata Andi mengaku cukup sering melintasi Jalan Delima.

Titik kerusakan lainnya yang juga cukup parah berada tidak jauh dari An Namiroh, atau tepatnya di depan Delima Bangunan. Di sini  air limbah juga terlihat tergenang. Pada lokasi ini tidak terlihat ada drainase di depan deretan pertokoan. Pemandangan ini kontras di sisi Masjid Al-Ikhlas yang berada di  seberang pertokoan  yang memiliki drainase cukup bagus.

Baca Juga:  Jalan Lintas Rengat-Tembilahan Buka Tutup

Berbeda dengan dua titik kerusakan sebelumnya, kerusakan Jalan Delima yang berada di depan SMK Abdurrab kondisinya tidak terlalu parah. Di sini lubang jalan pada akhir pekan kemarin sempat ditutup oleh warga sekitar, kendati seadanya. Terlihat lubang-lubang disumpal dengan material sisa reruntuhan bangunan.

Menurut warga sekitar, aksi tambal jalan swadaya ini bukan pertama kali, sudah sering. Hanya jika hujan turun, lubang dari kerusakan jalan tersebut kembali terbentuk. Karena material bangunan yang menjadi bahan penumpun kembali hancur karena terus dilanggar dan terendam air.

Dari pantauan Riau Pos, tidak jauh dari lokasi kerusakan itu, nampak ada drainase pecah. Dari bentuknya terlihat kerusakannya seperti bekas ditabrak kendaraan berat. Hal ini bisa dimaklumi, karena sebelum ditutup, lubang di lokasi ini cukup besar dan dalam, hingga kendaraan roda empat cenderung menghindarinya.(lim)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jalan Delima, Kecamatan Bina Widya mengalami kerusakan di sejumlah titik. Kondisinya memprihatinkan dan perlu perbaikan secepatnya. Tidak hanya dalam kondisi rusak, drainase penuh dengan air limbah domestik yang meluap ke titik kerusakan. Hal ini membuat khawatir para pengendara, karena air yang menggenangi lubang berwarna gelap itu kedalamannya tidak terdeteksi dengan jelas oleh pengendara.

Lokasi jalan rusak dengan genangan limbah ini bisa dilihat di depan Fajar Store. Drainase di lokasi ini tidak berfungsi maksimal, hingga air limbah mengalir ke jalan, menutupi lubang-lubang yang sudah menganga di badan jalan.

Pantauan Riau Pos, Senin (28/3), genangan ini dapat dipastikan bukan dari air hujan, karena sepekan terakhir hujan tidak turun di kawasan ini. Beberapa pengendara yang melintasi titik kerusakan ini terutama pengendara sepeda motor, lebih memilih menghindari jalan berlubang yang tergenang limbah tersebut. Pada jam-jam sibuk, kemacetan kerap terjadi di titik jalan yang rusak.

Widya, salah seorang warga menyebutkan, kerusakan itu sudah lama terjadi.

Baca Juga:  Jalan Lintas Rengat-Tembilahan Buka Tutup

"Sudah lama begitu, ndak ingat sejak kapan. Dah sebulan ini sudah begitu kondisinya, makin parah. Harusnya ini sudah diperbaikilah, masak dibiarkan aja gitu," kata Widya yang mengaku bukan warga Jalan Delima namun sering melintas di jalan tersebut.

Seorang pengendara motor Andi mengaku memaklumi bila ada pengendara yang lebih memilih melawan arus daripada melintas di lubang berisi air kotor di Jalan Delima tersebut.

"Ya, kalau mereka gak takut kotor, ya takut tercebur. Kan ndak nampak itu, dalamnya seberapa. Ya, mobil aja takut lewat situ. Banyak yang pelan-pelan. Apalagi pakai motor. Intinya, ini diperbaikilah. Ini kan jalan padat, kadang macet, sebelum ada korban jatuh," kata Andi mengaku cukup sering melintasi Jalan Delima.

Titik kerusakan lainnya yang juga cukup parah berada tidak jauh dari An Namiroh, atau tepatnya di depan Delima Bangunan. Di sini  air limbah juga terlihat tergenang. Pada lokasi ini tidak terlihat ada drainase di depan deretan pertokoan. Pemandangan ini kontras di sisi Masjid Al-Ikhlas yang berada di  seberang pertokoan  yang memiliki drainase cukup bagus.

Baca Juga:  Permintaan Jagung ke Petani Meningkat

Berbeda dengan dua titik kerusakan sebelumnya, kerusakan Jalan Delima yang berada di depan SMK Abdurrab kondisinya tidak terlalu parah. Di sini lubang jalan pada akhir pekan kemarin sempat ditutup oleh warga sekitar, kendati seadanya. Terlihat lubang-lubang disumpal dengan material sisa reruntuhan bangunan.

Menurut warga sekitar, aksi tambal jalan swadaya ini bukan pertama kali, sudah sering. Hanya jika hujan turun, lubang dari kerusakan jalan tersebut kembali terbentuk. Karena material bangunan yang menjadi bahan penumpun kembali hancur karena terus dilanggar dan terendam air.

Dari pantauan Riau Pos, tidak jauh dari lokasi kerusakan itu, nampak ada drainase pecah. Dari bentuknya terlihat kerusakannya seperti bekas ditabrak kendaraan berat. Hal ini bisa dimaklumi, karena sebelum ditutup, lubang di lokasi ini cukup besar dan dalam, hingga kendaraan roda empat cenderung menghindarinya.(lim)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari