Kamis, 28 Agustus 2025
spot_img

Promosikan Pangan Lokal

(RIAUPOS.CO) — Memperigati Hari Pangan, Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) Universitas Riau (Unri) mengkampanyekan dan membagi-bagikan produk olahan pangan lokal kepada masyarakat, saat car free day (CFD) di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Ahad (27/10).

Menurut salah satu anggota Himateta Afdal, kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan kepada masayarakat terkait pangan lokal seperti sagu, singkong dan lain-lain yang bisa diolah menjadi makanan lain dan dikonsumsi, serta mengingatkan kepada masyarakat pentingnya pangan lokal.

“Ini untuk memperingati Hari Pangan yang jatuh pada 16 Oktober, puncaknya kami lakukan hari ini (kemarin, red) dengan menyosialisasikan pangan lokal, dan mengingatkan kepada masyarakat pentingnya pangan lokal,” kata Afdal.

Afdal menilai, masyarakat saat ini lebih gemar mengonsumsi makanan dari luar negeri dibandingkan pangan lokal. Seperti junkfood dan makanan berpengawet lainnya.

Baca Juga:  Jamaah Berhentikan Ketua Masjid Paripurna

“Orang banyak gengsinya, mereka lebih suka makanan luar dibandingkan lokal, seperti junkfood. Itu tidak sehat. Padahal banyak makanan lokal yang bisa diolah. Contohnya singkong itu bisa dibuat godok yang lebih mengenyangkan dan menyehatkan,” ungkap Afdal.

Afdal berharap, pangan lokal dapat dimanfaakan seoptimal mungkin. Selain itu dalam agenda ini Himateta juga melakukan longmars dan mengorasikan pentingnya pangan lokal. “Semoga pangan lokal di Indonesia dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin,” pungkasnya.(*2/ade)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

(RIAUPOS.CO) — Memperigati Hari Pangan, Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) Universitas Riau (Unri) mengkampanyekan dan membagi-bagikan produk olahan pangan lokal kepada masyarakat, saat car free day (CFD) di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Ahad (27/10).

Menurut salah satu anggota Himateta Afdal, kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan kepada masayarakat terkait pangan lokal seperti sagu, singkong dan lain-lain yang bisa diolah menjadi makanan lain dan dikonsumsi, serta mengingatkan kepada masyarakat pentingnya pangan lokal.

“Ini untuk memperingati Hari Pangan yang jatuh pada 16 Oktober, puncaknya kami lakukan hari ini (kemarin, red) dengan menyosialisasikan pangan lokal, dan mengingatkan kepada masyarakat pentingnya pangan lokal,” kata Afdal.

Afdal menilai, masyarakat saat ini lebih gemar mengonsumsi makanan dari luar negeri dibandingkan pangan lokal. Seperti junkfood dan makanan berpengawet lainnya.

Baca Juga:  Masterplan Penanggulangan Banjir Perlu Diperdakan

“Orang banyak gengsinya, mereka lebih suka makanan luar dibandingkan lokal, seperti junkfood. Itu tidak sehat. Padahal banyak makanan lokal yang bisa diolah. Contohnya singkong itu bisa dibuat godok yang lebih mengenyangkan dan menyehatkan,” ungkap Afdal.

- Advertisement -

Afdal berharap, pangan lokal dapat dimanfaakan seoptimal mungkin. Selain itu dalam agenda ini Himateta juga melakukan longmars dan mengorasikan pentingnya pangan lokal. “Semoga pangan lokal di Indonesia dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin,” pungkasnya.(*2/ade)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

(RIAUPOS.CO) — Memperigati Hari Pangan, Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta) Universitas Riau (Unri) mengkampanyekan dan membagi-bagikan produk olahan pangan lokal kepada masyarakat, saat car free day (CFD) di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Ahad (27/10).

Menurut salah satu anggota Himateta Afdal, kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan kepada masayarakat terkait pangan lokal seperti sagu, singkong dan lain-lain yang bisa diolah menjadi makanan lain dan dikonsumsi, serta mengingatkan kepada masyarakat pentingnya pangan lokal.

“Ini untuk memperingati Hari Pangan yang jatuh pada 16 Oktober, puncaknya kami lakukan hari ini (kemarin, red) dengan menyosialisasikan pangan lokal, dan mengingatkan kepada masyarakat pentingnya pangan lokal,” kata Afdal.

Afdal menilai, masyarakat saat ini lebih gemar mengonsumsi makanan dari luar negeri dibandingkan pangan lokal. Seperti junkfood dan makanan berpengawet lainnya.

Baca Juga:  Peduli terhadap Pengumpulan Zakat, Gubri Terima Baznas Award 2022

“Orang banyak gengsinya, mereka lebih suka makanan luar dibandingkan lokal, seperti junkfood. Itu tidak sehat. Padahal banyak makanan lokal yang bisa diolah. Contohnya singkong itu bisa dibuat godok yang lebih mengenyangkan dan menyehatkan,” ungkap Afdal.

Afdal berharap, pangan lokal dapat dimanfaakan seoptimal mungkin. Selain itu dalam agenda ini Himateta juga melakukan longmars dan mengorasikan pentingnya pangan lokal. “Semoga pangan lokal di Indonesia dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin,” pungkasnya.(*2/ade)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari