PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) melaksanakan pelatihan penguatan kelembagaan bagi petani sawit. Kegiatan berlangsung dari 25 Agustus – 3 September, angkatan I tahun ini melibatkan peserta dari tiga kabupaten di Riau, yakni Bengkalis, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir.
Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma, Ditjen Perkebunan Kementan, Baginda Siagian menyampaikan, bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan berharga yang tidak semua petani sawit bisa peroleh. Ia menekankan agar kesempatan tersebut benar-benar dimanfaatkan secara optimal.
”Selama beberapa hari ke depan, para peserta akan mendapatkan materi baik secara teori maupun praktek di lapangan. Bahkan ada juga kunjungan kerja ke beberapa lokasi yang relevan. Semua itu diharapkan bisa menambah ilmu dan wawasan bagi petani sawit kita,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan dapat diteruskan kepada petani lain di daerah masing-masing. Dengan begitu, hasil yang dirasakan tidak hanya terbatas pada peserta, tetapi juga menyebar ke kelompok petani sawit lainnya.
”Hal-hal inilah yang menjadi perhatian penting kami. Para petani sawit tetap menjadi prioritas utama dalam membangun ekosistem kelapa sawit nasional agar lebih berkembang dan maju,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum BBPMKP, Sutrisno Sipahutar, menjelaskan kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dengan BBPMKP. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud nyata komitmen BPDP dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor perkebunan.
Untuk angkatan I, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tercatat sebanyak 36 orang. Mereka berasal dari Bengkalis, Rohil, dan Rohul. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian pelatihan yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir.
”Tahun ini menandai penyelenggaraan yang keempat kalinya. Kepercayaan untuk kembali menyelenggarakan pelatihan ini menunjukkan konsistensi dan keberhasilan program pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Sutrisno.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi, mengatakan BPDP sejauh ini telah banyak membantu pelatihan bagi petani sawit. Menurutnya, semakin banyak pekebun yang berwawasan luas dan memiliki literasi baik, maka praktik di lapangan tentu akan semakin membaik.
”Pesan dari Pak Gubernur adalah bagaimana pekebun kita bisa diberdayakan. Tidak hanya berkebun dengan mindset masing-masing, tetapi juga membangun kolaborasi. Karena itu, materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan nyata petani kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa penguatan kelembagaan dan kepemimpinan menjadi aspek penting. Jika kelompok tani mampu dikelola dengan baik, maka hasilnya tidak akan berbeda jauh dengan perkebunan skala perusahaan. Terlebih, BPDP juga membuka akses bantuan sarana, prasarana, hingga pendidikan bagi keluarga petani sawit.(sol/c)