Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ornamen Masjid Jami’ Air Tiris Disambar Petir

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ornamen hias pada kemuncak atap Masjid Jami’ Air Tiris mengalami kerusakan setelah tersambar petir, Selasa (23/1) sekitar pukul 20.30 WIB kemarin. Kerusakan yang ditemukan berupa keretakan pada bagian ornamen kayu dari hulu ke bagian puncak ornamen, dan serpihan kayu dari kerusakan tersebut bertebaran di lingkungan masjid dan atap rumah masyarakat hingga jarak 10 meter.

Pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ketika mendapat laporan segera melakukan pengecekan ke lokasi dan melihat langsung kerusakan yang diakibatkan petir tersebut. Tindakan ini dilakukan terkait Masjid Jami’ Air Tiris yang juga berstatus Cagar Budaya Provinsi Riau tahun 2017.

“Kami mendapat laporan dari Pak Nazarudin selaku ketua masjid bahwa ornamen hias di kemuncak atap masjid ada yang retak bahkan pecah, dan pada Rabu (24/1) sudah dilakukan survei dengan didampingi Disbudpar Kampar dan Ketua Masjid Jami’Air Tiris,” kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Riau Raja Yoserizal Zen.

Baca Juga:  Wartawan Terpapar Covid-19

Disampaikannya, dari keterangan pihak masjid bahwa petir juga mengakibatkan pengeras suara dan kipas angin masjid tidak berfungsi. Khusus dalam hal penanggulangan kerusakan dan penggantian ornamen diperkirakan memerlukan anggaran Rp82 juta, dan jika ditambahkan dengan alat penangkal petir atau grounding, maka memerlukan anggaran sekitar Rp100 juta.

“Langkah awal dalam upaya penanganan kerusakan, tim Disbud provinsi mendorong agar pengurus masjid mengajukan surat permohonan kepada tiga instansi terkait, dalam hal ini Pemkab Kampar, Pemprov Riau dan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah IV,” ujar Yose.

Selain itu, sebutnya lagi, diusahakan pula dana CSR dari provider telekomunikasi yang memiliki tower berdampingan dengan bangunan masjid. Hal ini untuk membuka sebanyak-banyaknya pihak mana yang siap dengan anggaran tersedia.

Baca Juga:  Lurah Air Jamban Kunjungi Korban Disambar Petir

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Jumhari juga langsung merespon laporan Kadisbud Riau walaupun baru secara lisan laporan tersebut disampaikan. Dijadwalkan pada Sabtu (27/1) pihak Disbud Riau bersama pihak BPK Wilayah IV akan turun ke lokasi untuk melakukan tinjauan kembali sebelum melakukan langkah-langkah strategis selanjutnya.

“Insya Allah hari Sabtu (27/1) tim dari BPK Wilayah IV akan turun ke lokasi untuk memastikan apa saja yang terkena petir itu,” tutup Raja Yose.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ornamen hias pada kemuncak atap Masjid Jami’ Air Tiris mengalami kerusakan setelah tersambar petir, Selasa (23/1) sekitar pukul 20.30 WIB kemarin. Kerusakan yang ditemukan berupa keretakan pada bagian ornamen kayu dari hulu ke bagian puncak ornamen, dan serpihan kayu dari kerusakan tersebut bertebaran di lingkungan masjid dan atap rumah masyarakat hingga jarak 10 meter.

Pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ketika mendapat laporan segera melakukan pengecekan ke lokasi dan melihat langsung kerusakan yang diakibatkan petir tersebut. Tindakan ini dilakukan terkait Masjid Jami’ Air Tiris yang juga berstatus Cagar Budaya Provinsi Riau tahun 2017.

- Advertisement -

“Kami mendapat laporan dari Pak Nazarudin selaku ketua masjid bahwa ornamen hias di kemuncak atap masjid ada yang retak bahkan pecah, dan pada Rabu (24/1) sudah dilakukan survei dengan didampingi Disbudpar Kampar dan Ketua Masjid Jami’Air Tiris,” kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Riau Raja Yoserizal Zen.

Baca Juga:  Wartawan Terpapar Covid-19

Disampaikannya, dari keterangan pihak masjid bahwa petir juga mengakibatkan pengeras suara dan kipas angin masjid tidak berfungsi. Khusus dalam hal penanggulangan kerusakan dan penggantian ornamen diperkirakan memerlukan anggaran Rp82 juta, dan jika ditambahkan dengan alat penangkal petir atau grounding, maka memerlukan anggaran sekitar Rp100 juta.

- Advertisement -

“Langkah awal dalam upaya penanganan kerusakan, tim Disbud provinsi mendorong agar pengurus masjid mengajukan surat permohonan kepada tiga instansi terkait, dalam hal ini Pemkab Kampar, Pemprov Riau dan Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah IV,” ujar Yose.

Selain itu, sebutnya lagi, diusahakan pula dana CSR dari provider telekomunikasi yang memiliki tower berdampingan dengan bangunan masjid. Hal ini untuk membuka sebanyak-banyaknya pihak mana yang siap dengan anggaran tersedia.

Baca Juga:  Lurah Air Jamban Kunjungi Korban Disambar Petir

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Jumhari juga langsung merespon laporan Kadisbud Riau walaupun baru secara lisan laporan tersebut disampaikan. Dijadwalkan pada Sabtu (27/1) pihak Disbud Riau bersama pihak BPK Wilayah IV akan turun ke lokasi untuk melakukan tinjauan kembali sebelum melakukan langkah-langkah strategis selanjutnya.

“Insya Allah hari Sabtu (27/1) tim dari BPK Wilayah IV akan turun ke lokasi untuk memastikan apa saja yang terkena petir itu,” tutup Raja Yose.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari