PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Konflik antara pedagang dengan pengelola Pasar Sukaramai atau Sukaramai Trade Centre (STC) memanas. Terkini, ratusan pedagang melakukan unjuk rasa di depan STC. Beberapa pedagang terlihat membawa kayu balok dan batu. Kondisi sempat tidak terkendali.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Riau daerah pemilihan (dapil) Kota Pekanbaru Parisman Ikhwan meminta agar Pemko Pekanbaru bisa mengambil sikap tegas. Meski telah diserahkan ke pihak ketiga, yakni pengelola STC Pemko masih punya wewenang untuk membuat kebijakan.
Kepada pengelola, Parisman meminta agar tidak terlalu menekan pedagang. "Saya memang sudah mendapat aduan dari pedagang STC. Karena kami dari dapil Pekanbaru, kami minta MPP ataupun pemko pakai hati nurani lah sedikit. Kita tahu pedagang sedang mengalami penurunan ekonomi, pendapatan berkurang," sebut Parisman kepada Riaupos.co, Selasa (25/2/2020).
Dari aduan yang ia dapat, konflik tersebut bermula dari sikap pengelola yang memaksakan sejumlah aturan kepada pedagang. Mulai dari pembayaran 10 persen dari nilai kios yang akan ditempati, hingga permintaan masuk paksa kedalam area STC. Padahal pembangunan belum sepenuhnya rampung. Masih sekitar 90 persen.
"Sementara itu pasar baru kebakaran. Kelayakan bangunan yang baru belum ada. Kami lihat pedagang kita tidak menuntut yang aneh-aneh. Mereka minta kasi waktu hingga lebaran. Makanya kami minta itu pengelola punya hati lah sedikit. Jangan untung saja yang dipikirkan," pungkasnya.
Laporan: Afiat Ananda
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Konflik antara pedagang dengan pengelola Pasar Sukaramai atau Sukaramai Trade Centre (STC) memanas. Terkini, ratusan pedagang melakukan unjuk rasa di depan STC. Beberapa pedagang terlihat membawa kayu balok dan batu. Kondisi sempat tidak terkendali.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Riau daerah pemilihan (dapil) Kota Pekanbaru Parisman Ikhwan meminta agar Pemko Pekanbaru bisa mengambil sikap tegas. Meski telah diserahkan ke pihak ketiga, yakni pengelola STC Pemko masih punya wewenang untuk membuat kebijakan.
- Advertisement -
Kepada pengelola, Parisman meminta agar tidak terlalu menekan pedagang. "Saya memang sudah mendapat aduan dari pedagang STC. Karena kami dari dapil Pekanbaru, kami minta MPP ataupun pemko pakai hati nurani lah sedikit. Kita tahu pedagang sedang mengalami penurunan ekonomi, pendapatan berkurang," sebut Parisman kepada Riaupos.co, Selasa (25/2/2020).
Dari aduan yang ia dapat, konflik tersebut bermula dari sikap pengelola yang memaksakan sejumlah aturan kepada pedagang. Mulai dari pembayaran 10 persen dari nilai kios yang akan ditempati, hingga permintaan masuk paksa kedalam area STC. Padahal pembangunan belum sepenuhnya rampung. Masih sekitar 90 persen.
- Advertisement -
"Sementara itu pasar baru kebakaran. Kelayakan bangunan yang baru belum ada. Kami lihat pedagang kita tidak menuntut yang aneh-aneh. Mereka minta kasi waktu hingga lebaran. Makanya kami minta itu pengelola punya hati lah sedikit. Jangan untung saja yang dipikirkan," pungkasnya.
Laporan: Afiat Ananda