- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Malaysia anjlok signifikan pada perdagangan hari ini. Amblesnya harga minyak mentah menjadi sentimen negatif untuk komoditas unggulan negeri jiran dan Indonesia ini.
Seperti Selasa (21/4) pukul 09.50 WIB dilansir CNBC Indonesia, harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) turun 96 ringgit menjadi RM 2.136/ton. Harga CPO terkoreksi 4,21 persen pada hari itu menyusul anjloknya harga minyak mentah yang terjadi Senin malam.
Pada 05.16 WIB, harga minyak mentah kontrak berjangka pengiriman Mei West Texas Intermediate (WTI) turun signifikan sampai ke level minus US$ 37,63/barel. Ya tidak salah lagi minus harganya.
Tanda minus mengindikasikan kontrak pengiriman Mei yang kadaluwarsa pada 21 April ini mengindikasikan pemegang kontrak bisa memberikan cuma-cuma kepada yang berminat. Bahkan sampai membayar orang agar mau membeli minyaknya karena kapasitas di storage penuh.
Ini adalah kali pertama dalam sejarah harga minyak jatuh ke zona negatif. Semua ini dipicu oleh kesaktian pandemi Covid-19, yang membuat miliaran orang di dunia harus terkungkung dalam rumah karena kebijakan lockdown.
- Advertisement - - Advertisement -
CPO sendiri merupakan bahan baku bagi biodiesel yang jadi produk substitusi untuk bahan bakar fosil yang digunakan untuk transportasi. Sehingga harga CPO juga sedikit banyak terpengaruh oleh pergerakan harga minyak.
Prospek permintaan terhadap minyak sawit pun ke depan masih dibayangi tekanan. Ini mengingat India sebagai pembeli terbesar minyak nabati masih dalam keadaan karantina nasional dan jumlah pertambahan kasus Covid-19 per harinya masih terus meningkat.(int/zed)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Malaysia anjlok signifikan pada perdagangan hari ini. Amblesnya harga minyak mentah menjadi sentimen negatif untuk komoditas unggulan negeri jiran dan Indonesia ini.
Seperti Selasa (21/4) pukul 09.50 WIB dilansir CNBC Indonesia, harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) turun 96 ringgit menjadi RM 2.136/ton. Harga CPO terkoreksi 4,21 persen pada hari itu menyusul anjloknya harga minyak mentah yang terjadi Senin malam.
- Advertisement -
Pada 05.16 WIB, harga minyak mentah kontrak berjangka pengiriman Mei West Texas Intermediate (WTI) turun signifikan sampai ke level minus US$ 37,63/barel. Ya tidak salah lagi minus harganya.
Tanda minus mengindikasikan kontrak pengiriman Mei yang kadaluwarsa pada 21 April ini mengindikasikan pemegang kontrak bisa memberikan cuma-cuma kepada yang berminat. Bahkan sampai membayar orang agar mau membeli minyaknya karena kapasitas di storage penuh.
- Advertisement -
Ini adalah kali pertama dalam sejarah harga minyak jatuh ke zona negatif. Semua ini dipicu oleh kesaktian pandemi Covid-19, yang membuat miliaran orang di dunia harus terkungkung dalam rumah karena kebijakan lockdown.
CPO sendiri merupakan bahan baku bagi biodiesel yang jadi produk substitusi untuk bahan bakar fosil yang digunakan untuk transportasi. Sehingga harga CPO juga sedikit banyak terpengaruh oleh pergerakan harga minyak.
Prospek permintaan terhadap minyak sawit pun ke depan masih dibayangi tekanan. Ini mengingat India sebagai pembeli terbesar minyak nabati masih dalam keadaan karantina nasional dan jumlah pertambahan kasus Covid-19 per harinya masih terus meningkat.(int/zed)