PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Pekanbaru punya harapan besar pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-240 ini. Lewat tokoh masyarakat dan wakil mereka di legislatif, harapan itu mulai dari perbaikan infrastruktur termasuk jalan, isu parkir, kebersihan hingga perhatian pemerintah ke masyarakat miskin di Kota Pekanbaru. Dimulai dari wakil rakyat, pada HUT ke-240 Pekanbaru meminta agar kota ini terus berbenah dan menyelesaikan masalah-masalah krusial yang sedang dihadapi Kota Bertuah saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru T Azwendy Fajri menyampaikan, Pekanbaru secara usia sudah dewasa sebagai kota. Maka sudah sepatutnya kota ini berbenah, baik dari segi infrastruktur, layanan terhadap masyarakatnya. Termasuk persoalan krusial yang terus menghantui warga kota.
‘’Pertama kita menyampaikan selamat ulang tahun Kota Pekanbaru. Kita harapkan, dengan semakin dewasa secara usia, masalah infrastruktur, kebersihan, perparkiran, banjir dan isu ekonomi, itu semua harus menjadi perhatian ke depannya,’’ harap Azwendy.
Azwendy meminta pemangku kepentingan harus lebih cermat. Dirinya meminta pemerintah mengerjakan dan mengambil kebijakan yang prorakyat, terutama pada bidang pelayanan, bagaimana Kota Pekanbaru ini nyaman dan warganya sejahtera.
‘’Harapan masyarakat sangat besar terhadap pemerintah. Makanya apa yang selama ini menjadi keluhan masyarakat seperti jalan, banjir, sampah, parkir, harus diselesaikan. Itu semua adalah masalah pelayanan yang harus diselesaikan,’’ harap Azwendy.
Perhatikan Masyarakat Miskin, Budaya dan Kebersihan
Sementara itu, tokoh masyarakat Pekanbaru yang juga Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru, Datuk Sri Muspidauan, menyampaikan sejumlah harapan dan keinginan terkait Hari Ulang Tahun (HUT) ke-240 Pekanbaru.
Berbicara dengan Riau Pos pada Sabtu (22/6), Muspidauan meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, terutama Risnandar Mahiwa yang baru dilantik sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota untuk memperhatikan masyarakat miskin. Pemko menurutnya harus berpihak pada kaum yang lemah.
‘’Pertama tahniah Pekanbaru yang telah menjejaki usia 240 tahun. Ini usia sudah hampir dua setengah abad. Saya berharap kepada Pj Wali Kota yang baru dilantik ini agar berpeihak pada masyarakat miskin dan masyarakat yang lemah. Perhatikan kehidupan mereka lebih dahulu, kesehatan, dan pendidikan mereka. Pengelolaan anggaran ini diarahkanlah ke masyarakat miskin,’’ harapnya.
Masyarakat miskin itu, kata Muspidauan, termasuk para guru honorer dan petugas kebersihan atau pasukan kuning. Sebagai salah satu elemen utama perkembangan kota, mereka harus diperhatikan.
‘’Soal kebersihan kota ini, pasukan kuning ini tolong diperhatikan. Kerja mereka berat, tolong perhatikan APD mereka, perhatikan juga kesejahteraan mereka. Termasuk guru honorer. Kami masih mendapati guru S2 digaji Rp1,5 juta, padahal kita sudah tetapkan UMK dan UMR tapi mereka digaji lebih rendah dari buruh,’’ tekannya.
Pekanbaru sebagai pusat administrasi negeri Melayu yang lekat dengan Islam, maka masalah kebersihan harus diutamakan. Ini bisa dimulai dengan memperhatian pasukan kuning. Muspidauan menyoroti soal minimnya APD dan kesejahteraan mereka. Muspidauan juga meminta pemerintah memperhatikan pendidikan. Selain itu pendidikan keluarga miskin juga harus diutamakan pemerintah.
‘’Masyarakat miskin tolong diprioritaskan pendidikan, jangan sampai mereka masuk swasta yang mahal,’’ ungkapnya.
Masalah pendidikan dan kebersihan ini harus ditopang dengan anggaran. Maka Pemko Pekanbaru harus memaksimalkan PAD. Dirinya berharap tidak ada lagi kebocoran PAD. Agama dan budaya merupakan bagian penting dari Kota Pekanbaru. Adat istiadat, agama dan pembentukan akhlak harus menjadi prioritas. Adat istiadat menurutnya harus dikembangkan dan budaya, yang masuk visi Kota Pekanbaru juga harus diperhatikan.
‘’Masjid-masjid paripurna, guru agama, guru mengaji, ini harus diperhatikan. Kita harus membentuk akhlak, sopan santun bagi generasi muda kita,’’ ungkapnya.
Dalam kaitan ini Pemko, pi ta Mispidauan, juga memperhatikan soal tempat hiburan malam (THM). Ini tidak seharusnya lagi berada di dekat permukiman. Soal ini Muspidauan juga mendapat aduan keluhan dari masyarakat.
‘’Pemko harus mulai berpikir bagaimana THM ini tidak lagi beroperasi dekat dengan permukiman. Kota ini masih luas, banyak lahan kosong. Kita harapkan THM ini dijauhkan dari permukiman dan pusat kota. Ini agar menjaga bahwa negeri ini negeri beradat, agamis, lingkungan lebih bersih,’’ kata Muspidauan.
Dengan jauh berada di tengah kota dan permukiman, potensi konflik dengan masyarakat menjadi lebih kecil. Muspidauan juga meminta pemerintah memperhatian penerapan aturan THM agar sesuai dan lebih tertib.
Harapan dan keinginan Azwendy dan Muspidauan ini sejalan dan selaras dengan keinginan masyarakat. Masalah banjir, sampah, jalan rusak hingga lapangan pekerjaan menjadi harapan bersama warga Kota Pekanbaru.
Hari ini, Ahad (23/6) Pekanbaru memasuki lembaran baru usianya. Namun hal itu diikuti oleh banyak persoalan kota yang masih belum bisa ditangani dengan baik oleh pemerintah. Bahkan masyarakat Kota Pekanbaru mengharap berbagai perubahan yang nyata diberikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai hadiah hari jadi Kota Bertuah yang ke-240 tahun.
Mulai dari masalah sampah, jalan rusak, banjir hingga sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan di Kota Pekanbaru yang diharapkan bisa menjadi hadiah terbaik bagi masyarakat di Kota Pekanbaru.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga Kecamatan Bukit Raya Sri Wahyuni (53) kepada Riau Pos, Sabtu (22/6) ia mengaku sudah merasa resah dengan kondisi kota Pekanbaru yang sudah tidak mampu membuat warganya merasa aman dan nyaman. Saat keluar rumah, masyarakat sudah disuguhkan dengan ribuan lubang dengan diameter yang berbeda di setiap badan jalan yang ada di Kota Pekanbaru.
Begitu pula dengan masalah sampah. Hampir di semua sudut kota Pekanbaru, baik perbatasan kota dan pusat kota tumpukan sampah yang didominasi dengan limbah sampah plastik mengotori badan jalan, dan juga lahan kosong yang ada di Kota Pekanbaru. Hal ini membuat kesehatan dan menyamankan masyarakat yang berada di sekitar lokasi sampah terganggu.
“Sampah dan jalan rusak bisa kita lihat di mana-mana. Apakah pemerintah kota tidak bekerja untuk membereskannya. Sudah bertahun-tahun kota ini seperti tidak tertangani. Hanya janji manis pemerintah saja yang diberikan kepada masyarakat,”ucapnya.
Lanjut dia, masalah yang sampai sekarang tak kunjung mendapatkan penanganan yang serius adalah banjir dan juga minimnya lapangan pekerjaan. Banjir yang kerap melanda Kota Pekanbaru bukan hanya terjadi saat hujan lebat saja, tetapi juga hujan dengan intensitas ringan yang membuat seluruh badan jalan tergenang dan sulit dilintasi oleh kendaraan.
Tak hanya ruas jalan saja yang dikeluhkannya bersama ribuan masyarakat kota Pekanbaru lainnya. Akibat banjir yang melanda banyak permukiman warga termasuk rumahnya yang berdekatan dengan parit besar yang kerap tergenang.
“Banjir ini sudah seperti hantu bagi masyarakat Kota Pekanbaru. Saya yang rumahnya di dekat parit harus selalu waspada dan memasang tanggung yang terbuat dari kayu di depan rumah agar air tidak masuk ke dalam rumah. Tapi kalau hujan sampai semalaman sudah pasti kami harus mengungsi di lantai dua. Seharusnya semua ini bisa ditangani pemerintah sekarang melihat hasil yang dilakukan pemerintah beberapa tahun sebelumnya,” ucapnya.
Ia berharap semua permasalahan ini bisa ditangani oleh pemerintah kota saat ini, agar Kota Pekanbaru yang merupakan wajah ibu kota Provinsi Riau tidak malu dengan masyarakat nya sendiri dan juga para pelancong yang berkunjung ke kota ini. Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang warga Kecamatan Marpoyan Nova yang juga mengharapkan kondisi lingkungan di Kota Pekanbaru bisa lebih bersahabat dan terbebas dari masalah banjir, sampah dan juga jalan rusak. Ia bahkan berharap jelang musim kemarau ini Kota Pekanbaru bisa terhindar dari kabut asap yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
“Harapannya agar jalan-jalan di Pekanbaru lebih diperhatikan. Masa ia harus menunggu presiden datang baru sibuk adanya perbaikan,” tegasnya.
Sementara itu, HUT ke-240 ini akan ditandai secara resmi lewat Sidang Paripurna pada hari ini, Ahad (22/6). Ratusan undangan akan hadir di DPRD Kota Pekanbaru menyaksikan sidang istimewa tersebut.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam hal ini Asistsen 1 Pemko Pekanbaru, Masykur Tarmizi mengatakan, pelaksanaan sidang paripurna di DPRD Kota Pekanbaru tersebut akan dihadiri pimpinan OPD, Forkopimda Pekanbaru dan para undangan lainnya. Giat sidang paripurna bertempat di gedung DPRD Kota Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
Lanjut Masykur Tarmizi, dari pihak Pemko Pekanbaru akan mengawalinya dengan melaksanakan apel atau upacara yang digelar bertempat di halaman upacara komplek perkantoran wali kota Tenayan. Artinya, ASN/PNS dan PPPK maupun honorer juga THL serta Forkopimda Pekanbaru akan hadir pada upacara yang akan dipimpin Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Risnadar Mahiwa SSTP MSi.
“Ahad besok (hari ini), paginya upacara dulu di Tenayan, setelah itu langsung ke DPRD (Paripurna),” ujar Masykur Tarmizi, Sabtu (22/6).
Sempena Hari Jadi Pekanbaru ke-240, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pun menggelar berbagai rangkaian kegiatan seperti Pekanbaru Bukit Barisan Fun Run 5K dalam rangka hari jadi Pekanbaru ke-240 yang dilaksanakan di Jalan Gajah Mada.
Menggelar aksi bersih-bersih dalam bentuk gotong royong masal. Giat ini bersama dengan Pemerintah Provinsi Riau. Kemudian ziarah ke kompleks Makam Marhum Pekan. Kali ini, Risnandar ziarah dalam rangka menyambut HUT ke-240 Pekanbaru.
Kemudian Pemko Pekanbaru juga menggelar lomba poster dan vlog. Sementara sebelumnya, Pj Wako Pekanbaru Risnandar Mahiwa juga mengajak masyarakat Kota Bertuah dan lurah serta camat untuk turut merayakan HUT Pekanbaru.(end/ayi/ilo)