Jumat, 22 November 2024

BBPOM Pekanbaru Awasi Makanan di Kampus

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pengawasan obat dan makanan maupun perlindungan konsumen sangat diperlukan, terlebih lagi di lingkungan pendidikan. Salah satu caranya ialah dengan melakukan kerja sama dengan lintas sektor termasuk dengan universitas, Ahad (21/7).

“Pengawasan selalu dilakukan. Semua itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Petugas pemerintah, anggaran hingga resources-nya terbatas,” kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru Mohamad Kashuri usai penandatangan MoU dengan Universitas Islam Riau (UIR).

- Advertisement -

Menyadari hal tersebut, lanjut Kashuri, perlu meningkatkan kemitraan dengan stakeholder terkait. Pendidikan merupakan salah satu pencetak generasi ke depan. “Dengan ditandatangani ini berharap banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama nantinya,” sambungnya.

Seperti dicontohkannya, mahasiswa bisa belajar ke Kantor BBPOM Pekanbaru, melakukan riset hingga praktik kerja lapangan. “Sebaliknya, tidak hanya belajar tapi mahasiswa dapat memberikan masukan kepada BBPOM agar lebih efektif untuk pengawasan,” ucapnya.

Baca Juga:  Lagi, Puluhan Warga Terjaring OTT Sampah

Bukan hanya itu, adanya kasus mahasiswa yang menggunakan produk-produk ilegal hingga mengkonsumsi makanan ilegal, baik itu disadari maupun tidak oleh mereka. Melalui UIR inilah, BBPOM dapat menitipkan program-program yang ada melalui pemberdayaan masyarakat, kuliah umum, pembekalan KKN hingga memberikan pembekalan ilmu pengawasan obat dan makanan secara intens kepada mahasiswa.

- Advertisement -

“Tentu selain makanan, mahasiswa banyak juga menggunakan kosmetik. Sehingga diharapkan mahasiswa ke depan mampu melindungi dirinya. Hal inilah yang bisa ditularkan BBPOM ke masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL hadir dalam penandatanganan kerja sama universitas dan BBPOM diharapkan adanya benefit di antara kedua pihak. “Terima kasih telah memilih UIR untuk jadi mitra. Kerja sama ini sangat bermanfaat bagi kami. Busa memberikan manfaat dan pengetahuan terhadap obat dan makanan yang dikomsumsi sehari-hari,” jelasnya.

Baca Juga:  Tujuh Raja Muda Ditabalkan

UIR sendiri memiliki SDM yang banyak. Mulai dari mahasiwa yang ada hampir 27 ribu orang, 111 doktor, 11 orang profesor hingga 300 orang lebih pegawai yang bisa dimanfaatkan oleh BBPOM.

“Kami juga akan observasi kantin kampus. Di mana akan dikeluarkan oleh dinas kesehatan suratnya. Ini salah satu jaminan makanan yang tersedia itu sehat,” katanya.

Selain menggelar MoU dan talk show “Menjadi Konsumen Cerdas melalui KIE Obat dan Makanan bersama BBPOM di Pekanbaru”, berbagai kegiatan lainnya juga digelar oleh BBPOM, di antaranya senam sehat Zumba, pameran produk TIE dan mengandung bahan berbahaya, games edukatif, operasional laboratorium mobil keliling dan juga uji gratis empat bahan berbahaya pada pangan.(*1)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pengawasan obat dan makanan maupun perlindungan konsumen sangat diperlukan, terlebih lagi di lingkungan pendidikan. Salah satu caranya ialah dengan melakukan kerja sama dengan lintas sektor termasuk dengan universitas, Ahad (21/7).

“Pengawasan selalu dilakukan. Semua itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Petugas pemerintah, anggaran hingga resources-nya terbatas,” kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru Mohamad Kashuri usai penandatangan MoU dengan Universitas Islam Riau (UIR).

- Advertisement -

Menyadari hal tersebut, lanjut Kashuri, perlu meningkatkan kemitraan dengan stakeholder terkait. Pendidikan merupakan salah satu pencetak generasi ke depan. “Dengan ditandatangani ini berharap banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama nantinya,” sambungnya.

Seperti dicontohkannya, mahasiswa bisa belajar ke Kantor BBPOM Pekanbaru, melakukan riset hingga praktik kerja lapangan. “Sebaliknya, tidak hanya belajar tapi mahasiswa dapat memberikan masukan kepada BBPOM agar lebih efektif untuk pengawasan,” ucapnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Berhasil Tekan Balap Liar dan Laka, Polresta Raih Dua Penghargan

Bukan hanya itu, adanya kasus mahasiswa yang menggunakan produk-produk ilegal hingga mengkonsumsi makanan ilegal, baik itu disadari maupun tidak oleh mereka. Melalui UIR inilah, BBPOM dapat menitipkan program-program yang ada melalui pemberdayaan masyarakat, kuliah umum, pembekalan KKN hingga memberikan pembekalan ilmu pengawasan obat dan makanan secara intens kepada mahasiswa.

“Tentu selain makanan, mahasiswa banyak juga menggunakan kosmetik. Sehingga diharapkan mahasiswa ke depan mampu melindungi dirinya. Hal inilah yang bisa ditularkan BBPOM ke masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL hadir dalam penandatanganan kerja sama universitas dan BBPOM diharapkan adanya benefit di antara kedua pihak. “Terima kasih telah memilih UIR untuk jadi mitra. Kerja sama ini sangat bermanfaat bagi kami. Busa memberikan manfaat dan pengetahuan terhadap obat dan makanan yang dikomsumsi sehari-hari,” jelasnya.

Baca Juga:  300 Warga Rutan Ikuti Vaksinasi Covid-19

UIR sendiri memiliki SDM yang banyak. Mulai dari mahasiwa yang ada hampir 27 ribu orang, 111 doktor, 11 orang profesor hingga 300 orang lebih pegawai yang bisa dimanfaatkan oleh BBPOM.

“Kami juga akan observasi kantin kampus. Di mana akan dikeluarkan oleh dinas kesehatan suratnya. Ini salah satu jaminan makanan yang tersedia itu sehat,” katanya.

Selain menggelar MoU dan talk show “Menjadi Konsumen Cerdas melalui KIE Obat dan Makanan bersama BBPOM di Pekanbaru”, berbagai kegiatan lainnya juga digelar oleh BBPOM, di antaranya senam sehat Zumba, pameran produk TIE dan mengandung bahan berbahaya, games edukatif, operasional laboratorium mobil keliling dan juga uji gratis empat bahan berbahaya pada pangan.(*1)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari