Ramai Dikunjungi, Tersedia Aneka Ragam Takjil

Di kanan kiri ruas Jalan Diponegoro menjelang sore hari sebagian dipergunakan oleh pedagang musiman untuk menggelar barang dagangannya berupa takjil buat buka puasa. Kondisi jalan yang mulai menyempit ini membuat kelancaran arus lalu lintas kendaraan sedikit tersendat-sendat.

Laporan Syahri Ramlan, Dumai

- Advertisement -

Seorang bocah berusia sekitar 10 tahun warga Bumi Ayu bernama Wildan menjelang sore terlihat menelusuri jalanan di Jalan Diponegoro. Sementara di kanan kiri ruas Jalan Diponegoro, sebagian warga menggelar barang dagangannya berupa takjil untuk berbuka puasa.

’’Enggak ada Om. Cuma beli pecal buat buka puasa nanti,” kata Wildan sambil memperlihatkan tas kresek berwarna putih kepada ayahnya, yang di dalamnya terdapat beberapa bungkusan kecil.

- Advertisement -

Tak lama berselang, Wildan kembali meminta sejumlah uang kepada ayahnya untuk kembali membeli gorengan dan minuman segar berupa es campur rumput laut. Wildan membeli gorengan senilai Rp5.000 dan es campur rumput laut sebanyak tiga bungkus. Setiap satu bungkusnya seharga Rp5.000.

Salah seorang penjual takjil berupa Iwan warga Jalan Pangkalan Sena berusia 53 tahun menjelaskan, dirinya sudah lama menjual jajanan untuk berbuka puasa di Jalan Diponegoro. Sebagian besar jajanan buka puasa yang dijualnya berupa gorengan sebanyak 10 jenis.

‘’Untuk satu gorengan, dijual Rp1.000. Kalau satu kotak berisikan lima gorengan maka harganya hanya Rp5.000 saja,’’ kata Iwan.

Kendati gorengannya hanya dijual Rp1.000 perbuah, namun ayah empat anak ini mengaku sudah mendapatkan untung. ‘’Kalau untung, sudah jelas ada. Untungnya lumayanlah. Apalagi semuanya kan dibuat sendiri,’’ kata Iwan sambil menambahkan per harinya menghabiskan sekitar 20 kilogram tepung.

Sebagai penjual jajanan untuk berbuka puasa, sudah tentu Iwan merasakan suka duka. Sukanya ketika barang dagangannya habis terjual. Dukanya ketika masih tersisa dan harus dibawa pulang.

‘’Yang namanya orang berjualan, kan tidak tentu. Kadang habis terjual. Kadang sisa. Sisanya bawa pulang,’’ kata Iwan yang terlihat santai melayani pengunjung yang menjadi pelanggan setianya.(ade)

Di kanan kiri ruas Jalan Diponegoro menjelang sore hari sebagian dipergunakan oleh pedagang musiman untuk menggelar barang dagangannya berupa takjil buat buka puasa. Kondisi jalan yang mulai menyempit ini membuat kelancaran arus lalu lintas kendaraan sedikit tersendat-sendat.

Laporan Syahri Ramlan, Dumai

Seorang bocah berusia sekitar 10 tahun warga Bumi Ayu bernama Wildan menjelang sore terlihat menelusuri jalanan di Jalan Diponegoro. Sementara di kanan kiri ruas Jalan Diponegoro, sebagian warga menggelar barang dagangannya berupa takjil untuk berbuka puasa.

’’Enggak ada Om. Cuma beli pecal buat buka puasa nanti,” kata Wildan sambil memperlihatkan tas kresek berwarna putih kepada ayahnya, yang di dalamnya terdapat beberapa bungkusan kecil.

Tak lama berselang, Wildan kembali meminta sejumlah uang kepada ayahnya untuk kembali membeli gorengan dan minuman segar berupa es campur rumput laut. Wildan membeli gorengan senilai Rp5.000 dan es campur rumput laut sebanyak tiga bungkus. Setiap satu bungkusnya seharga Rp5.000.

Salah seorang penjual takjil berupa Iwan warga Jalan Pangkalan Sena berusia 53 tahun menjelaskan, dirinya sudah lama menjual jajanan untuk berbuka puasa di Jalan Diponegoro. Sebagian besar jajanan buka puasa yang dijualnya berupa gorengan sebanyak 10 jenis.

‘’Untuk satu gorengan, dijual Rp1.000. Kalau satu kotak berisikan lima gorengan maka harganya hanya Rp5.000 saja,’’ kata Iwan.

Kendati gorengannya hanya dijual Rp1.000 perbuah, namun ayah empat anak ini mengaku sudah mendapatkan untung. ‘’Kalau untung, sudah jelas ada. Untungnya lumayanlah. Apalagi semuanya kan dibuat sendiri,’’ kata Iwan sambil menambahkan per harinya menghabiskan sekitar 20 kilogram tepung.

Sebagai penjual jajanan untuk berbuka puasa, sudah tentu Iwan merasakan suka duka. Sukanya ketika barang dagangannya habis terjual. Dukanya ketika masih tersisa dan harus dibawa pulang.

‘’Yang namanya orang berjualan, kan tidak tentu. Kadang habis terjual. Kadang sisa. Sisanya bawa pulang,’’ kata Iwan yang terlihat santai melayani pengunjung yang menjadi pelanggan setianya.(ade)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya