Minggu, 19 Mei 2024

Tekan Kenaikan Harga, Pemko Segera Gelar Pasar Murah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang memasuki bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan menggelar pasar murah. Pasar murah ini dilakukan untuk menekan harga sejumlah harga bahan pokok yang merangkak naik akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru Maisisco mengakui kenaikan harga bahan pokok mulai terjadi sejak menjelang pemilu lalu dan juga momen menjelang Ramadan.

Yamaha

”Memang terkait adanya pemilu, kemudian menjelang puasa, harga beberapa barang keperluan pokok merangkak naik,” ujar Maisisco, Senin (19/2).

Ia katakan, kenaikan harga bahan pokok ini juga dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kondisi alam yang sampai saat ini masih dalam kondisi hujan. Sehingga, hasil-hasil pertanian di masyarakat dan daerah penghasil juga mengalami permasalahan terhadap hasil panen.

Untuk mengantisipasi itu, Pemko Pekanbaru mengupayakan agar bisa melakukan intervensi harga di pasaran. Sehingga, kenaikan harga di pasaran dapat diimbangi dengan adanya intervensi harga tersebut.

- Advertisement -

Pemko Pekanbaru akan hadir melakukan intervensi dengan cara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Lewat program ini, pemerintah hadir memberikan harga bahan pokok yang lebih murah dibanding harga di pasaran.

Ditambahkan dia, lebih dari 70 persen, kebutuhan pangan Kota Pekanbaru berasal dari luar daerah. Karena itu, pihaknya akan melakukan Gerakan Pangan Murah.

- Advertisement -

”Gerakan pangan murah ini tentu kita bekerjasama dengan instansi terkait seperti Bank Indonesia, Bulog, dan ini sudah kita lakukan untuk pangan murah ini,” tambahnya.

Lanjutnya, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar GPM di Kecamatan Tenayan Raya. Ia menilai, GPM ini hanyalah untuk mengimbangi kenaikan harga di pasaran agar tidak terlalu tinggi.

Baca Juga:  Pemko Harus Koordinasi dengan Provinsi dan Pusat

”Dalam waktu dekat mungkin di Kecamatan Tenayan Raya, kita galar gerakan pangan murah,” sebutnya.

Terpantau di pasaran, harga bahan pokok terus meningkat di Kota Pekanbaru. Hingga hari ini, Senin (19/2), harga cabai merah tembus Rp90 per kilogram. Tak hanya harga cabai merah, cabai hijau juga naik menjadi Rp70 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai rawit yang naik jadi Rp70 ribu per kilogramnya.

Tak hanya itu, harga beras di Pekanbaru juga tak kunjung turun. Harga Beras Belida tembus Rp81 ribu per 5 kilogramnya. Kemudian beras Anak Daro tembus Rp17.500 per kilogramnya. Sementara itu, gula pasir curah Rp19 ribu per kilogram, telur ayam Rp56 ribu satu papan (30 butir), daging sapi Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram.

Masyarakat Minta Pemko Cari Solusi
Dalam pada itu, selama sebulan terakhir harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru terus merangkak naik, hal ini menyebabkan banyak masyarakat khususnya kaum emak-emak meminta pemerintah kota agar segera mencarikan solusinya agar masyarakat bisa kembali memperoleh pangan terjangkau.

Pantauan Riau Pos di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Senin (19/2) harga keperluan pokok seperti cabai merah Bukittinggi kini sudah meroket seharga Rp90.000 per kilogram, begitu juga dengan harga cabai Medan naik menjadi Rp70.000 per kilogram, tomat Rp22.000 perkilogram dan cabai rawit merah hampir menembus Rp100.000 per kilogram.

Salah seorang pembeli Siti mengaku semakin pusing dengan harga kebutuhan pokok yang kian meroket. Bahkan uang Rp 100.000 yang dibawanya tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari untuk keluarga.

Baca Juga:  M Noer: Perlu Sosialisasi Donor Darah

Ia juga terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian pangan agar uang belanja yang ia bawa cukup untuk membeli kebutuhan pokok yang kini kian tak terbendung.

”Saya bawa uang Rp 100.000 itu cuma bisa beli cabai merah 1/4 kilogram, ikan lele sekilo dan sayuran serta bawang. Ini belum lagi untuk beli minyak goreng dan bumbu lainnya. Kalau seperti ini kami tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi keluarga di rumah karena semua harga kebutuhan pokok mahal,” terangnya.

Ia juga berharap pemerintah kota bisa segera mencari solusi terkait harga pangan yang kian tinggi ini, karena sudah sangat menyengsarakan rakyat khususnya kaum emak-emak yang harus memutar otak agar keluarga dirumah bisa makan dengan bahan pangan yang bergizi.

”Pemerintah kota harus bisa cari solusi, kalau soal jalan rusak kami masih bersabar,tapi kalau sudah masalah kebutuhan pokok yang tidak terjangkau lagi, tidak bisa kami diam, karena kesehatan keluarga kami juga jadi taruhannya,” tuturnya.

Sementara itu salah seorang pedagang di pasar Dupa Kencana Rika mengaku juga harus mengurangi stok penjualan kebutuhan pokok seperti cabai Bukittinggi yang kini semakin mahal. Ia pun terpaksa me jual cabai merah dengan kualitas standar yang banyak busuk dan patas sehingga dijual dengan cara sakli angkat atau tanpa sortiran.

”Ini cabai merah Medan kami jualan main angkat saja, tidak dipilih. Kalau dipilih kami jual Rp78.000 per kilogram, tapi kalau di angkat Rp70.000 per kilogram. Daripada tidak laku karena memang barangnya tidak terlalu bagus,” ungkapnya.(ilo/ayi/yls)

Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menjelang memasuki bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan menggelar pasar murah. Pasar murah ini dilakukan untuk menekan harga sejumlah harga bahan pokok yang merangkak naik akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru Maisisco mengakui kenaikan harga bahan pokok mulai terjadi sejak menjelang pemilu lalu dan juga momen menjelang Ramadan.

”Memang terkait adanya pemilu, kemudian menjelang puasa, harga beberapa barang keperluan pokok merangkak naik,” ujar Maisisco, Senin (19/2).

Ia katakan, kenaikan harga bahan pokok ini juga dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kondisi alam yang sampai saat ini masih dalam kondisi hujan. Sehingga, hasil-hasil pertanian di masyarakat dan daerah penghasil juga mengalami permasalahan terhadap hasil panen.

Untuk mengantisipasi itu, Pemko Pekanbaru mengupayakan agar bisa melakukan intervensi harga di pasaran. Sehingga, kenaikan harga di pasaran dapat diimbangi dengan adanya intervensi harga tersebut.

Pemko Pekanbaru akan hadir melakukan intervensi dengan cara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Lewat program ini, pemerintah hadir memberikan harga bahan pokok yang lebih murah dibanding harga di pasaran.

Ditambahkan dia, lebih dari 70 persen, kebutuhan pangan Kota Pekanbaru berasal dari luar daerah. Karena itu, pihaknya akan melakukan Gerakan Pangan Murah.

”Gerakan pangan murah ini tentu kita bekerjasama dengan instansi terkait seperti Bank Indonesia, Bulog, dan ini sudah kita lakukan untuk pangan murah ini,” tambahnya.

Lanjutnya, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar GPM di Kecamatan Tenayan Raya. Ia menilai, GPM ini hanyalah untuk mengimbangi kenaikan harga di pasaran agar tidak terlalu tinggi.

Baca Juga:  Dana BOS Tahap I Sudah Cair

”Dalam waktu dekat mungkin di Kecamatan Tenayan Raya, kita galar gerakan pangan murah,” sebutnya.

Terpantau di pasaran, harga bahan pokok terus meningkat di Kota Pekanbaru. Hingga hari ini, Senin (19/2), harga cabai merah tembus Rp90 per kilogram. Tak hanya harga cabai merah, cabai hijau juga naik menjadi Rp70 ribu per kilogram. Begitu juga dengan cabai rawit yang naik jadi Rp70 ribu per kilogramnya.

Tak hanya itu, harga beras di Pekanbaru juga tak kunjung turun. Harga Beras Belida tembus Rp81 ribu per 5 kilogramnya. Kemudian beras Anak Daro tembus Rp17.500 per kilogramnya. Sementara itu, gula pasir curah Rp19 ribu per kilogram, telur ayam Rp56 ribu satu papan (30 butir), daging sapi Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram.

Masyarakat Minta Pemko Cari Solusi
Dalam pada itu, selama sebulan terakhir harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru terus merangkak naik, hal ini menyebabkan banyak masyarakat khususnya kaum emak-emak meminta pemerintah kota agar segera mencarikan solusinya agar masyarakat bisa kembali memperoleh pangan terjangkau.

Pantauan Riau Pos di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, Senin (19/2) harga keperluan pokok seperti cabai merah Bukittinggi kini sudah meroket seharga Rp90.000 per kilogram, begitu juga dengan harga cabai Medan naik menjadi Rp70.000 per kilogram, tomat Rp22.000 perkilogram dan cabai rawit merah hampir menembus Rp100.000 per kilogram.

Salah seorang pembeli Siti mengaku semakin pusing dengan harga kebutuhan pokok yang kian meroket. Bahkan uang Rp 100.000 yang dibawanya tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari untuk keluarga.

Baca Juga:  Desak Pemko Segerakan Operasi Pasar

Ia juga terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian pangan agar uang belanja yang ia bawa cukup untuk membeli kebutuhan pokok yang kini kian tak terbendung.

”Saya bawa uang Rp 100.000 itu cuma bisa beli cabai merah 1/4 kilogram, ikan lele sekilo dan sayuran serta bawang. Ini belum lagi untuk beli minyak goreng dan bumbu lainnya. Kalau seperti ini kami tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi keluarga di rumah karena semua harga kebutuhan pokok mahal,” terangnya.

Ia juga berharap pemerintah kota bisa segera mencari solusi terkait harga pangan yang kian tinggi ini, karena sudah sangat menyengsarakan rakyat khususnya kaum emak-emak yang harus memutar otak agar keluarga dirumah bisa makan dengan bahan pangan yang bergizi.

”Pemerintah kota harus bisa cari solusi, kalau soal jalan rusak kami masih bersabar,tapi kalau sudah masalah kebutuhan pokok yang tidak terjangkau lagi, tidak bisa kami diam, karena kesehatan keluarga kami juga jadi taruhannya,” tuturnya.

Sementara itu salah seorang pedagang di pasar Dupa Kencana Rika mengaku juga harus mengurangi stok penjualan kebutuhan pokok seperti cabai Bukittinggi yang kini semakin mahal. Ia pun terpaksa me jual cabai merah dengan kualitas standar yang banyak busuk dan patas sehingga dijual dengan cara sakli angkat atau tanpa sortiran.

”Ini cabai merah Medan kami jualan main angkat saja, tidak dipilih. Kalau dipilih kami jual Rp78.000 per kilogram, tapi kalau di angkat Rp70.000 per kilogram. Daripada tidak laku karena memang barangnya tidak terlalu bagus,” ungkapnya.(ilo/ayi/yls)

Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari