PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai merealisasikan program bertajuk Pekanbaru Cinta Al-Qur’an. Program ini menjadi salah satu komitmen Wali Kota Agung Nugroho SE MM dan Wakil Wali Kota Markarius Anwar ST MARch dalam mencetak generasi Qur’ani di Kota Bertuah. Targetnya pun ambisius: menghadirkan 10.000 penghafal Al-Qur’an selama masa kepemimpinan mereka lima tahun ke depan.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, menjelaskan bahwa program ini disusun dan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan penunjukan satu sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP) di setiap kecamatan sebagai proyek percontohan (pilot project) tahfiz Al-Qur’an.
“Pelaksanaannya kami serahkan kepada Dinas Pendidikan, namun Pemko akan menanggung seluruh biaya di luar proses belajar mengajar, seperti honor untuk para ustaz dan ustazah,” ungkap Markarius, Selasa (17/6).
Pada tahap awal, sebanyak 30 sekolah yang tersebar di 15 kecamatan telah ditunjuk sebagai pelaksana. Setiap sekolah membuka satu kelas tahfiz dengan kuota 20 siswa. Dengan demikian, total peserta tahap pertama mencapai 600 orang.
“Kami menyadari bahwa jumlah ini masih jauh dari target. Tapi langkah awal ini akan terus kami kembangkan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Markarius menjelaskan bahwa pada tahun pertama, program dijalankan di satu sekolah per kecamatan. Di tahun kedua, jumlahnya akan bertambah menjadi dua sekolah per kecamatan, dan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.
Lebih dari sekadar target angka, program ini diharapkan dapat menjadi gerakan bersama untuk membumikan Al-Qur’an di kalangan pelajar serta menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.(ilo)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai merealisasikan program bertajuk Pekanbaru Cinta Al-Qur’an. Program ini menjadi salah satu komitmen Wali Kota Agung Nugroho SE MM dan Wakil Wali Kota Markarius Anwar ST MARch dalam mencetak generasi Qur’ani di Kota Bertuah. Targetnya pun ambisius: menghadirkan 10.000 penghafal Al-Qur’an selama masa kepemimpinan mereka lima tahun ke depan.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, menjelaskan bahwa program ini disusun dan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan penunjukan satu sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP) di setiap kecamatan sebagai proyek percontohan (pilot project) tahfiz Al-Qur’an.
“Pelaksanaannya kami serahkan kepada Dinas Pendidikan, namun Pemko akan menanggung seluruh biaya di luar proses belajar mengajar, seperti honor untuk para ustaz dan ustazah,” ungkap Markarius, Selasa (17/6).
Pada tahap awal, sebanyak 30 sekolah yang tersebar di 15 kecamatan telah ditunjuk sebagai pelaksana. Setiap sekolah membuka satu kelas tahfiz dengan kuota 20 siswa. Dengan demikian, total peserta tahap pertama mencapai 600 orang.
“Kami menyadari bahwa jumlah ini masih jauh dari target. Tapi langkah awal ini akan terus kami kembangkan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Markarius menjelaskan bahwa pada tahun pertama, program dijalankan di satu sekolah per kecamatan. Di tahun kedua, jumlahnya akan bertambah menjadi dua sekolah per kecamatan, dan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.
Lebih dari sekadar target angka, program ini diharapkan dapat menjadi gerakan bersama untuk membumikan Al-Qur’an di kalangan pelajar serta menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.(ilo)
