PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kinerja 25 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dievaluasi. Hasil evaluasi ini bakal menentukan nasib para pejabat ke depannya, apakah dipertahankan, dirotasi, demosi atau dinonjobkan dari jabatannya.
Pelakasanaan evaluasi jabatan tinggi pratama berlangsung selama lima hari, terhitung mulai 16-20 Desember mendatang di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Penilaian dan Kompetensi BKD Riau di Jalan Amal Hamzah.
Pada hari pertama, Senin (16/12), hanya terdapat 22 pejabat yang mengikuti menjalani tes manajerial dan sosial kultural.
Adapun mereka yakni, Kepala Inspektur Evandes Fajri, Sekretaris DPRD Kaharuddin, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Syarifuddin, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Ferri Hc. Lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dadang Eko Purwanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ervin Rizaldi, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Yogi Getri, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Yuliwiriati Moesa, dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Muhammad Amin.
Kemudian, Kepala Dinas Pendidikan Rudyanto, Kepala Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan KB Andra Sjafri, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Doni Afrialdi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Eva Refita, Kepala Badan Pendapatan Daerah Indra Putrayana, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Arbaini. Selanjunya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Chairul Riski, Direktur RSUD Arifin Achmad Nuzelly Husnedi, Kepala Biro Organisasi dan Tatataksana Jonli, Kepala Biro Umum Aryadi, Kepala Biro Humas, Protokol dan Kerja sama M Firdaus, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Masrul Kasmy, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Indra.
Sedangkan tiga pejabat yang tidak mengikuti evaluasi jabatan itu yakni, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Syahrial Abdi, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Joni Irwan, dan Kepala Dinas Perindustrian Riau Asrizal. Hal ini, karena ketiganya telah mengikuti tes manajerial ketika melamar calon Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau.
Sekdaprov Riau, Yan Prana Jaya mengatakan, pelaksanaan evaluasi ini keinginan dari Gubernur Riau untuk melalukan rotasi tahap awal dalam bentuk job fit terhadap 25 jabatan. Hal ini, setelah Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat) melakukan eveluasi kinerja kepala OPD tersebut.
"Kita sudah lakukan pembahasan, maka 25 pejabat ini harus dievaluasi kinerjanya," ujar Yan Prana Jaya, Senin (16/12).
Dalam evaluasi ini, kata dia, para pejabat bakal menjalani beberapa sejumlah tahapan mulai dari tes manajerial dan sosial kultural, membuat makalah, persentasi hingga wawancara. Hasil evaluasi tersebut lanjut Yan Prana, bakal menentukan nasib mereka ke depannya.
Meraka bisa dipertahankan di jabatan yang sama, dimutasi atau demosi atau dinobjobkan. Ini tergantung hasil evaluasi. Kalau hasilnya dari Pansel, pertahankan maka akan kita sampaikan ke pimpinan selaku pembina kepegawaian (Gubri). Karena bagaimana pun beliau yang memakai," jelas mantan Kaban Keuangan Daerah Siak.
Ketika disinggung mengenai pejabat eselon II lainnya yang tidak mengikti evaluasi jabatan, Yan Prana menyampaikan, pelaksanaan ini merupakan tahap awal pertama. Akan tetapi, sambung dia, pejabat tersebut tidak menutup kemungkinan bakal dimutasi atau dinonjobkan. "Yang tidak dipanggil itukan belum tentu dia di situ (jabatan saat ini, red). Bisa juga nanti dia dinonjobkan, atau yang telah masuk pensiun atau dipindahkan ke tempat lain," terang Sekdaprov.(kom)
Laporan RIRI RADAM, Pekanbaru