Jumat, 5 Juli 2024

Gubri Dukung Pelestarian Budaya di Kampar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Peninggalan sejarah memiliki potensi besar bagi kemakmuran masyarakatnya. Jika tidak dijadikan cagar budaya, keberadaannya akan mengalami kepunahan. Oleh karena itu, Gubernur Riau H Syamsuar mendorong pelestarian budaya dan peninggalan kerajaan dan kesultanan yang ada di Provinsi Riau. Salah satunya adalah Kerajaan Kampa di Kenegerian Kampa di Kabupaten Kampar.

Upaya tersebut merupakan bentuk dukungan Gubri terhadap perlindungan dan pelestarian peninggalan kerajaan dan kesultanan di Provinsi Riau.

- Advertisement -

"Saat Safari Ramadan di Kampar, kami berkesempatan juga bertemu dengan ninik mamak, datuk kampung di Kampar dalam rangka untuk pelestarian Kerajaan Kampa yang ada di sini," ujar Syamsuar saat berkunjung ke Istana Kampa di Kenegerian Kampa, Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Selasa (12/4) malam.

Baca Juga:  Gubri Terima Penghargaan Paramakarya 2019

Usai mendengar masukan dari ninik mamak, Gubri nantinya akan berupaya untuk mencarikan solusi dari permasalahan yang ada di sana. Ia pun berharap ini menjadi daya tarik baru bagi wisatawan untuk berkunjung ke lokasi restorasi Kesultanan Kampa tersebut.

"Jadi kami sudah cerita banyak, juga banyak mendapat masukan. Dan mudah-mudahan juga ini menjadi destinasi wisata di masyarakat," ujarnya.

- Advertisement -

Lebih lanjut, Syamsuar menyampaikan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mengurus terkait penataan wilayah tersebut. Penataan kawasan tersebut, berdasarkan diskusi bersama ninik mamak. Gubri mengatakan, terdapat kekurangan dana terkait pembebasan lahan sekitar Rp800 juta termasuk penataan makam para raja.  "Yang paling penting saya minta kebijakan tentang pelestarian budaya ini harus ditunjuk dulu siapa yang bertanggungjawab," sebutnya.

Baca Juga:  Terjaring Razia saat Bolos Sekolah

Selain itu, Gubri juga mengusahakan untuk mendapatkan dokumen yang ada di Pustaka Nasional mengenai dokumen kerajaan-kerajaan yang ada di Provinsi Riau.

"Ini harus kita peroleh dulu, sehingga nanti kita satukan apa yang diperoleh ninik mamak yang ada di sini," ujar Syamsuar.

Kerajaan Kampa ini berdasarkan tutur ninik mamak Kenegerian Kuok dan Kenegerian Kampa masih memiliki kekerabatan dengan Kerajaan Linduong Bulan.

Bukti keberadaan Kerajaan Kampa masih  bisa dijumpai sampai saat ini seperti adanya tanah bekas kompleks Kerajaan Kampa, Masjid Kubro sebagai masjid kerajaan, adanya kompleks pemakaman raja-raja, sisa-sisa dari bangunan istana, cap/stempel kerajaan, benda-benda peninggalan Kerajaan Kampa.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Peninggalan sejarah memiliki potensi besar bagi kemakmuran masyarakatnya. Jika tidak dijadikan cagar budaya, keberadaannya akan mengalami kepunahan. Oleh karena itu, Gubernur Riau H Syamsuar mendorong pelestarian budaya dan peninggalan kerajaan dan kesultanan yang ada di Provinsi Riau. Salah satunya adalah Kerajaan Kampa di Kenegerian Kampa di Kabupaten Kampar.

Upaya tersebut merupakan bentuk dukungan Gubri terhadap perlindungan dan pelestarian peninggalan kerajaan dan kesultanan di Provinsi Riau.

"Saat Safari Ramadan di Kampar, kami berkesempatan juga bertemu dengan ninik mamak, datuk kampung di Kampar dalam rangka untuk pelestarian Kerajaan Kampa yang ada di sini," ujar Syamsuar saat berkunjung ke Istana Kampa di Kenegerian Kampa, Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Selasa (12/4) malam.

Baca Juga:  Social Distancing Masih Diabaikan

Usai mendengar masukan dari ninik mamak, Gubri nantinya akan berupaya untuk mencarikan solusi dari permasalahan yang ada di sana. Ia pun berharap ini menjadi daya tarik baru bagi wisatawan untuk berkunjung ke lokasi restorasi Kesultanan Kampa tersebut.

"Jadi kami sudah cerita banyak, juga banyak mendapat masukan. Dan mudah-mudahan juga ini menjadi destinasi wisata di masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Syamsuar menyampaikan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mengurus terkait penataan wilayah tersebut. Penataan kawasan tersebut, berdasarkan diskusi bersama ninik mamak. Gubri mengatakan, terdapat kekurangan dana terkait pembebasan lahan sekitar Rp800 juta termasuk penataan makam para raja.  "Yang paling penting saya minta kebijakan tentang pelestarian budaya ini harus ditunjuk dulu siapa yang bertanggungjawab," sebutnya.

Baca Juga:  Sampah Masih Menumpuk, RT/RW Diminta Lapor

Selain itu, Gubri juga mengusahakan untuk mendapatkan dokumen yang ada di Pustaka Nasional mengenai dokumen kerajaan-kerajaan yang ada di Provinsi Riau.

"Ini harus kita peroleh dulu, sehingga nanti kita satukan apa yang diperoleh ninik mamak yang ada di sini," ujar Syamsuar.

Kerajaan Kampa ini berdasarkan tutur ninik mamak Kenegerian Kuok dan Kenegerian Kampa masih memiliki kekerabatan dengan Kerajaan Linduong Bulan.

Bukti keberadaan Kerajaan Kampa masih  bisa dijumpai sampai saat ini seperti adanya tanah bekas kompleks Kerajaan Kampa, Masjid Kubro sebagai masjid kerajaan, adanya kompleks pemakaman raja-raja, sisa-sisa dari bangunan istana, cap/stempel kerajaan, benda-benda peninggalan Kerajaan Kampa.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari