- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Selama bulan Ramadan hingga menjelang Idulfitri, sebanyak 56 gelandangan dan pengemis (gepeng) berhasil terjaring petugas. Sebagian besar yang terjaring petugas itu merupakan gepeng musiman.
Mereka ada yang sengaja datang untuk meminta minta sumbangan untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namun ada juga yang meminta sumbangan dengan alasan bantuan pembangunan masjid atau sumbangan anak di panti asuhan yang lokasinya berada di luar Pekanbaru.
Tim Yustisi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru intens memantau kedatangan gepeng musiman sejak bulan Ramadan. Mereka berhasil menjaring puluhan para gepeng musiman tersebut. ‘’Jumlah gepeng yang terjaring tercatat selama bulan Ramadan 56 orang,’’ ujar Kepala Bidang (Kabid) Resos Dinas Sosial Pekanbaru, Hustami kepada Riau Pos, Rabu (12/5).
- Advertisement -
Sebagian anak gelandangan yang terjaring razia tim yustisi tersebut merupakan anak punk. Keberadaan anak punk di Pekanbaru memang menjadi perhatian khusus. Kedatangan mereka yang dari luar Pekanbaru dinilai berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan warga Pekanbaru.
Penertiban gelandangan tersebut tetap intens dilakukan meski bukan momen Ramadan. Hustami mengatakan penertiban tersebut dilaksanakan Satpol PP dan instansi terkait. Kemudian didata dan diserahkan ke Dissos Pekanbaru. Gepeng yang terjaring diberikan pembinaan, sedangkan yang berasal dari luar kota dipulangkan.
Sementara itu keberadaan pengemis atau peminta bukan hanya di persimpangan traffic light saja. Sasaran mereka juga masuk di wilayah pemukiman atau perumahan warga.(ilo)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Selama bulan Ramadan hingga menjelang Idulfitri, sebanyak 56 gelandangan dan pengemis (gepeng) berhasil terjaring petugas. Sebagian besar yang terjaring petugas itu merupakan gepeng musiman.
Mereka ada yang sengaja datang untuk meminta minta sumbangan untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namun ada juga yang meminta sumbangan dengan alasan bantuan pembangunan masjid atau sumbangan anak di panti asuhan yang lokasinya berada di luar Pekanbaru.
Tim Yustisi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru intens memantau kedatangan gepeng musiman sejak bulan Ramadan. Mereka berhasil menjaring puluhan para gepeng musiman tersebut. ‘’Jumlah gepeng yang terjaring tercatat selama bulan Ramadan 56 orang,’’ ujar Kepala Bidang (Kabid) Resos Dinas Sosial Pekanbaru, Hustami kepada Riau Pos, Rabu (12/5).
- Advertisement -
Sebagian anak gelandangan yang terjaring razia tim yustisi tersebut merupakan anak punk. Keberadaan anak punk di Pekanbaru memang menjadi perhatian khusus. Kedatangan mereka yang dari luar Pekanbaru dinilai berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan warga Pekanbaru.
Penertiban gelandangan tersebut tetap intens dilakukan meski bukan momen Ramadan. Hustami mengatakan penertiban tersebut dilaksanakan Satpol PP dan instansi terkait. Kemudian didata dan diserahkan ke Dissos Pekanbaru. Gepeng yang terjaring diberikan pembinaan, sedangkan yang berasal dari luar kota dipulangkan.
- Advertisement -
Sementara itu keberadaan pengemis atau peminta bukan hanya di persimpangan traffic light saja. Sasaran mereka juga masuk di wilayah pemukiman atau perumahan warga.(ilo)