Minggu, 7 Juli 2024

Desak Jalan dan Drainase Diperbaiki

SUKAJADI (RIAUPOS.CO) – Warga Kecamatan Sukajadi mendesak pihak kontraktor pengerjaan galian proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) segera mengembalikan kondisi jalan dan drainase baik seperti semula. Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR juga diminta untuk melakukan pengawasan terhadap hasil kerja kontraktor.

Pantuaan Riau Pos, Kamis (9/12) di Jalan KH Ahmad Dahlan tampak lubang besar dari badan jalan yang mengalami kerusakan cukup parah masih belum dilakukan perbaikan. Meskipun titik pengerjaan proyek SPALD-T sudah dipindahkan ke tempat lainnya.

- Advertisement -

Tak hanya itu, badan jalan yang sudah dilakukan pengaspalan juga tak luput dari kritikan warga. Pasalnya, tanah di badan jalan yang telah diaspal terlihat menurun dan bahkan bergelombang sehingga menyulitkan pengendara dan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.

Salah seorang warga Anjar mengaku kesal dengan kerusakan badan jalan yang disebabkan oleh pembangunan proyek SPALD-T tersebut.

Pasalnya, tak hanya menganggu masyarakat yang berada di dekat lokasi pembangunan namun kondisi badan Jalan yang rusak parah serta berdebu juga menganggu kenyamanan masyarakat.

- Advertisement -

Belum lagi, akibat tersumbatnya drainase karena material proyek SPALD-T juga membuat sejumlah permukiman dan Jalan warga tergenang dan menjadi licin.

"Kesal pastilah. Karena ini sudah terlalu lama penyelesaiannya. Sudah dilakukan galian di satu titik dan ditutup sekarang malah digali lagi. Kami yang tinggal di sekitar jalan ini jelas merasa resah, karena jalan yang rusak dan drainase yang tersumbat selalu menyebabkan genangan air yang cukup dalam ke permukiman kami," ucapnya.

Dirinya meminta kepada Dinas PUPR Kota Pekanbaru agar selalu melalukan pengecekan dan menggesa perbaikan badan jalan serta drainase yang rusak akibat pembangunan proyek SPALD-T tersebut, sehingga masyarakat yang terdampak dapat kembali membuka usahanya di sekitar lokasi pembangunan proyek.

Baca Juga:  CSR PLN Riau-Kepri Kenalkan Kuliner Daerah di Tingkat Nasional

Hal senada juga dirasakan oleh Helmi, salah seorang pengendara motor. Menurutnya, tak hanya jalan berlubang da drainase yang menjadi keluhan masyarakat dan pengedara. Tetapi keberadaan gundukan tanah timbun yang tidak diratakan juga menjadi keluhan masyarakat.

Apalagi saat ini Kota Pekanbaru kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi, kerap membuat tumpukan tanah timbun turun ke badan jalan dan dilintasi oleh masyarakat.

"Seharusnya tanah timbun itu diratakan saja ke badan jalan. Jangan dibiarkan bertumpuk di badan jalan. Ini posisinya berada dipersimpangan dan dekat dengan galian proyek. Kalau begini caranya bisa-bisa pengendara motor yang melintas jadi terjatuh ke lubang yang ada," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution yang mengecek pembangunan proyek SPALD-T di Kecamatan Sukajadi membenarkan keluhan yang kerap dirasakan oleh masyarakat dan pengendara yang kerap melintas di Kecamatan Sukajadi.

Pasalnya, dirinya menemukan masih banyak ruas jalan di Kecamatan Sukajadi yang belum diperbaiki pascapekerjaan galian SPALD-T dan lumpur dari galian juga dibuang ke dalam drainase atau parit jalan.

"Kami minta ke kawan-kawan kontraktornya supaya segera diperbaiki dengan standar yang sudah ditetapkan. Jika kepadatan tanah sudah siap, langsung dilakukan perbaikannya. Kami juga sudah sampaikan supaya secara berkala dibersihkan, khususnya kawasan drainase yang masih sering tersumbat. Jangan sampai saat hujan deras tiba, kawasan permukiman warga malah menjadi banjir," tegasnya.

Komisi IV Janji Panggil Semua Kontraktor

Sementara itu, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru berencana akan memanggil hearing seluruh kontraktor pembangunan SPALD-T di Pekanbaru. Pasalnya dampak dari pembangunan ini sangat dirasakan warga sekitar pembangunan.

Baca Juga:  PerbaikanJalan MulaiDilakukan

"Senin depan kami ada paripurna. Kami jadwalkan secepatnya panggil hearing seluruh kontraktor SPALD-T di Pekanbaru," kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono, Rabu (8/12).

Dikatakan politisi Demokrat ini, selain masih banyak pekerjaan pembangunan yang belum selesai, juga berkaitan dengan kontrak dua kontraktor Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya (HK) yang habis akhir tahun ini.

"Yang paling penting itu nanti, kami pertanyakan pertanggungjawaban perbaikan jalan banyak yang tidak sesuai dengan sebelumnya, dan juga banyak drainase tersumbat dampak dari pekerjaan," tegas Sigit.

Disampaikan Sigit, bahwa sebelumnya Komisi IV sudah kunlap dan melihat langsung kondisi pekerjaan para kontraktor. Dan juga menyikapi banyak keluhan masyarakat dari pekerjaan yang dinilai tidak memuaskan.

"Soal saluran yang tersumbat semua itu, kami minta kontraktor ini harus membersihkan kembali. Jangan menunggu pekerjaan selesai, tapi fokuskan pada pembersihan saluran yang tersumbat," jelasnya.

Untuk pekerjaan yang di Jalan Rajawali, disampaikan Sigit ada terjadi kerusakan yaitu pagar TPU, dinding rumah warga retak-retak ini diminta jadi fokus pekerjaan jelang kontrak selesai.

"Semua kontraktor kami panggil, tidak hanya HK, dan Wika, akan tetapi Adhi Karya dan juga PP kami panggil, karena dua kontraktor baru ini yang akan melanjutkan pekerjaan lagi, kami minta pertanggungjawaban," kata Sigit.

Terhadap pekerjaan oleh dua kontraktor yang hampir selesai kontrak nya ini, diminta Sigit menjadi pelajaran bagi dua kontraktor baru. "Kami tidak mau pekerjaan ini menjadi beban Pemko ke depannya, makanya harus ditegaskan kembali, " tuturnya.(ayi/gus)

 

SUKAJADI (RIAUPOS.CO) – Warga Kecamatan Sukajadi mendesak pihak kontraktor pengerjaan galian proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) segera mengembalikan kondisi jalan dan drainase baik seperti semula. Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR juga diminta untuk melakukan pengawasan terhadap hasil kerja kontraktor.

Pantuaan Riau Pos, Kamis (9/12) di Jalan KH Ahmad Dahlan tampak lubang besar dari badan jalan yang mengalami kerusakan cukup parah masih belum dilakukan perbaikan. Meskipun titik pengerjaan proyek SPALD-T sudah dipindahkan ke tempat lainnya.

Tak hanya itu, badan jalan yang sudah dilakukan pengaspalan juga tak luput dari kritikan warga. Pasalnya, tanah di badan jalan yang telah diaspal terlihat menurun dan bahkan bergelombang sehingga menyulitkan pengendara dan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.

Salah seorang warga Anjar mengaku kesal dengan kerusakan badan jalan yang disebabkan oleh pembangunan proyek SPALD-T tersebut.

Pasalnya, tak hanya menganggu masyarakat yang berada di dekat lokasi pembangunan namun kondisi badan Jalan yang rusak parah serta berdebu juga menganggu kenyamanan masyarakat.

Belum lagi, akibat tersumbatnya drainase karena material proyek SPALD-T juga membuat sejumlah permukiman dan Jalan warga tergenang dan menjadi licin.

"Kesal pastilah. Karena ini sudah terlalu lama penyelesaiannya. Sudah dilakukan galian di satu titik dan ditutup sekarang malah digali lagi. Kami yang tinggal di sekitar jalan ini jelas merasa resah, karena jalan yang rusak dan drainase yang tersumbat selalu menyebabkan genangan air yang cukup dalam ke permukiman kami," ucapnya.

Dirinya meminta kepada Dinas PUPR Kota Pekanbaru agar selalu melalukan pengecekan dan menggesa perbaikan badan jalan serta drainase yang rusak akibat pembangunan proyek SPALD-T tersebut, sehingga masyarakat yang terdampak dapat kembali membuka usahanya di sekitar lokasi pembangunan proyek.

Baca Juga:  Antar Barang Bukti Tilang dan Tindak Pidana Langsung ke Masyarakat

Hal senada juga dirasakan oleh Helmi, salah seorang pengendara motor. Menurutnya, tak hanya jalan berlubang da drainase yang menjadi keluhan masyarakat dan pengedara. Tetapi keberadaan gundukan tanah timbun yang tidak diratakan juga menjadi keluhan masyarakat.

Apalagi saat ini Kota Pekanbaru kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi, kerap membuat tumpukan tanah timbun turun ke badan jalan dan dilintasi oleh masyarakat.

"Seharusnya tanah timbun itu diratakan saja ke badan jalan. Jangan dibiarkan bertumpuk di badan jalan. Ini posisinya berada dipersimpangan dan dekat dengan galian proyek. Kalau begini caranya bisa-bisa pengendara motor yang melintas jadi terjatuh ke lubang yang ada," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution yang mengecek pembangunan proyek SPALD-T di Kecamatan Sukajadi membenarkan keluhan yang kerap dirasakan oleh masyarakat dan pengendara yang kerap melintas di Kecamatan Sukajadi.

Pasalnya, dirinya menemukan masih banyak ruas jalan di Kecamatan Sukajadi yang belum diperbaiki pascapekerjaan galian SPALD-T dan lumpur dari galian juga dibuang ke dalam drainase atau parit jalan.

"Kami minta ke kawan-kawan kontraktornya supaya segera diperbaiki dengan standar yang sudah ditetapkan. Jika kepadatan tanah sudah siap, langsung dilakukan perbaikannya. Kami juga sudah sampaikan supaya secara berkala dibersihkan, khususnya kawasan drainase yang masih sering tersumbat. Jangan sampai saat hujan deras tiba, kawasan permukiman warga malah menjadi banjir," tegasnya.

Komisi IV Janji Panggil Semua Kontraktor

Sementara itu, Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru berencana akan memanggil hearing seluruh kontraktor pembangunan SPALD-T di Pekanbaru. Pasalnya dampak dari pembangunan ini sangat dirasakan warga sekitar pembangunan.

Baca Juga:  CSR PLN Riau-Kepri Kenalkan Kuliner Daerah di Tingkat Nasional

"Senin depan kami ada paripurna. Kami jadwalkan secepatnya panggil hearing seluruh kontraktor SPALD-T di Pekanbaru," kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono, Rabu (8/12).

Dikatakan politisi Demokrat ini, selain masih banyak pekerjaan pembangunan yang belum selesai, juga berkaitan dengan kontrak dua kontraktor Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya (HK) yang habis akhir tahun ini.

"Yang paling penting itu nanti, kami pertanyakan pertanggungjawaban perbaikan jalan banyak yang tidak sesuai dengan sebelumnya, dan juga banyak drainase tersumbat dampak dari pekerjaan," tegas Sigit.

Disampaikan Sigit, bahwa sebelumnya Komisi IV sudah kunlap dan melihat langsung kondisi pekerjaan para kontraktor. Dan juga menyikapi banyak keluhan masyarakat dari pekerjaan yang dinilai tidak memuaskan.

"Soal saluran yang tersumbat semua itu, kami minta kontraktor ini harus membersihkan kembali. Jangan menunggu pekerjaan selesai, tapi fokuskan pada pembersihan saluran yang tersumbat," jelasnya.

Untuk pekerjaan yang di Jalan Rajawali, disampaikan Sigit ada terjadi kerusakan yaitu pagar TPU, dinding rumah warga retak-retak ini diminta jadi fokus pekerjaan jelang kontrak selesai.

"Semua kontraktor kami panggil, tidak hanya HK, dan Wika, akan tetapi Adhi Karya dan juga PP kami panggil, karena dua kontraktor baru ini yang akan melanjutkan pekerjaan lagi, kami minta pertanggungjawaban," kata Sigit.

Terhadap pekerjaan oleh dua kontraktor yang hampir selesai kontrak nya ini, diminta Sigit menjadi pelajaran bagi dua kontraktor baru. "Kami tidak mau pekerjaan ini menjadi beban Pemko ke depannya, makanya harus ditegaskan kembali, " tuturnya.(ayi/gus)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari