PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mencanangkan gerakan menanam cabai. Gerakan menanam cabai ini bertujuan untuk menekan inflasi dan antisipasi kenaikan harga bahan pokok di Kota Bertuah. Salah satu penyebab inflasi di Pekanbaru adalah naiknya harga cabai.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini saat hadir di Kelompok Tani Amara Jaya di Jalan Naga Sakti, Kecamatan Binawidya, Rabu (7/2).
Pj wako mengajak masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan kosong untuk bertani. Ia tidak ingin lagi semua bahan pokok berasal dari luar Kota Pekanbaru.
“Alhamdulillah inflasi di Pekanbaru terkendali. Pada akhir tahun lalu, inflasi di Kota Pekanbaru hanya 2,5 persen,” ungkap Uun panggilan akrabnya.
Jika Kota Pekanbaru bisa melakukan budi daya sendiri untuk tanaman cabai, menurut Pj Wako buat apa harus mendatangkan cabai dan sayur lainnya dari luar kota. Untuk itu ia meminta OPD terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Kota Pekanbaru untuk merealisasikan ini.
“Kita tidak ada lagi cabai datang dari luar, dan kemarin kita ada survei tanah, ternyata bisa tanam bawang, masa kita impor semua bahan pokok kita,” imbuhnya.
Dalam pencanangan gerakan menanam cabai dan peluncuran Pekanbaru Bertani ini, Pj Wako didampingi Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, forkopimda, kepala OPD, camat, serta Balai Penyuluh Pertanian (BPP) se-Kota Pekanbaru.
Giat di awali dengan parade dari masing-masing BPP se-Kota Pekanbaru. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Indra Pomi Nasution menambahkan, kegiatan tersebut bertemakan Pekanbaru Bertani, Inflasi Terkendali dan Sejahterakan Petani. Ia katakan, ada 14 ribuan petani di Kota Pekanbaru. Mereka terdiri dari petani dan nelayan.
Ia menyebut, gerakan menanam cabai ini dalam rangka menekan angka inflasi di Kota Pekanbaru. Menurutnya, salah satu penyebab inflasi di Pekanbaru adalah naiknya harga cabai.
Apalagi, dalam waktu dekat umat muslim akan menjalani ibadah puasa. Tentunya, permintaan keperluan pokok semakin tinggi dan akan berdampak pada harga bahan pokok.(ilo)