Selasa, 3 Desember 2024
spot_img

Harga Cabai Turun, Tomat Melambung

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki pekan ketiga Januari 2024, harga barang keperluan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru masih terpantau fluktuatif. Harga cabai yang sempat meroket di akhir 2023 lalu kini mulai berangsur normal. Sedangkan harga komoditas seperti sayuran dan tomat serta ayam masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan harga, malah semakin meroket lantaran stok yang terbatas.

Pantauan Riau Pos, Selasa (16/1) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru yaitu Pasar Agus Salim, dan Pasar Dupa Kencana tampak harga cabai merah berkisar Rp45.000 hingga 52.000 per kilogram (kg), sedang cabai rawit Rp52.000 hingga Rp54.000 per kg.

Sedangkan untuk harga ayam potong berkisar Rp26.000 hingga Rp30.000 per kg, ikan lele Rp22.000 per kg, ikan patin Rp20.000 per kg.

Sementara itu untuk harga komoditas lainnya seperti tomat dan sayur-sayuran mengalami kenaikan harga dari sebelumnya hanya Rp5.000 per kg untuk tomat kini naik menjadi Rp20.000 per kilogram. Harga bawang putih Rp37.000 per kg, bawang merah Rp38.000 per kg, buncis Rp16.000 per kg, terong Rp13.000 per kg, serta timun Rp13.000 per kg.

Salah seorang pedagang Tika mengaku sampai saat ini harga barang keperluan pokok di pasar tradisional Kota Pekanbaru masih tidak stabil. Pasalnya akses lalu lintas darat dari dan menuju Kota Pekanbaru mengalami hambatan akibat bencana alam banjir serta tanah longsor sehingga memicu kenaikan harga dari pihak tengkulak.

Baca Juga:  Ratusan Warga Ikuti Pengobatan Gratis Massal PSMTI Riau 

Bahkan, tak semua bahan kebutuhan pokok yang dijual memiliki kualitas yang cukup bagus, sehingga agar meminimalisir terjadinya kerugian yang cukup besar, pedagang banyak yang mengobral bahan keperluan pokok agar bisa laku dipasaran.

”Stok itu memang banyak kalau untuk cabai merah, tapi kualitas yang berbeda, ini yang datang kebanyakan dari Aceh sama Lampung, sedangkan dari Bukittinggi tidak terlalu banyak jadi dengan cuaca yang tidak menentu seperti ini kami lebih baik jual mudah untuk kualitas yang masih standar,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ujang, salah seorang pedagang sembako di Pasar Dupa Kencana. Menurut saat ini harga kebutuhan pokok seperti beras premium harganya masih cukup tinggi yaitu berkisar Rp17.000 hingga Rp18.000 per kg, minyak goreng curah Rp14.000 per liter, gula pasir Rp17.500 per kg, tepung terigu Rp11.000 per kg.

”Kalau untuk beras sudah pasti sampai sekarang belum ada penurunan harga. Walaupun ada beras medium yang lebih murah ,tapi tidak semua pedagang yang bisa menjualnya sehingga mau tidak mau pembeli harus mengurangi jumlah pembelian,” ujarnya.

Baca Juga:  Targetkan 30 Persen Volume Sampah Tertangani

Ia pun berharap harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru bisa kembali stabil sehingga masyarakat dan pedagang sama-sama bisa menikmati keuntungan dari harga kebutuhan pokok yang stabil.

”Kami sebagai pedagang maunya ya terjangkau jadi pembeli pun tidak harus mengurangi jumlah pembelian kami pun bisa dapat keuntungan juga,” harapnya.

Sementara itu,Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru terus melakukan pemantauan bahan pokok di pasaran.

Tim dari Disperindag memantau pasokan yang ada di sejumlah pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan bahan pokok mengingat kondisi cuaca masih dalam musim penghujan.

Apalagi saat ini kondisi cuaca yang masih musim penghujan dikhawatirkan mempengaruhi pasokan yang dikirim dari daerah penghasil dan mengantisipasi kelangkaan sejumlah komoditi di pasaran.

”Kami terus melakukan pengawasan dan pemantauan ke pasar-pasar. Terutama komoditi cabai, dan bawang. Saat ini ada beberapa komoditi yang harganya masih relatif cukup tinggi seperti cabai merah, dan ada juga daging ayam ras mencapai Rp28.000 per kg,” katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota Pekanbaru terus menggelar program gerakan pangan murah (GPM) untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah. ”GPM masih kita lakukan sebagai salah satu upaya dalam pengendalian angka inflasi daerah,” ujarnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki pekan ketiga Januari 2024, harga barang keperluan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru masih terpantau fluktuatif. Harga cabai yang sempat meroket di akhir 2023 lalu kini mulai berangsur normal. Sedangkan harga komoditas seperti sayuran dan tomat serta ayam masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan harga, malah semakin meroket lantaran stok yang terbatas.

Pantauan Riau Pos, Selasa (16/1) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru yaitu Pasar Agus Salim, dan Pasar Dupa Kencana tampak harga cabai merah berkisar Rp45.000 hingga 52.000 per kilogram (kg), sedang cabai rawit Rp52.000 hingga Rp54.000 per kg.

- Advertisement -

Sedangkan untuk harga ayam potong berkisar Rp26.000 hingga Rp30.000 per kg, ikan lele Rp22.000 per kg, ikan patin Rp20.000 per kg.

Sementara itu untuk harga komoditas lainnya seperti tomat dan sayur-sayuran mengalami kenaikan harga dari sebelumnya hanya Rp5.000 per kg untuk tomat kini naik menjadi Rp20.000 per kilogram. Harga bawang putih Rp37.000 per kg, bawang merah Rp38.000 per kg, buncis Rp16.000 per kg, terong Rp13.000 per kg, serta timun Rp13.000 per kg.

- Advertisement -

Salah seorang pedagang Tika mengaku sampai saat ini harga barang keperluan pokok di pasar tradisional Kota Pekanbaru masih tidak stabil. Pasalnya akses lalu lintas darat dari dan menuju Kota Pekanbaru mengalami hambatan akibat bencana alam banjir serta tanah longsor sehingga memicu kenaikan harga dari pihak tengkulak.

Baca Juga:  Musim Hujan, Waspadai DBD

Bahkan, tak semua bahan kebutuhan pokok yang dijual memiliki kualitas yang cukup bagus, sehingga agar meminimalisir terjadinya kerugian yang cukup besar, pedagang banyak yang mengobral bahan keperluan pokok agar bisa laku dipasaran.

”Stok itu memang banyak kalau untuk cabai merah, tapi kualitas yang berbeda, ini yang datang kebanyakan dari Aceh sama Lampung, sedangkan dari Bukittinggi tidak terlalu banyak jadi dengan cuaca yang tidak menentu seperti ini kami lebih baik jual mudah untuk kualitas yang masih standar,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ujang, salah seorang pedagang sembako di Pasar Dupa Kencana. Menurut saat ini harga kebutuhan pokok seperti beras premium harganya masih cukup tinggi yaitu berkisar Rp17.000 hingga Rp18.000 per kg, minyak goreng curah Rp14.000 per liter, gula pasir Rp17.500 per kg, tepung terigu Rp11.000 per kg.

”Kalau untuk beras sudah pasti sampai sekarang belum ada penurunan harga. Walaupun ada beras medium yang lebih murah ,tapi tidak semua pedagang yang bisa menjualnya sehingga mau tidak mau pembeli harus mengurangi jumlah pembelian,” ujarnya.

Baca Juga:  Pengangkutan Sampah Harus Terus Diawasi dan Dievaluasi

Ia pun berharap harga kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru bisa kembali stabil sehingga masyarakat dan pedagang sama-sama bisa menikmati keuntungan dari harga kebutuhan pokok yang stabil.

”Kami sebagai pedagang maunya ya terjangkau jadi pembeli pun tidak harus mengurangi jumlah pembelian kami pun bisa dapat keuntungan juga,” harapnya.

Sementara itu,Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru terus melakukan pemantauan bahan pokok di pasaran.

Tim dari Disperindag memantau pasokan yang ada di sejumlah pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan bahan pokok mengingat kondisi cuaca masih dalam musim penghujan.

Apalagi saat ini kondisi cuaca yang masih musim penghujan dikhawatirkan mempengaruhi pasokan yang dikirim dari daerah penghasil dan mengantisipasi kelangkaan sejumlah komoditi di pasaran.

”Kami terus melakukan pengawasan dan pemantauan ke pasar-pasar. Terutama komoditi cabai, dan bawang. Saat ini ada beberapa komoditi yang harganya masih relatif cukup tinggi seperti cabai merah, dan ada juga daging ayam ras mencapai Rp28.000 per kg,” katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota Pekanbaru terus menggelar program gerakan pangan murah (GPM) untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah. ”GPM masih kita lakukan sebagai salah satu upaya dalam pengendalian angka inflasi daerah,” ujarnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari