Selasa, 8 Juli 2025

Umat Buddha Jalani Ritual Pemindahan Patung Dewa 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan umat Buddha Pekanbaru menggelar ritual pemindahan Dewa Tian To Guan Sue yang sebelumnya ada di Jalan Melati ke Jalan Angkasa, Kecamatan Payung Sekaki yang diiringi dengan arak-arakan dan dipandu oleh tarian barongsai sekaligus meresmikan Vihara Au San Ci Bio, Senin (7/7).

Dalam prosesi pemindah puluhan patung dewa terlebih dahulu dilakukan pembersihan altar sembahyang yang dilakukan oleh umat Buddha yang hadir.

Menurut Ketua Panitia Sudirman SH MH, ritual pemindahan patung dewa Tian To Guan Sue atau dewa pelindung merupakan serangkaian upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Buddha dan Konghucu saat pemindahan patung ke lokasi baru.

Ritual ini bertujuan untuk menyucikan dan menghormati patung dewa sebelum dipindahkan atau ditempatkan di tempat yang baru.

Dalam prosesi ritual pemindahan patung dewa ini dilakukan berbagai kegiatan yaitu penyucian dimana sebelum pemindahan, patung dewa akan dibersihkan dan disucikan dengan air bunga atau larutan khusus.

Baca Juga:  Pergi Memancing, Warga Rantau Kasih Meninggal Tenggelam

Lalu umat akan menjemput patung dewa dengan iring-iringan dan doa-doa, sebagai bentuk penghormatan. Kemudian patung dewa akan dipindahkan dengan hati-hati, seringkali diarak menggunakan tandu atau kendaraan khusus dan setelah tiba di lokasi baru, patung dewa akan ditempatkan di altar atau tempat yang telah disiapkan dengan tata cara yang sesuai.

Ritual diakhiri dengan doa syukur dan persembahan sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan terima kasih kepada dewa agar selalu memberikan perlindungan kepada umat yang sembahyang di vihara ini.

‘’Kami menjalankan ritual ini bertujuan untuk menyucikan patung dewa dari kotoran fisik dan spiritual sebelum dipindahkan ke Vihara Au San Ci Bio yang baru selesai dibangun berkat dukungan para umat,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Verifikasi Sebelum Beri Sertifikasi Halal

Tak hanya prosesi pemindahan dewa saja yang dilaksanakan, rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) Dewa Tian To Guan Sue akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Di mana untuk 8-9 juli 2025 akan diadakan malam ramah tamah bersama seluruh umat dan forkopimda Pekanbaru, kemudian perayaan ditutup dengan ritual sembahyang bersama HUT dewa Tian To Guan Sue pada Kamis (10/7).

‘’Kami berharap dengan adanya peresmian Vihara Au San Ci Bio yang baru selesai dibangun selama dua tahun ini bisa menjadi tempat bagi umat Buddha menjalankan ibadah dengan nyaman, karena vihara yang dulunya hanya berdiri di kawasan rumah pribadi kini sudah dapat melayani umat untuk sembahyang bersama,’’ tegasnya.(ayi)






Reporter: Prapti Dwi Lestari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan umat Buddha Pekanbaru menggelar ritual pemindahan Dewa Tian To Guan Sue yang sebelumnya ada di Jalan Melati ke Jalan Angkasa, Kecamatan Payung Sekaki yang diiringi dengan arak-arakan dan dipandu oleh tarian barongsai sekaligus meresmikan Vihara Au San Ci Bio, Senin (7/7).

Dalam prosesi pemindah puluhan patung dewa terlebih dahulu dilakukan pembersihan altar sembahyang yang dilakukan oleh umat Buddha yang hadir.

Menurut Ketua Panitia Sudirman SH MH, ritual pemindahan patung dewa Tian To Guan Sue atau dewa pelindung merupakan serangkaian upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Buddha dan Konghucu saat pemindahan patung ke lokasi baru.

Ritual ini bertujuan untuk menyucikan dan menghormati patung dewa sebelum dipindahkan atau ditempatkan di tempat yang baru.

Dalam prosesi ritual pemindahan patung dewa ini dilakukan berbagai kegiatan yaitu penyucian dimana sebelum pemindahan, patung dewa akan dibersihkan dan disucikan dengan air bunga atau larutan khusus.

- Advertisement -
Baca Juga:  Verifikasi Sebelum Beri Sertifikasi Halal

Lalu umat akan menjemput patung dewa dengan iring-iringan dan doa-doa, sebagai bentuk penghormatan. Kemudian patung dewa akan dipindahkan dengan hati-hati, seringkali diarak menggunakan tandu atau kendaraan khusus dan setelah tiba di lokasi baru, patung dewa akan ditempatkan di altar atau tempat yang telah disiapkan dengan tata cara yang sesuai.

Ritual diakhiri dengan doa syukur dan persembahan sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan terima kasih kepada dewa agar selalu memberikan perlindungan kepada umat yang sembahyang di vihara ini.

- Advertisement -

‘’Kami menjalankan ritual ini bertujuan untuk menyucikan patung dewa dari kotoran fisik dan spiritual sebelum dipindahkan ke Vihara Au San Ci Bio yang baru selesai dibangun berkat dukungan para umat,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Semua Angkutan Idulfitri Harus Laik Jalan

Tak hanya prosesi pemindahan dewa saja yang dilaksanakan, rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) Dewa Tian To Guan Sue akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Di mana untuk 8-9 juli 2025 akan diadakan malam ramah tamah bersama seluruh umat dan forkopimda Pekanbaru, kemudian perayaan ditutup dengan ritual sembahyang bersama HUT dewa Tian To Guan Sue pada Kamis (10/7).

‘’Kami berharap dengan adanya peresmian Vihara Au San Ci Bio yang baru selesai dibangun selama dua tahun ini bisa menjadi tempat bagi umat Buddha menjalankan ibadah dengan nyaman, karena vihara yang dulunya hanya berdiri di kawasan rumah pribadi kini sudah dapat melayani umat untuk sembahyang bersama,’’ tegasnya.(ayi)






Reporter: Prapti Dwi Lestari
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan umat Buddha Pekanbaru menggelar ritual pemindahan Dewa Tian To Guan Sue yang sebelumnya ada di Jalan Melati ke Jalan Angkasa, Kecamatan Payung Sekaki yang diiringi dengan arak-arakan dan dipandu oleh tarian barongsai sekaligus meresmikan Vihara Au San Ci Bio, Senin (7/7).

Dalam prosesi pemindah puluhan patung dewa terlebih dahulu dilakukan pembersihan altar sembahyang yang dilakukan oleh umat Buddha yang hadir.

Menurut Ketua Panitia Sudirman SH MH, ritual pemindahan patung dewa Tian To Guan Sue atau dewa pelindung merupakan serangkaian upacara keagamaan yang dilakukan oleh umat Buddha dan Konghucu saat pemindahan patung ke lokasi baru.

Ritual ini bertujuan untuk menyucikan dan menghormati patung dewa sebelum dipindahkan atau ditempatkan di tempat yang baru.

Dalam prosesi ritual pemindahan patung dewa ini dilakukan berbagai kegiatan yaitu penyucian dimana sebelum pemindahan, patung dewa akan dibersihkan dan disucikan dengan air bunga atau larutan khusus.

Baca Juga:  TPS Ilegal Kembali Kotori Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru

Lalu umat akan menjemput patung dewa dengan iring-iringan dan doa-doa, sebagai bentuk penghormatan. Kemudian patung dewa akan dipindahkan dengan hati-hati, seringkali diarak menggunakan tandu atau kendaraan khusus dan setelah tiba di lokasi baru, patung dewa akan ditempatkan di altar atau tempat yang telah disiapkan dengan tata cara yang sesuai.

Ritual diakhiri dengan doa syukur dan persembahan sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan terima kasih kepada dewa agar selalu memberikan perlindungan kepada umat yang sembahyang di vihara ini.

‘’Kami menjalankan ritual ini bertujuan untuk menyucikan patung dewa dari kotoran fisik dan spiritual sebelum dipindahkan ke Vihara Au San Ci Bio yang baru selesai dibangun berkat dukungan para umat,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Pemko Ingin Percepat Fungsikan Pasar Induk

Tak hanya prosesi pemindahan dewa saja yang dilaksanakan, rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) Dewa Tian To Guan Sue akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Di mana untuk 8-9 juli 2025 akan diadakan malam ramah tamah bersama seluruh umat dan forkopimda Pekanbaru, kemudian perayaan ditutup dengan ritual sembahyang bersama HUT dewa Tian To Guan Sue pada Kamis (10/7).

‘’Kami berharap dengan adanya peresmian Vihara Au San Ci Bio yang baru selesai dibangun selama dua tahun ini bisa menjadi tempat bagi umat Buddha menjalankan ibadah dengan nyaman, karena vihara yang dulunya hanya berdiri di kawasan rumah pribadi kini sudah dapat melayani umat untuk sembahyang bersama,’’ tegasnya.(ayi)






Reporter: Prapti Dwi Lestari

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari