Minggu, 7 Juli 2024

Agung Minta SE Wako Pekanbaru soal Kegiatan Rumah Ibadah saat New Normal Direvisi 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengeluarkan surat edaran (SE) tentang perilaku hidup normal baru khusus pelaksanaan kegiatan di rumah ibadah.

 SE dengan No.451/SE/1024/2020 itu, salah satu poinnya mengatur tentang pengurangan waktu pelaksanaan ibadah. Seperti kutbah/pengajian menjadi 10 menit saja.

- Advertisement -

Hal itu mendapat kritik Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kota Pekanbaru, Agung Nugroho. Menurut Agung, pembatasan waktu terhadap aktivitas rumah ibadah dinilai dia sangat berlebihan.

"Untuk pengajian, kutbah 10 menit itu baru pembukaan. Saya merasa agak berlebihan memang. Jika ingin dibatasi dari sisi protokol kesehatan tak ada masalah. Misal wajib cuci tangan pakai sabun bila masuk masjid atau rumah ibadah, mengenakan masker dan menjaga jarak," sebut Agung kepada Riaupos.co, Ahad (7/6/2020).

Baca Juga:  Satu Hari Ringkus Empat Pengedar Narkoba 

Iapun membandingkan pembatasan waktu kegiatan di rumah ibadah dengan mal. Tidak ada satu pun edaran yang mengatur tentang berapa lama masyarakat maksimal berada di sebuah mal. Bahkan, kurang lebih sepekan lalu Pemko telah mengizinkan tempat hiburan malam untuk dibuka kembali tanpa ada pembatasan waktu.

- Advertisement -

"Kami minta pemko revisi SE tersebut. Aneh bila pengajian atau kutbah dibatasi 10 menit sedangkan tempat hiburan bebas," tuntas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau itu.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengeluarkan surat edaran (SE) tentang perilaku hidup normal baru khusus pelaksanaan kegiatan di rumah ibadah.

 SE dengan No.451/SE/1024/2020 itu, salah satu poinnya mengatur tentang pengurangan waktu pelaksanaan ibadah. Seperti kutbah/pengajian menjadi 10 menit saja.

Hal itu mendapat kritik Anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kota Pekanbaru, Agung Nugroho. Menurut Agung, pembatasan waktu terhadap aktivitas rumah ibadah dinilai dia sangat berlebihan.

"Untuk pengajian, kutbah 10 menit itu baru pembukaan. Saya merasa agak berlebihan memang. Jika ingin dibatasi dari sisi protokol kesehatan tak ada masalah. Misal wajib cuci tangan pakai sabun bila masuk masjid atau rumah ibadah, mengenakan masker dan menjaga jarak," sebut Agung kepada Riaupos.co, Ahad (7/6/2020).

Baca Juga:  Tampil Flawless dengan Turkish Make Up look

Iapun membandingkan pembatasan waktu kegiatan di rumah ibadah dengan mal. Tidak ada satu pun edaran yang mengatur tentang berapa lama masyarakat maksimal berada di sebuah mal. Bahkan, kurang lebih sepekan lalu Pemko telah mengizinkan tempat hiburan malam untuk dibuka kembali tanpa ada pembatasan waktu.

"Kami minta pemko revisi SE tersebut. Aneh bila pengajian atau kutbah dibatasi 10 menit sedangkan tempat hiburan bebas," tuntas Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau itu.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari