PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di awal tahun 2024 ini, Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali meminta Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas sosial Pekanbaru untuk segera merampungkan data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diajukan ke Pusdatin Kemensos.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Dr H Idrus MAg membenarkan pemko telah mendapatkan surat yang dilayangkan oleh kementerian sosial tersebut untuk segera diajukan ke Pusdatin Kemensos. Dengan masukan data masyarakat dalam DTKS untuk nantinya akan mendapatkan bantuan dari Kemensos RI tersebut.
Untuk menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat tersebut, saat ini Pemko Pekanbaru melalui Dinas Sosial Kota Pekanbaru mulai menginput data masyarakat miskin lewat aplikasi Kemensos, Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG).
”Ini ada surat masuk dari kementerian. Kita diminta untuk mengajukan masyarakat miskin yang terdata di DTKS itu untuk dapat bantuan pusat,” ujar Idrus, akhir pekan lalu.
Idrus mengatakan, Dinas Sosial akan mengajukan sebanyak mungkin data masyarakat yang ada di DTKS ke Kemensos.
”Jadi saat ini kita sedang menginput data. Kita mengusulkan sebanyak-banyaknya. Hari ini (Jumat, red) kami mulai menginput,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Idrus, masyarakat miskin di Kota Pekanbaru yang masuk di DTKS sebanyak 234.900 orang. Data tersebut, menurut Idrus DTKS setiap waktu dapat berubah, tergantung ekonomi masyarakat.
Namun, turun naiknya data DTKS itu tergantung kemiskinannya. Data DTKS awalnya mereka yang miskin itu dianggap sebanyak itu. Di Pusdatin itukan punya data. Bisa jadi masyarakat itu banyak yang berubah kondisinya, dari yang susah menjadi tidak susah, jadi keluar dari DTKS.
”Jadi intinya data kemiskinan itu pasti berubah. Karena kondisi ekonomi masyarakat berubah. Jadi DTKS itu tergantung ekonomi masyarakat,” katanya.(ayi)