Kamis, 4 Juli 2024

Anggota DPRD Konflik dengan Warga

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti bersama suami dan anaknya mendatangi Polresta Pekanbaru, Rabu (1/9) malam. Ida membuat laporan atas dugaan pengeroyokan terhadap anaknya yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi melalui Kasat Reskrim Kompol Juper Lumban Toruan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Dan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi dari pihak pelapor.

- Advertisement -

"Iya, betul ada laporan dari beliau (Ida, red) terkait dugaan pengeroyokan. Berdasarkan hasil visum anaknya memang ada tanda-tanda luka kekerasan seperti dikeroyok," ujar Kompol Juper, Kamis (2/9).

Juper katakan, seperti ada luka pada bagian leher belakang diduga akibat benda tajam. "Dari hasil visum memang terdapat seperti luka tetapi tidak terlalu parah karena disorong," sebut Juper lagi.

Di dalam laporannya, Ida melaporkan bahwa anaknya mengalami pengeroyokan oleh orang tak dikenal (OTK) saat mengendarai mobil dan melintas di Jalan Irkap, Kecamatan Marpoyan Damai.

- Advertisement -

Juper menyebut, sudah ada empat orang saksi dari pihak pelapor yang dilakukan pemeriksaan. Ia juga akan memanggil saksi-saksi dari tempat kejadian.

Sementara itu, menurut keterangan Ketua RT02/RW05, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Gusri mengatakan, memang terjadi perselisihan antara Ida dan keluarga dengan warga di wilayahnya. Namun Gusri memastikan tidak ada tindakan fisik yang dilakukan oleh pemuda maupun warganya kepada anak pelapor. "Kontak fisik tidak ada. Dipastikan tidak ada," tegas Gusri, Kamis (2/9).

Baca Juga:  Sempat Ada Ledakan, Ruko 4 Pintu di Depan Living World Ludes Terbakar

Diceritakannya, peristiwa itu bermula dari adanya perselisihan yang terjadi, Rabu (1/9) sore. Sekitar pukul 17.00 WIB, anak laki-laki Ida tengah melintas di permukiman warga di Jalan Irkap. Ia mengendarai sebuah mobil sedan bergerak dari samping Radja Coffee, Jalan Arifin Achmad.

Situasi jalan tersebut cukup sempit, sehingga pemuda setempat membantu mengatur arus kendaraan keluar masuk.

Diceritakan Gusri, saat itu muncul mobil anak Ida yang berpapasan dengan mobil lain yang dikemudikan oleh seorang ibu di jalan tersebut.

"Pemuda kita yang mengatur kendaraan meminta kepada anak Ibu Ida itu untuk mundur sedikit karena ada mobil yang dibawa ibu-ibu yang kurang pas lah membawa kendaraan. Namun anak Ibu Ida itu tidak mau. Ibu yang bawa mobil mengalah dan memundurkan mobilnya," terangnya.

Saat mendapatkan celah masuk dan melewati jalan, menurut Gusri, anak Ida lalu menekan gas mobil dengan kencang hingga menyenggol dua orang warganya yaitu seorang ibu dan seorang pemuda.

Warga sekitar langsung mengejar mobil tersebut dan menghentikannya. Karena tidak ada luka serius mereka sempat berdamai.

Namun, sekitar pukul 18.45 WIB, Ida didampingi suami dan anaknya serta membawa beberapa pemuda mendatangi rumah salah satu warga.

"Datang tiga mobil dan dua motor. Langsung ke rumah warga. Bapaknya itu yang atas nama Nasri langsung pegang kunci dongkrak menyerang rumah warga dengan mendobrak pintu," jelasnya.

Masih menurut Gusri, akibat ada jeritan, warga sekitar pun keluar dari rumah dan mendatangi lokasi kejadian. Melihat kondisi itu, salah seorang ibu warga sekitar datang menjelaskan kejadian sebenarnya kepada Ida Yulita Susanti.

Baca Juga:  Gesa Aturan Kode Etik dan Tata Beracara

Melihat warga yang ramai berdatangan, Ida, suami, anaknya serta dua orang yang beriringan pakai motor lalu mundur dari lokasi.  Karena panik melihat warga yang banyak, Ida berlari ke arah mobil dan menghidupkan mesin mobil lalu menekan gas mobil dengan kencang mundur panjang hingga membuat mobil Kijang Innova BM 1958 TI yang dikendarainya masuk ke dalam parit.

"Pergi ke arah Radja Coffe, saya kejar ke sana karena saya mau menengahi. Pemuda kita sudah datang semua, tapi bisa saya tahan daripada diamuk massa," ungkap Gusri.

Dikonfirmasi, Ida Yulita Susanti menyebutkan, apa yang terjadi terhadap diri dan keluarganya adalah merupakan tindakan kriminal dan pengeroyokan. "Karena ini merupakan negara hukum, apapun yang terjadi mesti diselesaikan dengan cara baik. Jika ada masalah sebaiknya ditanyakan dahulu. Masa orang datang tiba-tiba langsung lari bawa parang keluar," ungkap Ida, Kamis (2/9).

Dan terhadap persoalan yang dialami Ida, saat ini sudah diserahkan ke pihak penegak hukum. "Persoalan perdamaian atau segala macam saya tidak bisa menjawab ranah itu lagi, karena sudah saya serahkan ke aparat penegak hukum," ujarnya.

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat. "Biarlah aparat penegak hukum yang menentukan kemana arah kasus ini, karena aparat sudah bekerja," paparnya. (dof)

Laporan TIM RIAU POS

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Anggota DPRD Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti bersama suami dan anaknya mendatangi Polresta Pekanbaru, Rabu (1/9) malam. Ida membuat laporan atas dugaan pengeroyokan terhadap anaknya yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi melalui Kasat Reskrim Kompol Juper Lumban Toruan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Dan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi dari pihak pelapor.

"Iya, betul ada laporan dari beliau (Ida, red) terkait dugaan pengeroyokan. Berdasarkan hasil visum anaknya memang ada tanda-tanda luka kekerasan seperti dikeroyok," ujar Kompol Juper, Kamis (2/9).

Juper katakan, seperti ada luka pada bagian leher belakang diduga akibat benda tajam. "Dari hasil visum memang terdapat seperti luka tetapi tidak terlalu parah karena disorong," sebut Juper lagi.

Di dalam laporannya, Ida melaporkan bahwa anaknya mengalami pengeroyokan oleh orang tak dikenal (OTK) saat mengendarai mobil dan melintas di Jalan Irkap, Kecamatan Marpoyan Damai.

Juper menyebut, sudah ada empat orang saksi dari pihak pelapor yang dilakukan pemeriksaan. Ia juga akan memanggil saksi-saksi dari tempat kejadian.

Sementara itu, menurut keterangan Ketua RT02/RW05, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Gusri mengatakan, memang terjadi perselisihan antara Ida dan keluarga dengan warga di wilayahnya. Namun Gusri memastikan tidak ada tindakan fisik yang dilakukan oleh pemuda maupun warganya kepada anak pelapor. "Kontak fisik tidak ada. Dipastikan tidak ada," tegas Gusri, Kamis (2/9).

Baca Juga:  UMK Diajukan Rp2,9 Juta

Diceritakannya, peristiwa itu bermula dari adanya perselisihan yang terjadi, Rabu (1/9) sore. Sekitar pukul 17.00 WIB, anak laki-laki Ida tengah melintas di permukiman warga di Jalan Irkap. Ia mengendarai sebuah mobil sedan bergerak dari samping Radja Coffee, Jalan Arifin Achmad.

Situasi jalan tersebut cukup sempit, sehingga pemuda setempat membantu mengatur arus kendaraan keluar masuk.

Diceritakan Gusri, saat itu muncul mobil anak Ida yang berpapasan dengan mobil lain yang dikemudikan oleh seorang ibu di jalan tersebut.

"Pemuda kita yang mengatur kendaraan meminta kepada anak Ibu Ida itu untuk mundur sedikit karena ada mobil yang dibawa ibu-ibu yang kurang pas lah membawa kendaraan. Namun anak Ibu Ida itu tidak mau. Ibu yang bawa mobil mengalah dan memundurkan mobilnya," terangnya.

Saat mendapatkan celah masuk dan melewati jalan, menurut Gusri, anak Ida lalu menekan gas mobil dengan kencang hingga menyenggol dua orang warganya yaitu seorang ibu dan seorang pemuda.

Warga sekitar langsung mengejar mobil tersebut dan menghentikannya. Karena tidak ada luka serius mereka sempat berdamai.

Namun, sekitar pukul 18.45 WIB, Ida didampingi suami dan anaknya serta membawa beberapa pemuda mendatangi rumah salah satu warga.

"Datang tiga mobil dan dua motor. Langsung ke rumah warga. Bapaknya itu yang atas nama Nasri langsung pegang kunci dongkrak menyerang rumah warga dengan mendobrak pintu," jelasnya.

Masih menurut Gusri, akibat ada jeritan, warga sekitar pun keluar dari rumah dan mendatangi lokasi kejadian. Melihat kondisi itu, salah seorang ibu warga sekitar datang menjelaskan kejadian sebenarnya kepada Ida Yulita Susanti.

Baca Juga:  Tetap Lakukan Pengawasan Mobile 

Melihat warga yang ramai berdatangan, Ida, suami, anaknya serta dua orang yang beriringan pakai motor lalu mundur dari lokasi.  Karena panik melihat warga yang banyak, Ida berlari ke arah mobil dan menghidupkan mesin mobil lalu menekan gas mobil dengan kencang mundur panjang hingga membuat mobil Kijang Innova BM 1958 TI yang dikendarainya masuk ke dalam parit.

"Pergi ke arah Radja Coffe, saya kejar ke sana karena saya mau menengahi. Pemuda kita sudah datang semua, tapi bisa saya tahan daripada diamuk massa," ungkap Gusri.

Dikonfirmasi, Ida Yulita Susanti menyebutkan, apa yang terjadi terhadap diri dan keluarganya adalah merupakan tindakan kriminal dan pengeroyokan. "Karena ini merupakan negara hukum, apapun yang terjadi mesti diselesaikan dengan cara baik. Jika ada masalah sebaiknya ditanyakan dahulu. Masa orang datang tiba-tiba langsung lari bawa parang keluar," ungkap Ida, Kamis (2/9).

Dan terhadap persoalan yang dialami Ida, saat ini sudah diserahkan ke pihak penegak hukum. "Persoalan perdamaian atau segala macam saya tidak bisa menjawab ranah itu lagi, karena sudah saya serahkan ke aparat penegak hukum," ujarnya.

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat. "Biarlah aparat penegak hukum yang menentukan kemana arah kasus ini, karena aparat sudah bekerja," paparnya. (dof)

Laporan TIM RIAU POS

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari