PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bakal melakukan penanaman ribuan bibit pohon laban di sejumlah wilayah Bumi Lancang Kuning. Hal itu, lantaran pohon laban berfungsi sebagai tanaman sekat untuk mencegah api merambat ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Demikian diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, Ahad (1/12) kemarin. Dikatakan Edwar, ribuan bibit pohon Laban tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Ketika Kepala BNPB ke Unri beberapa waktu lalu, beliau
menawarkan pohon laban ke kami. Saat itu Pak Doni menyebutkan ada lima ribu pohon di BNPB, tapi saya minta enam ribu," ungkap Edwar Sanger.
Dijelaskan Edwar, pohon laban merupakan tanaman asli Indonesia yang masuk dalam jenis pohon berkayu keras dan tahan air. Selain itu, pohon juga tergolong tahan api, bahkan tidak mati meski sudah hangus terbakar.
Untuk itu, sambung mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, pohon tersebut sangat cocok ditanam di wilayah rawan terjadinya Karhutla. Karena, pohon laban dapat berfungsi sebagai tanaman sekat untuk mencegah api merambat jika terjadi karhutla.
"Jadi pohon ini cocok ditanam di daerah rawan karhutla untuk mencegah api merambat," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Edwar, 6.000 bibit pohon laban telah dijemput dan tengah dalam perjalanan dari Jakarta menuju Kota Bertuah. Dalam waktu dekat, ribuan bibit itu baka tiba di Pekanbaru.
"Nanti kami akan melapor ke pak gubernur. Sebab, setelah pohonnya sampai nanti akan langsung kami bagikan ke kabupaten/kota se-Riau. Jadi tidak hanya daerah rawan kebakaran yang dikasih, tapi semua daerah agar pohon itu ditanam. Sehingga bermanfaat untuk jangka panjang," tuturnya.
Untuk diketahui, total luas lahan terbakar di Riau selama Januari hingga Oktober 2019 mencapai 9.713,80 hektare. Dari 12 kabupaten/kota, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menjadi wilayahnya paling luas terbakar.(rir)