Taman Olahraga Rumbai Tak Terawat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — KONDISI Taman Olahraga Rumbai (TOR) saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain tak terawat, banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di areal TOR membuat tidak nyaman masyarakat dalam melakukan olahraga di sana.

Menanggapi kondisi itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Pekanbaru, Firmansyah menyampaikan keprihatinan atas kurang terawatnya Taman Olahraga  Rumbai, Jalan Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

"Kami sangat prihatin melihatnya. Karena taman yang dibangun pasti dengan harapan bisa mempercantik wajah ibu kota. Tapi kenyataannya akhir-akhir ini, saya menilai ada pembiayaran terhadap kondisi tersebut," ujar Firmansyah, Rabu (1/1).

Ia mengungkapkan, bahwa taman yang berada tak jauh dari Stadion Kaharuddin Nasution ini kondisinya terlihat kumuh, ditumbuhi semak dan terkesan kurang terawat. Bahkan banyaknya pedagang di sana membuat kondisinya tambah semraut. 

- Advertisement -

"Tentu ini menjadi keluhan warga dan pedagang di sekitar lokasi taman kepada saya. Tentunya saat ini perlu sentuhan dari dinas terkait yaitu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk segera menangani masalah ini," katanya.

Terlepas dari itu  Firmansyah mengatakan, adanya polemik ketidak jelasan pengelolaan antara LPM Kelurahan Umban Sari atau langsung di bawah Kecamatan Rumbai. Tentu jangan sampai taman yang dibangun dengan uang tersebut rusak karena kurang terawat. 

"Taman ini awalnya sangat rapi dan elok, namun setelah dihibahkan dari pihak swasta ke Pemerintah Kota Pekanbaru di sini awal mula masalahnya. Bahkan sampai terjadi ketidak jelasan pengelolaan," ucapnya.

Selanjutnya ketika ditanya apa langkah yang akan diambil oleh DPRD terkait hal tersebut? Firmansyah menjawab diplomatis bahwa pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menjelaskan kondisi tersebut.

"Harusnya hal ini tidak terjadi kalau berbagai pihak bisa bersinergi. Apalagi taman PCR ini menjadi salah satu objek warga untuk melakukan berbagai aktifitas, baik berolahraga maupun kuliner," pungkasnya. 

Di tempat terpisah, Ketua LPMK Umban Sari, Feri Efendi mengaku, sejak LPMK Umban Sari menerima SK tanggal 30 Juli 2019 pihaknya, belum pernah mengelola Lapapangan olahraga Rumbai atau yang dulu disebuat taman olahraga PCR.

Karena menurutnya,  lapangan TOR tersebut diketahui adalah aset Pemerintah Provinsi Riau, sehingga pihaknya khawatir, salah dalam pengelolaannya. 

"Sebaiknya saudara Ketua Fraksi PKS cek dan ricek dulu sebelum memberi keterangan di media massa. Agar tidak mengambang dalam menyampaikan pemberitaan di publik. Sebab pihak kecamatan pun tidak mengelola  lapangan PCR. Akan tetapi kita sudah mendiskusikan kondisi ini dengan Lurah Umban Sari dan Lurah juga berkomunikasi dengan Camat Rumbai dan kita memang sudah berencana untuk melakukan komunikasi dengan Pak Wali Kota Pekanbaru," ujarnya.

Feri jugaakan menyampaikan dan meminta arahan kepada  Wali Kota Pekanbaru, berkaitan dengan TOR tersebut, bukan ditambah denggan kuliner. Jadi sesungguhnya tidak ada istilah pembiaran terhadap di TOR tersebut. "Kami warga Umban Sari tentu lebih risih melihat situasi TOR dibanding saudara Ketua Fraksi PKS," ucapnya.(ksm)

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — KONDISI Taman Olahraga Rumbai (TOR) saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain tak terawat, banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di areal TOR membuat tidak nyaman masyarakat dalam melakukan olahraga di sana.

Menanggapi kondisi itu, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Pekanbaru, Firmansyah menyampaikan keprihatinan atas kurang terawatnya Taman Olahraga  Rumbai, Jalan Umban Sari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.

"Kami sangat prihatin melihatnya. Karena taman yang dibangun pasti dengan harapan bisa mempercantik wajah ibu kota. Tapi kenyataannya akhir-akhir ini, saya menilai ada pembiayaran terhadap kondisi tersebut," ujar Firmansyah, Rabu (1/1).

Ia mengungkapkan, bahwa taman yang berada tak jauh dari Stadion Kaharuddin Nasution ini kondisinya terlihat kumuh, ditumbuhi semak dan terkesan kurang terawat. Bahkan banyaknya pedagang di sana membuat kondisinya tambah semraut. 

"Tentu ini menjadi keluhan warga dan pedagang di sekitar lokasi taman kepada saya. Tentunya saat ini perlu sentuhan dari dinas terkait yaitu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk segera menangani masalah ini," katanya.

Terlepas dari itu  Firmansyah mengatakan, adanya polemik ketidak jelasan pengelolaan antara LPM Kelurahan Umban Sari atau langsung di bawah Kecamatan Rumbai. Tentu jangan sampai taman yang dibangun dengan uang tersebut rusak karena kurang terawat. 

"Taman ini awalnya sangat rapi dan elok, namun setelah dihibahkan dari pihak swasta ke Pemerintah Kota Pekanbaru di sini awal mula masalahnya. Bahkan sampai terjadi ketidak jelasan pengelolaan," ucapnya.

Selanjutnya ketika ditanya apa langkah yang akan diambil oleh DPRD terkait hal tersebut? Firmansyah menjawab diplomatis bahwa pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menjelaskan kondisi tersebut.

"Harusnya hal ini tidak terjadi kalau berbagai pihak bisa bersinergi. Apalagi taman PCR ini menjadi salah satu objek warga untuk melakukan berbagai aktifitas, baik berolahraga maupun kuliner," pungkasnya. 

Di tempat terpisah, Ketua LPMK Umban Sari, Feri Efendi mengaku, sejak LPMK Umban Sari menerima SK tanggal 30 Juli 2019 pihaknya, belum pernah mengelola Lapapangan olahraga Rumbai atau yang dulu disebuat taman olahraga PCR.

Karena menurutnya,  lapangan TOR tersebut diketahui adalah aset Pemerintah Provinsi Riau, sehingga pihaknya khawatir, salah dalam pengelolaannya. 

"Sebaiknya saudara Ketua Fraksi PKS cek dan ricek dulu sebelum memberi keterangan di media massa. Agar tidak mengambang dalam menyampaikan pemberitaan di publik. Sebab pihak kecamatan pun tidak mengelola  lapangan PCR. Akan tetapi kita sudah mendiskusikan kondisi ini dengan Lurah Umban Sari dan Lurah juga berkomunikasi dengan Camat Rumbai dan kita memang sudah berencana untuk melakukan komunikasi dengan Pak Wali Kota Pekanbaru," ujarnya.

Feri jugaakan menyampaikan dan meminta arahan kepada  Wali Kota Pekanbaru, berkaitan dengan TOR tersebut, bukan ditambah denggan kuliner. Jadi sesungguhnya tidak ada istilah pembiaran terhadap di TOR tersebut. "Kami warga Umban Sari tentu lebih risih melihat situasi TOR dibanding saudara Ketua Fraksi PKS," ucapnya.(ksm)

Laporan DOFI ISKANDAR, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya