33.2 C
Pekanbaru
Minggu, 13 Oktober 2024
spot_img

2025, Targetkan Kasus Tengkes Turun 0,5 Persen

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan berbagai langkah guna menekan angka stunting atau tengkes di Kota Pekanbaru. Targetnya tahun depan, pemko bisa menurunkan angka prevalensi stunting sekitar 0,5 persen.

Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk) KB Pekanbaru Muhammad Amin, stunting merupakan kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata anak seusianya akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan prevalensi stunting sendiri kerap digunakan untuk menggambarkan jumlah kasus stunting yang ada di suatu daerah berdasarkan data yang telah dihimpun.

- Advertisement -Honda Promo

”Pada tahun depan (2025, red) diprediksi angka prevalensi stunting bisa turun sekitar 0,5 persen. Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Pekanbaru menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun menjadi 8,2 persen. Di mana target nasional target nasional adalah 14 persen. Kita upayakan angka prevalensi stunting bisa turun lagi,” kata Amin, Selasa (1/10).

Baca Juga:  Pemko Dahulukan Solusi Jangka Pendek Atasi Genangan

Lanjut Amin, dalam waktu dekat bakal berlangsung Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Dimana Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) ini dilaksanakan untuk mengetahui status gizi balita (stunting, wasting, underweight, overweight), dan mengukur indikator sasaran intervensi spesifik dan sensitif sesuai Perpres No. 72 tahun 2021.

- Advertisement -Go Green

Bahkan, TPPS Kota Pekanbaru pun berupaya untuk menurunkan tingkat prevalensi stunting tahun depan. Ia menyebut bahwa tim berupaya agar kondisi bulan per bulan bisa menurun.

Mereka mengoptimalkan pendampingan sejak dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas serta bayi dua tahun. Ia menyebut bahwa tim TPPS dari Disdalduk KB Pekanbaru kebanyakan dalam upaya perubahan prilaku.

”Kami juga coba lakukan terobosan bersama TPPS dalam upaya penanganan stunting, ada juga program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS),” jelasnya.

Baca Juga:  Mediasi Berakhir, MPP Batal Putuskan Aliran Listrik Besok

Tak hanya itu, pemerintah kota juga melakukan berbagai upaya penanganan stunting dengan menjalankan program pendampingan dari para kader posyandu.

Yang mana, pelayanan posyandu sudah menjadi layanan primer yang tidak cuma memberikan pelayanan kesehatan kepada bayi yang berada di posyandu namun juga ibu hamil.

”Tingkat kehadiran ibu hamil maupun ibu yang membawa bayinya dalam memeriksakan kesehatan di posyandu sudah cukup tinggi. Langkah ini dapat dimaksimalkan dalam penanganan stunting di Kota Pekanbaru,”ujarnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

BERITA LAINNYA

Festival Film Pendek Siak 2024, Munculkan Sineas-Sineas Muda Berbakat

Secara konsisten, Kabupaten Siak menggelar festival film pendek. Tahun ini pesertanya tidak hanya dari Siak, tetapi dari seluruh kota/kabupaten di Riau.

Enam Desa di Pulau Bengkalis Usulkan HKm ke KLHK

Ketua Tim Vertek Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Wilayah Sumatra, Imanuel Sihaloho menyebutkan, pihaknya turun sesuai perintah atasan bersama M Syukri Akbar dari Direktorat PKPS Jakarta, Heri dari DLHK, Eko, Hendri Kumar Balau Gakum wilayah Sumatera di Pekanbatu dan Ade dari KPH Bengkalis.

Speedboat Rombongan Benny Laos Meledak, Anggota DRPD dan Ketua DPW PPP Tewas

Niat hati ingin berkampanye mengikuti Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur, Ketua DPW PPP Maluku Utara Mudin A Wahid dan Anggota DPRD Mauluku Utara Fraksi Partai Demokrat Ester Tantri, justru mendapat musibah.

2 Pelaku Jaringan Pengedar Ganja Diringkus Polisi di Kos-kosan

Jajaran Satresnarkoba Polres Kampar kembali menangkap dua pelaku narkoba yaitu MA (30) dan NA (25) di Jalan Balam Sakti Ujung, Pekanbaru di kos-kosannya, Senin (7/10/1024) sekitar pukul 22.50 WIB.