DUMAI (RIAUPOS.CO) – Banjir rob yang berasal dari pengaruh pasang air laut, ternyata masih menjadi ancaman nyata bagi wilayah Kota Dumai. Apalagi secara geografis wilayah Kota Dumai berada di daerah pesisir pantai yang setiap bulannya bakal selalu ada banjir air laut.
Penegasannya tersebut disampaikan oleh Pjs Wali Kota Dumai TR Fahsul Falah kemarin ketika melakukan peninjauan di muara Sungai Dumai di area Dermaga D Pelindo. Serta meninjau pintu air yang menjadi salah satu bagian dari program penanggulangan banjir di Kota Dumai.
”Dumai sebagai area pesisir memang memiliki ancaman besar yakni banjir air laut yang terjadi setiap bulannya,” kata Fahsul.
Permasalahan banjir rob yang berasal dari pengaruh pasang air laut ini, lanjut Fashul, bukan hanya di Kota Dumai saja. Melainkan hampir terjadi di semua daerah kabupaten atau kota yang geografis daerahnya berada di pesisir pantai.
Di sisi lain, lanjut Fahsul, Kota Dumai sudah memiliki program penanggulangan banjir. Seperti penyediaan pintu air, rumah pompa dan normalisasi drainase. ”Sebagai daerah di pesisir pantai, banjir rob masih menjadi ancaman nyata bagi Dumai,” kata Fahsul seraya menambahkan perlu segera dicarikan solusinya bersama-sama.
Selain itu, Dumai juga menjadi daerah langganan banjir yang berasal dari pengaruh hujan dengan intensitas lebat terlebih dalam durasi lama. Banjir dari guyuran hujan ini sebagian besar menyasar di sejumlah jalan-jalan lingkungan.
Dalam menangani banjir dari guyuran hujan ini, sejumlah kebijakan sudah dilanjutkan. Di antaranya seperti melakukan pembenahan dan penataan terhadap drainase yang ada di jalan-jalan lingkungan maupun jalan protokol. Seperti di Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota serta daerah lainnya.(ade)
Laporan Syahri Ramlan, Dumai
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Banjir rob yang berasal dari pengaruh pasang air laut, ternyata masih menjadi ancaman nyata bagi wilayah Kota Dumai. Apalagi secara geografis wilayah Kota Dumai berada di daerah pesisir pantai yang setiap bulannya bakal selalu ada banjir air laut.
Penegasannya tersebut disampaikan oleh Pjs Wali Kota Dumai TR Fahsul Falah kemarin ketika melakukan peninjauan di muara Sungai Dumai di area Dermaga D Pelindo. Serta meninjau pintu air yang menjadi salah satu bagian dari program penanggulangan banjir di Kota Dumai.
- Advertisement -
”Dumai sebagai area pesisir memang memiliki ancaman besar yakni banjir air laut yang terjadi setiap bulannya,” kata Fahsul.
Permasalahan banjir rob yang berasal dari pengaruh pasang air laut ini, lanjut Fashul, bukan hanya di Kota Dumai saja. Melainkan hampir terjadi di semua daerah kabupaten atau kota yang geografis daerahnya berada di pesisir pantai.
- Advertisement -
Di sisi lain, lanjut Fahsul, Kota Dumai sudah memiliki program penanggulangan banjir. Seperti penyediaan pintu air, rumah pompa dan normalisasi drainase. ”Sebagai daerah di pesisir pantai, banjir rob masih menjadi ancaman nyata bagi Dumai,” kata Fahsul seraya menambahkan perlu segera dicarikan solusinya bersama-sama.
Selain itu, Dumai juga menjadi daerah langganan banjir yang berasal dari pengaruh hujan dengan intensitas lebat terlebih dalam durasi lama. Banjir dari guyuran hujan ini sebagian besar menyasar di sejumlah jalan-jalan lingkungan.
Dalam menangani banjir dari guyuran hujan ini, sejumlah kebijakan sudah dilanjutkan. Di antaranya seperti melakukan pembenahan dan penataan terhadap drainase yang ada di jalan-jalan lingkungan maupun jalan protokol. Seperti di Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota serta daerah lainnya.(ade)
Laporan Syahri Ramlan, Dumai