TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – HUJAN deras sepanjang Senin (18/4) kemarin, membuat air sungai-sungai di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi meluap secara cepat. Termasuk Sungai Kuantan. Banjir pun terjadi di mana-mana.
Selain merendam pemukiman penduduk, banjir di Kuansing juga merendam beberapa fasilitas umum seperti rumah ibadah dan sekolah serta area persawahan. Setidaknya, ada belasan bangunan sekolah yang ikut terkena dampak banjir.
"Sekarang rumah kami sudah terendam. Mudah-mudahan cepat surut," kata Dani (30), warga Sukaping Pangean, Selasa (19/4).
Dari data yang dihimpun di Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuansing mencatat beberapa sekolah di Kecamatan Kuantan Mudik, Gunung Toar, Pangean dan Kuantan Hilir terendam banjir.
"Banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah-sekolah," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kuansing Masrul Hakim kepada wartawan, Selasa kemarin.
Data sementara Dinas Pendidikan Kuansing hingga pukul 10.30 WIB, sekolah yang terendam banjir mencapai 18 sekolah. Jumlah itu baru dari empat kecamatan, yakni Kuantan Mudik, Gunung Toar, Pangean dan Kuantan Hilir.
"Data sementara yang masuk baru 18 sekolah. Di Pangean saja 16 sekolah yang terendam. Kecamatan lainnya belum masuk," katanya.
Ia mengatakan, air yang masuk ke dalam bangunan sekolah ketinggiannya cukup beragam. Bahkan di beberapa sekolah banjirnya mencapai setengah meter.
"Makanya pihak sekolah mengambil inisiatif untuk meliburkan siswanya," katanya.
Lalu, kata Masrul, ada juga sekolah yang tak kebanjiran, namun akses jalan ke sekolah terendam banjir. Alhasil siswa juga tak bisa ke sekolah.
Bangunan sekolah yang terendam berada di kecamatan yang menjadi langganan banjir seperti di Kecamatan Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Kecamatan Inuman, Kecamatan Cerenti.
"Kita berharap musibah banjir yang terjadi di Kuansing cepat surut sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali dilaksanakan," ujarnya.
Dan dari pantauan, Selasa pagi, sebagian area persawahan di wilayah Pauh Angit Pangean terendam banjir. Padahal, sawah yang ditanami masyarakat itu sudah mulai berbuah. Bahkan ada yang siap untuk dipanen.
"Aduh, gimana lagi. Padahal mau panen. Sekarang sudah terendam. Mudah-mudahan tak lama," ujar Ijon, warga Pauh Angit Pangean secara terpisah.(hen)
Laporan JUPRISON, Telukkuantan