MANILA (RIAUPOS.CO) – Kasus pemerkosaan dan pembunuhan pramugari Philippines Airlines di City Garden Hotel, Kota Makati, Manila, Filipina, saat pesta Tahun Baru masih diselidiki kepolisian.
Polisi menetapkan 11 pria sebagai tersangka pemerkosaan dan pembunuhan perempuan bernama Christine Angelica Dacera (23) itu. Menurut polisi, tidak semua tersangka merupakan orang yang dikenal korban melainkan hanya tiga yang merupakan teman dekat.
Satu dari 11 tersangka, Gregorio de Guzman, memberikan keterangan mengejutkan kepada media, membantah terlibat dalam pemerkosaan dan pembunuhan perempuan berparas manis itu. De Guzman menyebut dirinya gay sehingga tak tertarik berhubungan seksual dengan perempuan. De Guzman mengungkap pria lain yang ditetapkan tersangka juga gay sehingga tuduhan polisi tak kuat.
"Saya tidak pernah melakukan hubungan seksual dengan seorang perempuan. Saya tidak pernah terangsang oleh perempuan, selalu pria. Banyak yang bisa memberikan kesakisan tentang itu," kata De Guzman, kepada ABS-CBN.
Dia menyebut Dacera sebagai sosok yang supel sehingga bisa dekat dengan siapa saja, apalagi dengan gay.
"Dia suka bergaul dengan kami, LGBT. Dia nyaman dengan kami. Sepanjang waktu dia benar-benar nyaman dengan kita semua. Semua dari mereka gay," ujarnya.
Tuduhan adanya pemerkosaan muncul berdasarkan hasil pemeriksaan yakni ditemukan luka robek dan sperma pada alat kelamin korban. Selain itu tubuh korban dipenuhi luka gores dan memar. Dia dibiarkan berada di bathub kamar mandi sampai pesta berakhir pada Jumat.
Sebelumnya kepala kepolisian Makati Harold Depositar mengatakan, sebagian besar dari tersangka tidak dikenal korban. Hasil autopsi menunjukkan kematian Dacera disebabkan aneurisma aorta atau pecahnya pembuluh darah. Depositar melanjutkan, aneurisma bisa disebabkan aktivitas sangat berat dan tingkat toksisitas alkohol yang tinggi.
"Yang pasti, ada kekuatan yang ditimbulkan pada tubuhnya karena kami menemukan memar di kaki dan lutut, serta ada luka gores di paha," ujarnya.
Polisi juga menemukan sperma di beberapa bagian kamar mandi hotel. Keluarga korban mendesak polisi melakukan autopsi kedua karena mengklaim pemeriksaan pertama tidak lengkap. Mereka menduga Dacera juga keracunan dari minuman saat pesta Tahun Baru itu.
Pengacara keluarga, Brick Reyes, mengatakan, korban kemungkinan dibius dan dianiaya sebelum meninggal.
Sumber: Reuters/News/Manilai Today
Editor: Hary B Koriun