Sebagian masyarakat awam, bahkan pasangan suami istri (pasutri) sekalipun enggan untuk membicarakan mengenai hubungan seksual. Hubungan seksual kerap kali dianggap sesuatu hal yang tabu dan sifatnya privasi. Hal ini dipandang sebagai sesuatu yang tidak layak diperbincangkan di ruang publik. Perlu diketahui, satu di antara faktor yang menjamin keharmonisan suatu rumah tangga ialah hubungan seksual. Apabila hubungan seksual yang terjadi tidak memuaskan, maka celah keretakan pada suatu rumah tangga pun tidak terelakkan. Oleh sebab itu, pendidikan hubungan seksual perlu digalakkan, masyarakat harus mengetahui apa saja permasalahan hubungan seksual itu agar dapat ditangani sedini mungkin.
Apalagi, dewasa ini, obat-obatan maupun suplemen penambah vitalitas dan gairah seksual dijual secara bebas di lingkungan masyarakat. Belum lagi dengan mitos yang berkembang bahwa dengan mengkonsumsi kuning telur bisa menambah gairah seksual. Permasalahan hubungan seksual atau istilah medisnya disfungsi seksual memang kerap menjadi salah satu faktor penyebab tidak harmonis nya hubungan suatu keluarga.
Sebagai analogi ketika pasutri berhubungan intim. Sang istri ingin melakukan hubungan intim, namun Mr P sang suami tak kunjung mengalami ereksi atau mengeras tentu akan mengganggu proses hubungan dan sang istri pun kecewa. Dampak terburuk lainnya dari kasus ini adalah sulit untuk mendapatkan keturunan. Jika terdapat perasaan yang menganggu terkait hubungan seksual segera konsultasikan agar bisa ditangani secara tepat dan cepat. Jangan sesekali mencoba obat-obatan tanpa dikonsultasikan dan tanpa melalui resep dokter karena bukannya mengobati malah bisa memperparah keadaan.
Disfungsi Seksual sering terjadi akibat penggunaan obat-obatan, seperti narkoba dan obat penenang. Sedangkan di usia lanjut, disfungsi seksual terjadi seiring dengan berkurangnya hormon.
Disfungsi Seksual secara prinsip memiliki 4 tahap yaitu libido (keinginan, gairah, hasrat), ereksi atau proses pengerasan pada penis, ejakulasi atau proses keluarnya air mani dan terakhir memasuki fase puncaknya yaitu orgasme. Keempat tahap ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dan tentunya penanganannya pun berbeda sesuai dengan permasalahan terjadi. Tidak bisa permasalahan tersebut dicampur aduk begitu saja.
Contohnya, penis tidak bisa mengalami ereksi lalu disimpulkan bahwa penis bermasalah. Tidak bisa divonis sesederhana itu, bisa saja keinginan atau libido memang tidak ada pada saat itu atau terganggu. Untuk libido atau keinginan itu dipengaruhi oleh hormon atau suasa perasaan. Seperti ketidakmampuan istri dalam membangkitkan gairah sang suami, sehingga sang suami enggan untuk melakukan hubungan intim. Selanjutnya, ereksi dipengaruhi oleh kondisi kesehatan sang suami. Seperti penyakit obesitas, diabetes melitus, asam urat dan penyakit lainnya. Kondisi tersebut akan mempengaruhi fungsi ereksi pada Mr P. Disfungsi ereksi bisa dikenali secara mudah yaitu ketika pagi hari. Jika Mr P dapat berdiri, artinya ereksi tidak bermasalah, namun jika tidak perlu dicari penyebabnya. Sedangkan untuk ejakulasi yang sering dijumpai adalah ejakulasi dini. Secara umum ejakulasi ialah proses keluarnya air mani yang begitu cepat sehingga tidak menyentuh fase orgasme. Adapun penyebab ejakulasi dini ialah seperti kondisi kebugaran, gangguan saraf, kepala zakar yang sensitif dan kelainan pada kelenjar prostat. Seiring nya perkembangan, disfungsi seksual dapat terjadi pada siapapun bahkan di usia muda sekalipun karena pola hidup yang kian berubah. Di usia muda, disfungsi seksual sering terjadi akibat penggunaan obat-obatan, seperti narkoba dan obat penenang. Sedangkan di usia lanjut, disfungsi seksual terjadi seiring dengan berkurang nya hormon.
Tips Pencegahan Disfungsi Seksual
1. Jaga Pola Hidup
Agar kehidupan seksual bisa maksimal dan tidak terganggu, aturlah pola hidup dengan baik. Seperti mengatur jadwal bekerja, istirahat dan berolahraga. Juga jaga kondisi stres dan lakukan refreshing agar dapat menyegarkan kondisi badan dan pikiran.
2. Atur Pola Makan
Menkonsumsi makanan yang sehat dapat meningkatkan dan mencegah terjadinya disfungsi seksual. Seperti mengurangi makanan yang berlemak, garam-garaman dan gorengan. Tingkat kolesterol tinggi juga dapat menghambat proses ejakulasi.
3. Hentikan Penggunaan Suplemen Vitalitas.
Meskipun suplemen vitalitas dapat dijumpai secara mudah dengan berbagai keunggulannya, namun belum tentu menyembuhkan disfungsi seksual. Karena disfungsi seksual itu memiliki 4 tahap dengan permasalahan yang berbeda juga. Jadi penangannya pun tentu berbeda. Bahkan jika asal mengkonsumsi suplemen bisa berakibat fatal dan menimbulkan jenis penyakit lain.
4. Jangan Percayai “Mitos”.
Masyarakat awam mempercayai dengan mengkonsumsi kuning telur akan meningkatkan gairah seksualitas. Namun hal ini keliru.Itu tidak benar, karena kuning telur itu mengandung lemak yang tinggi. Bukannya memperbaiki gairah malahan akan menghambat proses ejakulasi. Hal lainnya adalah mengkonsumsi buah pinang. Buah pinang memang bisa meningkatkan proses pengerasan atau ereksi, namun buah ini memiliki kandungan yang bisa memperburuk kualitas sperma.
Jadi jika Anda memiliki masalah seperti yang disampaikan di atas, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan Spesialis Andrologi di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru. Sangat disarankan untuk membawa istri saat berkonsultasi sehingga tercipta keterbukaan di antara pasangan suami istri. Lebih cepat berkonsultasi lebih cepat pula penanganan dapat diberikan.***
Oleh: dr Herry Sofyan Lubis Sp And (K)
Dokter Spesialis Andrologi Konsultan
RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru