JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi pandemi dan penerapan PSBB seperti saat ini membuat terbatasnya aktivitas masyarakat dan menjadi lebih banyak berada di rumah. Ini menjadikan mobil idle atau tidak digunakan.
Kondisi ini berpotensi akan membuat aki mobil menjadi tekor atau ‘soak’ jika mesin mobil tak pernah dihidupkan. Memang usia pakai aki mobil kerap tidak dapat diprediksi, biasanya pemilik kendaraan akan menyadari ketika mobil tidak dapat dinyalakan karena aki mobil sudah lemah.
Sebenarnya ketika aki mobil sudah menunjukkan tanda-tanda melemah ada beberapa hal yang kerap terjadi. Namun sekali lagi hal ini kerap diabaikan karena mobil masih bisa menyala saat distater.
Boediarto, Head of After Sales & CS Operation Group PT MMKSI menjelaskan, bahwa perawatan aki merupakan hal yang terbilang mudah namun sering luput dilakukan oleh pengguna. Untuk merawat kondisi aki, selain pemeriksaan air aki, pengguna juga perlu menghidupkan kendaraan secara rutin minimal 5 menit setiap harinya.
“Namun ketika aki mobil sudah ‘soak’ atau tidak lagi mampu menghidupkan mesin dan kelistrikan pada mobil, maka solusi yang paling cepat adalah dengan melakukan jumper aki. Atau teknik mengalirkan listrik dari aki lain yang masih bagus, ke aki mobil yang bermasalah,” jelasnya kepada JawaPos.com, Sabtu (26/12).
Setidaknya dalam kondisi darurat, mobil masih dapat dihidupkan untuk menuju ke bengkel atau tempat yang dituju. Hanya saja tidak sedikit masyarakat yang belum mengerti cara menjumper aki mobil yang tepat dan aman, berikut persiapannya.
Sebaiknya gunakan kabel khusus, ini merupakan hal yang paling penting. Karena Anda harus menggunakan kabel yang memang khusus untuk jumper aki.
Hal ini dikarenakan arus listrik pada saat menyalakan mobil sangat tinggi sehingga harus menggunakan kabel dengan kapasitas besar. Kabel jumper relatif mudah didapatkan dan banyak dijual di toko aksesoris mobil.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kondisi pandemi dan penerapan PSBB seperti saat ini membuat terbatasnya aktivitas masyarakat dan menjadi lebih banyak berada di rumah. Ini menjadikan mobil idle atau tidak digunakan.
Kondisi ini berpotensi akan membuat aki mobil menjadi tekor atau ‘soak’ jika mesin mobil tak pernah dihidupkan. Memang usia pakai aki mobil kerap tidak dapat diprediksi, biasanya pemilik kendaraan akan menyadari ketika mobil tidak dapat dinyalakan karena aki mobil sudah lemah.
- Advertisement -
Sebenarnya ketika aki mobil sudah menunjukkan tanda-tanda melemah ada beberapa hal yang kerap terjadi. Namun sekali lagi hal ini kerap diabaikan karena mobil masih bisa menyala saat distater.
Boediarto, Head of After Sales & CS Operation Group PT MMKSI menjelaskan, bahwa perawatan aki merupakan hal yang terbilang mudah namun sering luput dilakukan oleh pengguna. Untuk merawat kondisi aki, selain pemeriksaan air aki, pengguna juga perlu menghidupkan kendaraan secara rutin minimal 5 menit setiap harinya.
- Advertisement -
“Namun ketika aki mobil sudah ‘soak’ atau tidak lagi mampu menghidupkan mesin dan kelistrikan pada mobil, maka solusi yang paling cepat adalah dengan melakukan jumper aki. Atau teknik mengalirkan listrik dari aki lain yang masih bagus, ke aki mobil yang bermasalah,” jelasnya kepada JawaPos.com, Sabtu (26/12).
Setidaknya dalam kondisi darurat, mobil masih dapat dihidupkan untuk menuju ke bengkel atau tempat yang dituju. Hanya saja tidak sedikit masyarakat yang belum mengerti cara menjumper aki mobil yang tepat dan aman, berikut persiapannya.
Sebaiknya gunakan kabel khusus, ini merupakan hal yang paling penting. Karena Anda harus menggunakan kabel yang memang khusus untuk jumper aki.
Hal ini dikarenakan arus listrik pada saat menyalakan mobil sangat tinggi sehingga harus menggunakan kabel dengan kapasitas besar. Kabel jumper relatif mudah didapatkan dan banyak dijual di toko aksesoris mobil.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman