Senin, 11 Agustus 2025

Dengarkan Lantunan Ayat Alquran dan Musik, Baik Loh untuk Kesehatan Otak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Universitas Airlangga (Unair), Dr. dr. Rita Vivera Pane., Sp.KFR(K) mengatakan mendengarkan musik bisa meningkatkan aktivitas kognitif pada otak yang pada gilirannya membantu agar otak tetap sehat.

โ€œPendekatan musik untuk kesehatan otak signifikan. Suara yang membuat rileks yakni berasal dari alam seperti kicau burung, angin, gemercik air, dan suara manusia yang indah,โ€ kata dia dalam sebuah webinar yang digelar Indonesia Neuroscience Institute, dikutip Kamis.

Menurut Rita, mendengar lagu atau lantunan ayat-ayat dalam Al Quran juga bisa membuat seseorang termasuk penyintas Covid-19 merasa tenang dan lebih mudah pulih.

Sebuah penelitian yang dia lakukan dengan 20 orang partisipan menunjukkan, penyintas yang mendengar dan melantunkan ayat Al Quran sebanyak satu juz per hari, di samping melakukan latihan pernapasan, lebih cepat pulih ketimbang mereka yang semata melakukan latihan pernapasan.

Baca Juga:  Ini Cara Perempuan Tetap Cantik Tanpa Stres

โ€œLagu atau bacaan Al Quran apabila dia menjadi happy, tenang, itulah yang lebih bermanfaat pada kesehatan otak kita, berpengaruh pada neurotransmitter di otak. Suara yang membuat kita jadi tenang, itulah yang membuat otak lebih sehat,โ€ tutur Rita.

Sejumlah studi juga menunjukkan mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah dan rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, kewaspadaan mental, dan memori.

Di sisi lain, dalam upaya menjaga kesehatan otak, Anda juga perlu melakukan aktivitas fisik yang terukur dan terstruktur atau olahraga. Rita menyarankan olahraga dengan intensitas sedang 5โ€“6 kali seminggu yakni aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan selama 30โ€“40 menit per sesi.

Baca Juga:  Catat, 4 Zodiak Ini Pendendam

โ€œOlahraga intensitas sedang, dirilis neurotransmitter yang akan menyehatkan otak, aliran darah ke otak juga akan meningkat. 5โ€“6 kali intensitas sedang, 30โ€“40 menit dalam satu sesi terdiri dari aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan. Lakukan olahraga dengan bervariasi,โ€ urainya. 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Universitas Airlangga (Unair), Dr. dr. Rita Vivera Pane., Sp.KFR(K) mengatakan mendengarkan musik bisa meningkatkan aktivitas kognitif pada otak yang pada gilirannya membantu agar otak tetap sehat.

โ€œPendekatan musik untuk kesehatan otak signifikan. Suara yang membuat rileks yakni berasal dari alam seperti kicau burung, angin, gemercik air, dan suara manusia yang indah,โ€ kata dia dalam sebuah webinar yang digelar Indonesia Neuroscience Institute, dikutip Kamis.

Menurut Rita, mendengar lagu atau lantunan ayat-ayat dalam Al Quran juga bisa membuat seseorang termasuk penyintas Covid-19 merasa tenang dan lebih mudah pulih.

Sebuah penelitian yang dia lakukan dengan 20 orang partisipan menunjukkan, penyintas yang mendengar dan melantunkan ayat Al Quran sebanyak satu juz per hari, di samping melakukan latihan pernapasan, lebih cepat pulih ketimbang mereka yang semata melakukan latihan pernapasan.

Baca Juga:  Mix and Match Unsur Etnik dan Modern

โ€œLagu atau bacaan Al Quran apabila dia menjadi happy, tenang, itulah yang lebih bermanfaat pada kesehatan otak kita, berpengaruh pada neurotransmitter di otak. Suara yang membuat kita jadi tenang, itulah yang membuat otak lebih sehat,โ€ tutur Rita.

- Advertisement -

Sejumlah studi juga menunjukkan mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah dan rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, kewaspadaan mental, dan memori.

Di sisi lain, dalam upaya menjaga kesehatan otak, Anda juga perlu melakukan aktivitas fisik yang terukur dan terstruktur atau olahraga. Rita menyarankan olahraga dengan intensitas sedang 5โ€“6 kali seminggu yakni aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan selama 30โ€“40 menit per sesi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Fashion Indonesia Mendunia, Desainer Lokal Pamer Koleksi di Istanbul

โ€œOlahraga intensitas sedang, dirilis neurotransmitter yang akan menyehatkan otak, aliran darah ke otak juga akan meningkat. 5โ€“6 kali intensitas sedang, 30โ€“40 menit dalam satu sesi terdiri dari aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan. Lakukan olahraga dengan bervariasi,โ€ urainya. 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Universitas Airlangga (Unair), Dr. dr. Rita Vivera Pane., Sp.KFR(K) mengatakan mendengarkan musik bisa meningkatkan aktivitas kognitif pada otak yang pada gilirannya membantu agar otak tetap sehat.

โ€œPendekatan musik untuk kesehatan otak signifikan. Suara yang membuat rileks yakni berasal dari alam seperti kicau burung, angin, gemercik air, dan suara manusia yang indah,โ€ kata dia dalam sebuah webinar yang digelar Indonesia Neuroscience Institute, dikutip Kamis.

Menurut Rita, mendengar lagu atau lantunan ayat-ayat dalam Al Quran juga bisa membuat seseorang termasuk penyintas Covid-19 merasa tenang dan lebih mudah pulih.

Sebuah penelitian yang dia lakukan dengan 20 orang partisipan menunjukkan, penyintas yang mendengar dan melantunkan ayat Al Quran sebanyak satu juz per hari, di samping melakukan latihan pernapasan, lebih cepat pulih ketimbang mereka yang semata melakukan latihan pernapasan.

Baca Juga:  Fashion Indonesia Mendunia, Desainer Lokal Pamer Koleksi di Istanbul

โ€œLagu atau bacaan Al Quran apabila dia menjadi happy, tenang, itulah yang lebih bermanfaat pada kesehatan otak kita, berpengaruh pada neurotransmitter di otak. Suara yang membuat kita jadi tenang, itulah yang membuat otak lebih sehat,โ€ tutur Rita.

Sejumlah studi juga menunjukkan mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah dan rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, kewaspadaan mental, dan memori.

Di sisi lain, dalam upaya menjaga kesehatan otak, Anda juga perlu melakukan aktivitas fisik yang terukur dan terstruktur atau olahraga. Rita menyarankan olahraga dengan intensitas sedang 5โ€“6 kali seminggu yakni aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan selama 30โ€“40 menit per sesi.

Baca Juga:  Inovasi dan Digitalisasi Kunci UKM Fashion Berjaya di Era Pandemi

โ€œOlahraga intensitas sedang, dirilis neurotransmitter yang akan menyehatkan otak, aliran darah ke otak juga akan meningkat. 5โ€“6 kali intensitas sedang, 30โ€“40 menit dalam satu sesi terdiri dari aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan. Lakukan olahraga dengan bervariasi,โ€ urainya. 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari