JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa ada peningkatan aliran modal asing masuk (capital inflow) melalui surat berharga negara (SBN) pada dua pekan pertama Mei 2020. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia melalui SBN pada pekan pertama mencapai Rp2,97 triliun.
"Kami pantau pekan kedua bulan Mei terdapat inflow masuk asing di SBN itu adalah Rp6,15 triliun dari periode 18 Mei sampai 20 Mei 2020," ujarnya melalui telekonferensi pers, Kamis (28/5).
Menurut Perry, adanya peningkatan capital inflow dikarenakan meredanya kepanikan global terkait pandemi. Investor juga melihat penanganan Covid-19 di Indonesia dilakukan secara maksimal.
Meskipun ada yang masuk, masih ada juga modal asing yang keluar (capital outflow), yakni dari instrumen saham. Menurut Perry, kondisi pasar saham global masih memengaruhi pergerakan arus modal asing.
"Saham memang masih mengalami outflow, di pekan kedua outflow Rp2,72 triliun, pekan pertama Rp3,19 triliun. Memang itu berkaitan dengan kondisi pasar saham global," pungkas Perry.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa ada peningkatan aliran modal asing masuk (capital inflow) melalui surat berharga negara (SBN) pada dua pekan pertama Mei 2020. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia melalui SBN pada pekan pertama mencapai Rp2,97 triliun.
"Kami pantau pekan kedua bulan Mei terdapat inflow masuk asing di SBN itu adalah Rp6,15 triliun dari periode 18 Mei sampai 20 Mei 2020," ujarnya melalui telekonferensi pers, Kamis (28/5).
- Advertisement -
Menurut Perry, adanya peningkatan capital inflow dikarenakan meredanya kepanikan global terkait pandemi. Investor juga melihat penanganan Covid-19 di Indonesia dilakukan secara maksimal.
Meskipun ada yang masuk, masih ada juga modal asing yang keluar (capital outflow), yakni dari instrumen saham. Menurut Perry, kondisi pasar saham global masih memengaruhi pergerakan arus modal asing.
- Advertisement -
"Saham memang masih mengalami outflow, di pekan kedua outflow Rp2,72 triliun, pekan pertama Rp3,19 triliun. Memang itu berkaitan dengan kondisi pasar saham global," pungkas Perry.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi