- Advertisement -
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan skema untuk penyelamatan PT Jiwasraya (Persero) akibat gagal bayar kepada para nasabahnya. Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding asuransi yang dapat menghimpun dana hingga Rp 2 triliun setiap tahun.
Guna merealisasikan rencana ini, dia meminta izin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terlebih dahulu. Setelah izin didapat, proses pembentukan holding asuransi diperkirakan mulai satu-dua bulan lagi.
- Advertisement -
“Pembentukan holding asuransi, supaya ada kepastiaan pendanaan nasabah yang hari ini entah ke mana uangnya. Hari ini ada yang uangnya Rp 1,5 sampai Rp 2 triliun pertahun. Makanya saya bilang kemarin, restrukturisasi,†ujarnya di SPBU MT Haryono Jakarta, Senin (23/12)
Erick menegaskan, langkah ini menunjukkan komitmen dan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakat. “Supaya prosesnya, cash flow-nya ada, supaya kita yakinkan bahwa uang itu kita carikan jalan,†tuturnya.
Selain pembentukan holding, Erick menambahkan, pihaknya juga menyiapkan strategi kedua dalam pengembalian para pemegang polis Jiwasraya. Namun hingga kini, ia masih enggan memberikan penjelasan secara rinci.
- Advertisement -
“Ya tentu saya bisa belum bisa bicara lancar ke-2 dan ke-3 secara korporasi. Takutnya nanti salah persepsi. Intinya pemerintah pasti akan memberikan solusi supaya ada kepastian,†pungkasnya.
Editor :Deslina
Sumber :Jawapos.
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan skema untuk penyelamatan PT Jiwasraya (Persero) akibat gagal bayar kepada para nasabahnya. Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding asuransi yang dapat menghimpun dana hingga Rp 2 triliun setiap tahun.
Guna merealisasikan rencana ini, dia meminta izin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terlebih dahulu. Setelah izin didapat, proses pembentukan holding asuransi diperkirakan mulai satu-dua bulan lagi.
- Advertisement -
“Pembentukan holding asuransi, supaya ada kepastiaan pendanaan nasabah yang hari ini entah ke mana uangnya. Hari ini ada yang uangnya Rp 1,5 sampai Rp 2 triliun pertahun. Makanya saya bilang kemarin, restrukturisasi,†ujarnya di SPBU MT Haryono Jakarta, Senin (23/12)
Erick menegaskan, langkah ini menunjukkan komitmen dan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakat. “Supaya prosesnya, cash flow-nya ada, supaya kita yakinkan bahwa uang itu kita carikan jalan,†tuturnya.
- Advertisement -
Selain pembentukan holding, Erick menambahkan, pihaknya juga menyiapkan strategi kedua dalam pengembalian para pemegang polis Jiwasraya. Namun hingga kini, ia masih enggan memberikan penjelasan secara rinci.
“Ya tentu saya bisa belum bisa bicara lancar ke-2 dan ke-3 secara korporasi. Takutnya nanti salah persepsi. Intinya pemerintah pasti akan memberikan solusi supaya ada kepastian,†pungkasnya.
Editor :Deslina
Sumber :Jawapos.