JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo terjun langsung mengunjungi sejumlah unit PLN di beberapa kota untuk memimpin Apel Siaga Idulfitri demi memastikan kesiapan pasokan listrik nasional dalam menyambut hari raya Idulfitri 1443 Hijriah. Pada kesempatan itu, Darmawan juga melakukan telekonferensi dengan unit PLN di seluruh Indonesia.
Selain mengecek kesiapan infrastruktur kelistrikan, Ia juga menyapa petugas lapangan di sejumlah unit PLN yang tersebar di Suralaya, Cirebon, Semarang hingga Surabaya. Dirinya berpesan agar seluruh insan PLN terus bersiaga menjaga keandalan pasokan listrik di momen Idulfitri. "Menjelang Idulfitri, PLN memastikan seluruh masyarakat menikmati listrik yang andal. Harapannya, masyarakat bisa beribadah dengan khusyuk dan menikmati momen berkumpul dengan keluarga dan kerabat," ujarnya.
Ia menuturkan, PLN akan memaksimalkan operasional pembangkit di seluruh Indonesia untuk mendukung masyarakat merayakan Idulfitri 1443 H.
Saat ini, total kapasitas pembangkit terpasang di Indonesia mencapai 64,3 gigawatt (GW) dengan total beban puncak diperkirakan mencapai 34,27 GW pada saat Idulfitri. Untuk mendukung operasional pembangkit, PLN memastikan pasokan energi primer seperti batu bara, gas dan bahan bakar minyak dalam kondisi aman dengan HOP di atas 15 hari.
Tak hanya itu, lanjut Darmawan, PLN juga menerjunkan 48.442 personel di 2.915 posko siaga yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik. "Apel siaga ini digelar sebagai bentuk kebersamaan kita menyiapkan mental, fisik hingga peralatan agar hari raya Idulfitri, listriknya bisa kita jaga jangan sampai padam. Kita tunjukkan PLN betul-betul siap mengamankan listrik saat Idulfitri," ungkap Darmawan.
Darmawan menjelaskan dari sisi pasokan daya di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali), saat ini PLN mempunyai total daya terpasang mencapai 45,1 GW. Adapun beban puncak selama Idulfitri diperkirakan mencapai 21,07 GW. Untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik eksisting, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 918 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB).
Di sisi lain, untuk wilayah Sumatera memiliki kapasitas terpasang 9,3 GW dengan beban puncak 6,8 GW. Sementara Kalimantan saat ini mempunyai kapasitas terpasang 2,7 GW dengan beban puncak 1,7 GW. "Kami juga menyiagakan 879 unit UPS, genset dan UGB untuk bisa gerak cepat menyuplai kebutuhan listrik masyarakat di Sumatera dan Kalimantan jika terjadi gangguan," tutur Darmawan.
Sementara untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN juga menyiagakan pembangkit dengan total kapasitas terpasang 7,2 GW. Beban puncak wilayah Sumalpana saat ini mencapai 4,7 GW. PLN juga menyiapkan 722 unit UPS, genset dan UGB yang bisa digunakan ketika memerlukan pasokan listrik tambahan.(egp/ifr)