Jumat, 22 November 2024

Ajak Investor Kembangkan Baterai Listrik di Indonesia

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bahan baku baterai listrik menjadi daya tarik pabrikan otomotif untuk berinvestasi di Tanah Air. Khususnya mereka yang memproduksi kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Karena itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak Volkswagen (VW) berinvestasi di Indonesia.

Hal itu dilakukan Bahlil saat kunjungan kerja di Eropa. Saat lawatan di Wolfsburg, Jerman, dia melakukan pertemuan dengan Chairman of the Board of Management (CEO) Volkswagen Group Components Thomas Schmall.

- Advertisement -

Dalam pertemuan tersebut, menteri investasi menjelaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga ke hilir. Pihaknya siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku industri baterai dan kendaraan listrik Volkswagen di Eropa dan seluruh dunia.

Baca Juga:  Perusahaan Pers Ikut BP-Jamsostek: Biaya Ringan Manfaat Banyak

Bahlil juga mendorong VW merealisasikan rencana investasi dalam industri pemurnian nikel hingga produksi precursor cathode active materials (PCAM) di Indonesia. "Saya datang langsung ke sini (Wolfsburg) untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memfasilitasi rencana investasi Volkswagen di Indonesia," ucap Bahlil.

Thomas Schmall menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM terkait dengan rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Menurut dia, VW Group mempunyai ketertarikan membangun industri pemurnian nikel hingga PCAM di Indonesia, tidak hanya mengimpor dari Indonesia.

- Advertisement -

Namun, mereka juga ingin mengetahui nilai potensial bahan baku baterai dari Indonesia untuk kebutuhan pabrik di Eropa yang akan datang. Serta, informasi terkini mengenai regulasi ekspor di Indonesia.

"Kami melihat potensi ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia mengingat berlimpahnya bahan baku yang ada. Kami berharap dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM dalam memberikan rekomendasi pasokan bahan baku serta biaya yang stabil untuk produksi baterai pertama Volkswagen yang dijadwalkan akan dimulai pada triwulan II 2025," ujar Thomas.

Baca Juga:  Metropolitan Market Siap Gantikan Giant Panam

Bahlil juga melakukan pertemuan dengan CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus dalam kunjungan kerjanya ke Amsterdam, Belanda. Pertemuan itu membahas rencana perluasan in­vestasi De Heus senilai 50 juta dolar AS dalam proyek pembangunan industri pakan ternak di kawasan industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur. Serta, pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi. "Kami juga minta De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya," katanya.(dee/c12/dio/jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bahan baku baterai listrik menjadi daya tarik pabrikan otomotif untuk berinvestasi di Tanah Air. Khususnya mereka yang memproduksi kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Karena itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak Volkswagen (VW) berinvestasi di Indonesia.

Hal itu dilakukan Bahlil saat kunjungan kerja di Eropa. Saat lawatan di Wolfsburg, Jerman, dia melakukan pertemuan dengan Chairman of the Board of Management (CEO) Volkswagen Group Components Thomas Schmall.

- Advertisement -

Dalam pertemuan tersebut, menteri investasi menjelaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga ke hilir. Pihaknya siap memfasilitasi kebutuhan bahan baku industri baterai dan kendaraan listrik Volkswagen di Eropa dan seluruh dunia.

Baca Juga:  Menkeu Sebut Ekonomi Bisa Mulai Pulih Juni

Bahlil juga mendorong VW merealisasikan rencana investasi dalam industri pemurnian nikel hingga produksi precursor cathode active materials (PCAM) di Indonesia. "Saya datang langsung ke sini (Wolfsburg) untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memfasilitasi rencana investasi Volkswagen di Indonesia," ucap Bahlil.

- Advertisement -

Thomas Schmall menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM terkait dengan rencana investasi Volkswagen di Indonesia. Menurut dia, VW Group mempunyai ketertarikan membangun industri pemurnian nikel hingga PCAM di Indonesia, tidak hanya mengimpor dari Indonesia.

Namun, mereka juga ingin mengetahui nilai potensial bahan baku baterai dari Indonesia untuk kebutuhan pabrik di Eropa yang akan datang. Serta, informasi terkini mengenai regulasi ekspor di Indonesia.

"Kami melihat potensi ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia mengingat berlimpahnya bahan baku yang ada. Kami berharap dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM dalam memberikan rekomendasi pasokan bahan baku serta biaya yang stabil untuk produksi baterai pertama Volkswagen yang dijadwalkan akan dimulai pada triwulan II 2025," ujar Thomas.

Baca Juga:  Duo Pabrikan Mobil Korea Kembangkan Teknologi Transmisi Prediktif

Bahlil juga melakukan pertemuan dengan CEO De Heus Animal Nutrition Koen de Heus dalam kunjungan kerjanya ke Amsterdam, Belanda. Pertemuan itu membahas rencana perluasan in­vestasi De Heus senilai 50 juta dolar AS dalam proyek pembangunan industri pakan ternak di kawasan industri (KI) Pasuruan, Jawa Timur. Serta, pembangunan rumah potong hewan berteknologi tinggi. "Kami juga minta De Heus bekerja sama dengan UMKM dan pengusaha lokal di daerah dalam merealisasikan rencana investasinya," katanya.(dee/c12/dio/jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari