JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sembari melanjutkan investigasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada Jumat (13/9) mengembalikan 100 persen dana nasabahnya yang diduga menjadi korban skimming. Sebagaimana diketahui, salah seorang nasabah BRI bernama Pratama Guitarra kehilangan dana sekitar Rp14 juta dari rekeningnya.
Kepada JawaPos.com, pria yang berprofesi sebagai jurnalis itu menuturkan, pada hari ini ia bertemu dengan Kepala Cabang BRI Depok, Rahmat Merdeka. Pratama pun mendapat kepastian pengembalian dana dari emiten berkode BBRI tersebut.
"Benar sudah dikembalikan 100 persen tadi siang (senilai Rp14,03 juta). Pihak BRI bilang terjadi skimming yang dilakukan di Bali," kata pria yang akrab disapa Tama itu.
Namun kendati uangnya sudah dikembalikan, akan tetapi investigasi terkait kejahatan ini masih dilakukan. Sejauh ini belum diketahui pasti pelaku skimming.
"Pihak BRI belum bisa memastikan siapa pelakunya. Namun, ia pastikan investigasi terus dilakukan agar pelaku bisa ditangkap," imbuh Tama.
Atas kejadian yang ia alami, Tama berharap agar bank tersebut bisa meningkatkan keamanan transaksional di ATM. Sehingga ke depan tidak ada nasabah lain yang menjadi korban kejahatan skimming.
Kejadian ini bermula pada Ahad (8/9), saat Tama hendak bertransaksi lewat ATM. Namun, beberapa kali kartu ATM-nya ditolak oleh mesin. Lantaran merasa ada yang tidak beres, Tama lantas mengajukan penggantian kartu ke BRI.
"Hari ini (Kamis), akhirnya saya tukar kartu lah, biar kartunya benar. Nah, kartunya udah benar nih, terus saya ke ATM. Melihat saldo saya cuma Rp1,2 juta. Saya curiga kan, karena duit saya nggak segitu," kata Tama kepada JawaPos.com, Kamis (12/9).
Ingin mengecek mutasi rekening, Tama kembali ke kantor BRI. Setelah cetak mutasi, terlihat ada transaksi mencurigakan pada tanggal 10 dan 11 September.
Pada 10 September, tercatat ada penarikan saldo secara berkala dari ATM bank lain dengan total Rp10 juta. Sedangkan, pada 11 September terlihat ada penarikan saldo secara berkala dari ATM BRI, tepatnya di SPBU Kampial, Denpasar, Bali dengan total Rp4 juta.
Sementara itu dihubungi terpisah, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Indra Utoyo mengatakan, kejadian yang menimpa Tama patut diduga merupakan kejahatan skimming.
"Dugaan kuat ini kejahatan skimming yang memang perkembangan selalu kejar-kejaran dengan fraudsters-nya," kata Indra kepada JawaPos.com, Kamis (12/9).
Lebih lanjut Indra menuturkan, pelaku skimming biasanya adalah jaringan sindikat internasional. Modus dan teknologi yang digunakan para pelaku pun terus berkembang.
Indra menambahkan, saat ini BRI tengah menelusuri apa yang menimpa korban. Selanjutnya, perseroan akan mengambil tindakan atas kejadian tersebut.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi