Terdampak Covid-19, Usaha Seafood Atur Strategi

RIAUPOS.CO (PEKANBARU) – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merasakan betul dampak akibat pandemi Covid-19. Terlebih di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

Hal ini diakui langsung oleh salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner, Bukhari. Pemilik resto seafood Gerai Bahari di Jalan Rambutan Pekanbaru ini mengaku kesulitan dalam memasarkan produk jualannya di masa pandemi ini.
’’Tentunya sangat berat perjalanan yang dihadapi saat Covid. Apalagi ini juga masih tahap merintis. Double sekali perjuangannya. Seperti merangkak,” ujarnya yang mulai membuka resto sejak 26 Oktober 2020 ini.
Meski begitu, Bukhari tak lantas patah semangat. Ia terus usaha dan mengatur strategi agar resto miliknya tetap beroperasi. Di antaranya ialah, promosi. Ia mengaku aktiv membagikan brosur dan memasang iklan di media elektronik. 
“Kalau dari segi keuangannya, kita menjaga cashflow agar tetap sehat. Dalam artian, dalam berbelanja kita prioritaskan dulu yang mana barang yang cepat berputar. Jika barang yang lama berputar, biasanya sih kita hanya stock dikit aja. Kebetulan kalau di seafood ini yang paling cepat berputar itu kepiting,” paparnya.
Agar memanjakan dan memudahkan pemesan, ia juga menggunakan layanan aplikasi ojek online dan menyediakan harga promo. Bukhari pun memutar otak lebih keras dalam menghasilkan menu-menu yang unik. Sehingga sajiannya mencuri hati pembeli. “Kami juga berusaha untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat  di sini. Sehingga ada rasa aman pelanggan saat datang ke resto kami,” sambungnya. 
Wawancara ini dilakukan Bukhari bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Senin (5/7) lalu. Mahasiswi Umri tersebut ingin mengetahui upaya apa saja yang dilakukan Gerai Bahari untuk survive di masa pandemi. Mereka ialah  Rio Andisfa, Joana Sarah F, Yulia Erisya dan Nurliza, yang merupakan mahasiswi Prodi Akuntansi semester 6, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan dosen pengampu mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yaitu Intan Putri Azhari SE M Acc.
“Dari wawancara ini, kami simpulkan bahwa dalam masa pandemi seperti semuanya harus lebih efektif dan efisien. Agar memiliki peluang keberhasilan yang berpotensi
tinggi, maka perusahaan harus bisa melakukan pengelolahan manajemen dengan sangat baik,” ujar Joana.
Tindakan yang dilakukan pemilik usaha menurut mahasiswa ini,  menentukan tingkat keberhasilan usahanya tersebut. Jika pengendaliannya bagus maka hasilnya juga sangat bagus.(azr)
RIAUPOS.CO (PEKANBARU) – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merasakan betul dampak akibat pandemi Covid-19. Terlebih di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). 

Hal ini diakui langsung oleh salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner, Bukhari. Pemilik resto seafood Gerai Bahari di Jalan Rambutan Pekanbaru ini mengaku kesulitan dalam memasarkan produk jualannya di masa pandemi ini.
’’Tentunya sangat berat perjalanan yang dihadapi saat Covid. Apalagi ini juga masih tahap merintis. Double sekali perjuangannya. Seperti merangkak,” ujarnya yang mulai membuka resto sejak 26 Oktober 2020 ini.
Meski begitu, Bukhari tak lantas patah semangat. Ia terus usaha dan mengatur strategi agar resto miliknya tetap beroperasi. Di antaranya ialah, promosi. Ia mengaku aktiv membagikan brosur dan memasang iklan di media elektronik. 
“Kalau dari segi keuangannya, kita menjaga cashflow agar tetap sehat. Dalam artian, dalam berbelanja kita prioritaskan dulu yang mana barang yang cepat berputar. Jika barang yang lama berputar, biasanya sih kita hanya stock dikit aja. Kebetulan kalau di seafood ini yang paling cepat berputar itu kepiting,” paparnya.
Agar memanjakan dan memudahkan pemesan, ia juga menggunakan layanan aplikasi ojek online dan menyediakan harga promo. Bukhari pun memutar otak lebih keras dalam menghasilkan menu-menu yang unik. Sehingga sajiannya mencuri hati pembeli. “Kami juga berusaha untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat  di sini. Sehingga ada rasa aman pelanggan saat datang ke resto kami,” sambungnya. 
Wawancara ini dilakukan Bukhari bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Senin (5/7) lalu. Mahasiswi Umri tersebut ingin mengetahui upaya apa saja yang dilakukan Gerai Bahari untuk survive di masa pandemi. Mereka ialah  Rio Andisfa, Joana Sarah F, Yulia Erisya dan Nurliza, yang merupakan mahasiswi Prodi Akuntansi semester 6, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan dosen pengampu mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yaitu Intan Putri Azhari SE M Acc.
“Dari wawancara ini, kami simpulkan bahwa dalam masa pandemi seperti semuanya harus lebih efektif dan efisien. Agar memiliki peluang keberhasilan yang berpotensi
tinggi, maka perusahaan harus bisa melakukan pengelolahan manajemen dengan sangat baik,” ujar Joana.
Tindakan yang dilakukan pemilik usaha menurut mahasiswa ini,  menentukan tingkat keberhasilan usahanya tersebut. Jika pengendaliannya bagus maka hasilnya juga sangat bagus.(azr)
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya