Sabtu, 23 November 2024
spot_img

PTPN V Dukung Desa Lumbung Ayam Pedaging Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PT Perkebunan Nusantara V mengucurkan modal sebesar Rp500 juta ke Desa Parit Baru, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar yang dikenal sebagai salah satu lumbung peternakan ayam pedaging di Riau.

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko K Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (12/1) mengatakan bantuan pengembangan modal usaha tersebut sebagai langkah perusahaan dalam mendukung pengusaha lokal untuk tetap tumbuh di masa pandemi.

"Pandemi menyerang seluruh sendi. Tidak hanya kesehatan, tapi juga sosial sampai ekonomi. Para pengusaha seperti budidaya ayam pedaging di Tambang, Kabupaten Kampar merupakan salah satu penyokong ekonomi yang harus terus kita perkuat. Dan di sini PTPN V hadir. Komitmen kita untuk senantiasa ambil bagian dalam program pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah," kata dia. 

PTPN V menyalurkan dana kerja tersebut dalam bentuk bergilir dan bergulir. Harapannya modal usaha yang diberikan dapat menjadi stimulus untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui penambahan omzet dan tenaga kerja. "Kita lihat potensinya besar. Kelompok usaha ayam pedaging ini berpeluang sekali untuk semakin tumbuh dan mendorong ekonomi setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru," tambah Jatmiko.

Hal tersebut dibenarkan oleh Akbar Markib (54), satu dari 10 penerima bantuan modal usaha PTPN V yang tergabung dalam kelompok Ternak Payung Sekaki. Ia mengatakan sangat bersyukur dengan adanya bantuan tersebut. Akbar yang tak lain merupakan ketua kelompok pengusaha peternakan ayam itu mengatakan dirinya akan memanfaatkan bantuan dana tersebut untuk pengembangan usaha dan mengangkat ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Keren, Honda Civic Sabet Gelar Car of The Year

"Salah satunya saya ingin mengorbitkan pengusaha-pengusaha ayam baru di kampung ini. Saya ingin para pekerja yang sebelumnya hanya bekerja untuk orang, bisa jadi pengusaha sendiri," kata dia.

Akbar menjelaskan saat ini terdapat 12 kandang yang dimiliki para pengusaha peternakan ayam di Kecamatan Tambang dan tergabung ke dalam Kelompok Payung Sekaki. Satu kandang bisa menampung antara 5-10 ribuan ekor ayam. Secara keseluruhan, kelompok yang dia pimpin tersebut membudidayakan sekitar 120 ribu ekor ayam pedaging.

Dengan adanya bantuan tersebut, dia mengatakan akan membangun kandang baru bagi anak-anak kandang, istilah yang disematkan kepada para pekerja. "Mereka ini sudah punya pengalaman. Hanya butuh keberanian dan modal agar dapat berkembang. Inilah saatnya. Dengan bantuan modal PTPN V, kita harus mampu berkembang," ujarnya.

Baca Juga:  Yuk Ikuti Bincang Jumat Bisnis Bank BJB

Harga Tinggi saat Pandemi
Lebih jauh, Akbar bercerita bahwa selama pandemi ini, justru harga ayam jauh lebih baik dibandingkan hari normal. Di awal 2021, kata dia, harga ayam di pasaran bertahan dalam rentang harga Rp27.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Harga itu jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi yang tak jauh dari kisaran Rp19.000 hingga Rp21.000-an.

Akan tetapi, dalam menjalankan bisnisnya, Akbar mengatakan kelompoknya telah menjalin kerja sama dengan perusahaan berbasis Agribisnis skala nasional. Kerja sama yang telah terjalin dalam beberapa tahun terakhir itu untuk menjamin harga jual ayam setelah panen.

Menurut dia, harga yang disepakati antara dirinya dengan perusahaan Rp18.000 per kilogram ayam. Meski jauh di bawah harga pasaran, dia mengatakan petani merasa lebih aman dan selisih harga tinggi akan menjadi bonus bagi para petani. "Dengan harga pasaran tinggi, kami juga ikut kecipratan untung karena mendapatkan bonus," paparnya.

Dengan harga di atas, Akbar mengaku pendapatannya bisa mencapai Rp20 hingga Rp50 juta dalam sekali panen. Sementara, dalam setahun dia mengatakan mampu melakukan enam kali panen.(ifr)

Laporan: ELVY CHANDRA (Pekanbaru)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — PT Perkebunan Nusantara V mengucurkan modal sebesar Rp500 juta ke Desa Parit Baru, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar yang dikenal sebagai salah satu lumbung peternakan ayam pedaging di Riau.

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko K Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (12/1) mengatakan bantuan pengembangan modal usaha tersebut sebagai langkah perusahaan dalam mendukung pengusaha lokal untuk tetap tumbuh di masa pandemi.

- Advertisement -

"Pandemi menyerang seluruh sendi. Tidak hanya kesehatan, tapi juga sosial sampai ekonomi. Para pengusaha seperti budidaya ayam pedaging di Tambang, Kabupaten Kampar merupakan salah satu penyokong ekonomi yang harus terus kita perkuat. Dan di sini PTPN V hadir. Komitmen kita untuk senantiasa ambil bagian dalam program pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintah," kata dia. 

PTPN V menyalurkan dana kerja tersebut dalam bentuk bergilir dan bergulir. Harapannya modal usaha yang diberikan dapat menjadi stimulus untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui penambahan omzet dan tenaga kerja. "Kita lihat potensinya besar. Kelompok usaha ayam pedaging ini berpeluang sekali untuk semakin tumbuh dan mendorong ekonomi setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru," tambah Jatmiko.

- Advertisement -

Hal tersebut dibenarkan oleh Akbar Markib (54), satu dari 10 penerima bantuan modal usaha PTPN V yang tergabung dalam kelompok Ternak Payung Sekaki. Ia mengatakan sangat bersyukur dengan adanya bantuan tersebut. Akbar yang tak lain merupakan ketua kelompok pengusaha peternakan ayam itu mengatakan dirinya akan memanfaatkan bantuan dana tersebut untuk pengembangan usaha dan mengangkat ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Yuk Ikuti Bincang Jumat Bisnis Bank BJB

"Salah satunya saya ingin mengorbitkan pengusaha-pengusaha ayam baru di kampung ini. Saya ingin para pekerja yang sebelumnya hanya bekerja untuk orang, bisa jadi pengusaha sendiri," kata dia.

Akbar menjelaskan saat ini terdapat 12 kandang yang dimiliki para pengusaha peternakan ayam di Kecamatan Tambang dan tergabung ke dalam Kelompok Payung Sekaki. Satu kandang bisa menampung antara 5-10 ribuan ekor ayam. Secara keseluruhan, kelompok yang dia pimpin tersebut membudidayakan sekitar 120 ribu ekor ayam pedaging.

Dengan adanya bantuan tersebut, dia mengatakan akan membangun kandang baru bagi anak-anak kandang, istilah yang disematkan kepada para pekerja. "Mereka ini sudah punya pengalaman. Hanya butuh keberanian dan modal agar dapat berkembang. Inilah saatnya. Dengan bantuan modal PTPN V, kita harus mampu berkembang," ujarnya.

Baca Juga:  Wuling Resmikan 6 Titik DC Charging

Harga Tinggi saat Pandemi
Lebih jauh, Akbar bercerita bahwa selama pandemi ini, justru harga ayam jauh lebih baik dibandingkan hari normal. Di awal 2021, kata dia, harga ayam di pasaran bertahan dalam rentang harga Rp27.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Harga itu jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi yang tak jauh dari kisaran Rp19.000 hingga Rp21.000-an.

Akan tetapi, dalam menjalankan bisnisnya, Akbar mengatakan kelompoknya telah menjalin kerja sama dengan perusahaan berbasis Agribisnis skala nasional. Kerja sama yang telah terjalin dalam beberapa tahun terakhir itu untuk menjamin harga jual ayam setelah panen.

Menurut dia, harga yang disepakati antara dirinya dengan perusahaan Rp18.000 per kilogram ayam. Meski jauh di bawah harga pasaran, dia mengatakan petani merasa lebih aman dan selisih harga tinggi akan menjadi bonus bagi para petani. "Dengan harga pasaran tinggi, kami juga ikut kecipratan untung karena mendapatkan bonus," paparnya.

Dengan harga di atas, Akbar mengaku pendapatannya bisa mencapai Rp20 hingga Rp50 juta dalam sekali panen. Sementara, dalam setahun dia mengatakan mampu melakukan enam kali panen.(ifr)

Laporan: ELVY CHANDRA (Pekanbaru)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari