- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Menembus pasar ekspor merupakan keinginan setiap pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM). Namun, tak mudah untuk menembus pasar ekspor, apalagi sebagian UMKM tidak tah prosedur ekspor suatu produk. Untuk itu, peran akademisi diperlukan mendampingi UMKM yang ada di Riau. Inilah yang dilakukan oleh akademisi Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Budaya.
Akademisi Unilak mendampingi pemilik UMKM Puspa Melayu asal Kampar yaitu Dra Puspa Zaitun yang memproduksi Wajik Tapai Melayu. Untuk kegiatan pendampingan ini, Tim (Program Produk Unggulan Daerah) PPPUD Unilak membagi dalam beberapa tahap, di mana tahap 1 dilakukan sejak awal Januari 2019 hingga Desember 2019 terkait penyelesaian permasalahan proses produk yang dihadapi oleh UMKM Wajik Tapai Melayu.
- Advertisement -
Saat itu, tim mendatangkan pakar di bidang pangan yaitu Porf DR Usman Pato yang merupakan Guru Besar Universitas Riau. Tahap kedua dilakukan awal Januari 2020 hingga Desember 2020, di mana target pada tahap kedua ini adalah mendampingi UMKM Wajik Tapai Melayu untuk menembus pasar ekspor seperti pengurusan dokumen ekspor dan mempersiapkan kemasan dan paten produk untuk Wajik Tapai Melayu.
Tim dari Unilak dipimpin Sri Maryanti SE MSi dan beranggotakan Nining Sudiar MIP, Afred Suci SE, MM dan Hardi SE MM yang merupakan pemenang dana hibah dikti dengan Skim Program Produk Unggulan Daerah (PPPUD) sejak tahun 2019 hingga tahun 2019 hingga tahun 2021.
"Dari kegiatan ini diharapkan produk Wajik Tapai Melayu yang merupakan produk unggulan daerah Riau mampu menembus pasar ekspor sehingga produk pangan dari Riau mampu membanjiri pasar dunia," ujar Sri Maryanti SE MSi, Senin (8/6).
- Advertisement -
Melalui kegiatan ini diharapkan akan ada lembaga di Unilak yang mampu menjembatani para pemilik UMKM dalam persiapan pemasaran untuk menembus pasar ekspor sehingga peran akademisi dapat dirasakan oleh masyarakat.(das)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Menembus pasar ekspor merupakan keinginan setiap pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM). Namun, tak mudah untuk menembus pasar ekspor, apalagi sebagian UMKM tidak tah prosedur ekspor suatu produk. Untuk itu, peran akademisi diperlukan mendampingi UMKM yang ada di Riau. Inilah yang dilakukan oleh akademisi Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Budaya.
Akademisi Unilak mendampingi pemilik UMKM Puspa Melayu asal Kampar yaitu Dra Puspa Zaitun yang memproduksi Wajik Tapai Melayu. Untuk kegiatan pendampingan ini, Tim (Program Produk Unggulan Daerah) PPPUD Unilak membagi dalam beberapa tahap, di mana tahap 1 dilakukan sejak awal Januari 2019 hingga Desember 2019 terkait penyelesaian permasalahan proses produk yang dihadapi oleh UMKM Wajik Tapai Melayu.
- Advertisement -
Saat itu, tim mendatangkan pakar di bidang pangan yaitu Porf DR Usman Pato yang merupakan Guru Besar Universitas Riau. Tahap kedua dilakukan awal Januari 2020 hingga Desember 2020, di mana target pada tahap kedua ini adalah mendampingi UMKM Wajik Tapai Melayu untuk menembus pasar ekspor seperti pengurusan dokumen ekspor dan mempersiapkan kemasan dan paten produk untuk Wajik Tapai Melayu.
Tim dari Unilak dipimpin Sri Maryanti SE MSi dan beranggotakan Nining Sudiar MIP, Afred Suci SE, MM dan Hardi SE MM yang merupakan pemenang dana hibah dikti dengan Skim Program Produk Unggulan Daerah (PPPUD) sejak tahun 2019 hingga tahun 2019 hingga tahun 2021.
- Advertisement -
"Dari kegiatan ini diharapkan produk Wajik Tapai Melayu yang merupakan produk unggulan daerah Riau mampu menembus pasar ekspor sehingga produk pangan dari Riau mampu membanjiri pasar dunia," ujar Sri Maryanti SE MSi, Senin (8/6).
Melalui kegiatan ini diharapkan akan ada lembaga di Unilak yang mampu menjembatani para pemilik UMKM dalam persiapan pemasaran untuk menembus pasar ekspor sehingga peran akademisi dapat dirasakan oleh masyarakat.(das)