JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Transaksi di pasar tradisional makin simpel. Tidak perlu menggunakan uang tunai. Cukup scan barcode, uang sudah mengalir ke rekening pedagang. PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyosialisasikan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di pasar Mayestik, Jakarta, Sabtu (7/3).
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengklaim pihaknya yang pertama menjadi penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) implementasi QRIS. Syafii mendatangi satu toko hijab di lantai 1 pada Mayestik. "QRIS merupakan solusi pembayaran digital yang mudah, cepat dan nyaman bagi masyarakat. Cukup memindai QR code di merchant yang telah bekerja sama tanpa perlu melakukan top up," katanya.
Group Head Digital Banking Sales and Partnership Mandiri Syariah Riko Wardhana menyampaikan, pihaknya sudah memiliki lebih dari tiga ribu merchant. "Merchant komersial dan juga masjid. Sehingga bisa untuk zakat, infak, sedekah, wakaf, dan kurban," beber Riko. Hingga Februari, sudah ada 1.200 masjid yang bekerja sama di seluruh Indonesia. "Hingga saat ini sudah 1,1 juta user dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta kali transaksi," tambahnya.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Transaksi di pasar tradisional makin simpel. Tidak perlu menggunakan uang tunai. Cukup scan barcode, uang sudah mengalir ke rekening pedagang. PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyosialisasikan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di pasar Mayestik, Jakarta, Sabtu (7/3).
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengklaim pihaknya yang pertama menjadi penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) implementasi QRIS. Syafii mendatangi satu toko hijab di lantai 1 pada Mayestik. "QRIS merupakan solusi pembayaran digital yang mudah, cepat dan nyaman bagi masyarakat. Cukup memindai QR code di merchant yang telah bekerja sama tanpa perlu melakukan top up," katanya.
- Advertisement -
Group Head Digital Banking Sales and Partnership Mandiri Syariah Riko Wardhana menyampaikan, pihaknya sudah memiliki lebih dari tiga ribu merchant. "Merchant komersial dan juga masjid. Sehingga bisa untuk zakat, infak, sedekah, wakaf, dan kurban," beber Riko. Hingga Februari, sudah ada 1.200 masjid yang bekerja sama di seluruh Indonesia. "Hingga saat ini sudah 1,1 juta user dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta kali transaksi," tambahnya.(jpg)