JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan bahwa pariwisata Indonesia menjadi melempem dengan merebaknya virus corona. Khususnya untuk kawasan Bali, Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.
“Memang banyak (turis China yang datang ke Indonesia, Red). Nah itu pasti punya dampak ke industri Pariwisata. Bukan hanya di Bali, di Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, tempat lainnya juga pasti kena dampak cukup besar,” ungkap Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (7/2).
Untuk mengatasi hal itu, ia pun berniat untuk terus menggenjot wisatawan nasional untuk berwisata dalam negeri. Salah satunya dengan memberikan diskon bagi masyarakat yang hendak berlibur.
Hal itu dilakukan sebab China yang menyumbang dua juta wisatawan per tahun memberi pengurangan yang cukup dalam bagi devisa negara, yakni sekitar 4 miliar dolar AS atau Rp54 triliun. “Salah satunya seperti arahan presiden mau memberi diskon untuk pesawat ke Bali, Sulawesi Utara dan Kepri,” tutupnya.
Pihaknya juga akan menambah kapasitas maskapai penerbangan untuk membuka jalur lain di dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi Indonesia di sektor pariwisata. “Dengan Garuda kami sudah bicara, dengan internasional airlines kita juga bicara. Baru beberapa nanti akan ada pertemuan lanjutan, jadi ini belum selesai,” tutur dia.
Selain China, dampak dari virus corona juga mempengaruhi wisatawan asing di negara lain. Beberapa negara pun juga telah melakukan pengetatan penerbangan untuk mengantisipasi masuknya virus corona.
“Tren kan akhirnya menurun, ada kekhawatiran traveling pada saat ada virus corona, banyak lah faktonya. Kita kan tidak tahu kapan ini kelar, mudah-mudahan ini cepet,” tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman