Rabu, 18 Desember 2024

PTPN IV Luncurkan PalmCo Business Cockpit

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Perkebunan Nusantara IV, Sub Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia meluncurkan PalmCo Business Cockpit (PBC), dashboard monitoring berbasis internet of things (IoT) dan artificial intelligence yang menampilkan dan memproses data on-farm, off-farm, marketing, investasi hingga penerapan standar operasional prosedur perusahaan yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara.

Keberadaan PBC merupakan wujud komitmen PTPN IV untuk memperkuat operasional perusahaan berbasis data yang terintegrasi menuju visi sebagai perusahaan perkebunan kelas dunia yang mampu berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan dan energi nasional.

Asisten Deputi Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Rainoc saat peluncuran PBC bersama Komisaris dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Senin (6/12) mengapresiasi strategi dan kebijakan Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa yang berkomitmen menjadikan perusahaan tersebut sebagai World Class Agriculture Company.

“Salah satu prioritas dari pengembangan BUMN adalah bisa menerapkan inovasi di dalam teknologi. Dan ini merupakan salah satu bukti dari apa yang tercantum di Renstra Kementerian BUMN. Jadi, selamat dan kita berikan apresiasi kepada PTPN IV,” kata dia.

Ia mengaku cukup terkejut dengan gesitnya PTPN IV PalmCo yang baru dibentuk setahun lalu namun menjadi BUMN pertama yang telah menerapkan inovasi berbasis digital sesuai rencana strategis Kementerian BUMN.

Baca Juga:  Legenda Lahir Kembali, Tangguh Untuk Pecinta Off Road

“Karena saya sudah lama menunggu-nunggu, mana ya BUMN yang sudah mengimplementasikan dari prioritas Kementerian BUMN. Baru ini (PTPN IV). Saya jadi cukup terkejut. Sekali lagi selamat,” lanjutnya.

Ia berharap kebijakan transformas digital ini mampu meningkatkan efektivitas, efesiensi sehingga sejalan dengan peningkatan produktivitas dan kinerja finansial perusahaan di masa mendatang.

“Transformasi digital ini menuntut adanya perubahan dari bisnis proses, jadi inilah yang mungkin harus diperhatikan oleh teman-teman nanti. Ini tidak hanya sekedar dashboard tetapi betul-betul bisa meningkatkan efisiensi, produktivitas dan laba di PTPN IV dengan penerapan teknologi tentunya,” harapnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani yang bangga dengan diluncurkannya PBC saat usia PTPN IV PalmCo menginjak tahun pertama pembentukannya. Dia mengatakan PBC akan menjadi pionir digitalisasi perkebunan yang kedepan turut menjadi big data untuk mengambil keputusan strategis.

“Ini sangat membanggakan saya sebagai Dirut Holding Perkebunan PTPN III (Persero), karena inilah yang kita tunggu-tunggu dengan adanya PalmCo Business Cockpit. Kedepan akan kita kembangkan Bersama menjadi Big Data yang jika dianalisa terdapat unsur algoritmanya sehingga dapat memberikan semacam rekomendasi kepada pimpinan untuk mengambil keputusan,” jelas Ghani.

Baca Juga:  Survei SMRC: Keberhasilan Airlangga Pimpin KPC-PEN Bikin Ekonomi Menguat

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa menjelaskan bahwa PBC yang menampilkan 14 data cockpit analyst tersebut merupakan bentuk komitmen utama PTPN IV PalmCo untuk mewujudkan tidak hanya sebagai perusahaan perkebunan sawit terluas di dunia, namun, menjadi perusahaan perkebunan global.

“Mulai dari hari pertama pasca integrasi, PalmCo berkomitmen menjadikan digitalisasi sebagai pilar utama untuk mewujudkan ‘PalmCo as not only the largest in the world, but be the world class agriculture company’. Hal ini selaras dengan Roadmap MSOE 2034 dan Strategic Direction PTPN,” tegasnya.

Untuk mencapai tersebut, hal mendasar yang dikedepankan adalah integritas data yang menjadi salah satu faktor kunci untuk melakukan quantum-leap atau lompatan untuk mencapai kesuksesan. Integritas, kata alumnus Universitas Indonesia itu, dapat dicapai dengan implementasi single source of truth melalui optimasi penggunaan ERP SAP di seluruh regional.

“Pendisiplinan pengisian daily operational report secara akurat dan tepat waktu, serta sistem pelaporan tunggal yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir telah berhasil menjawab tantangan terkait integritas dan validasi data,” tuturnya.(ifr/eca)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Perkebunan Nusantara IV, Sub Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia meluncurkan PalmCo Business Cockpit (PBC), dashboard monitoring berbasis internet of things (IoT) dan artificial intelligence yang menampilkan dan memproses data on-farm, off-farm, marketing, investasi hingga penerapan standar operasional prosedur perusahaan yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara.

Keberadaan PBC merupakan wujud komitmen PTPN IV untuk memperkuat operasional perusahaan berbasis data yang terintegrasi menuju visi sebagai perusahaan perkebunan kelas dunia yang mampu berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan dan energi nasional.

- Advertisement -

Asisten Deputi Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Rainoc saat peluncuran PBC bersama Komisaris dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Senin (6/12) mengapresiasi strategi dan kebijakan Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa yang berkomitmen menjadikan perusahaan tersebut sebagai World Class Agriculture Company.

“Salah satu prioritas dari pengembangan BUMN adalah bisa menerapkan inovasi di dalam teknologi. Dan ini merupakan salah satu bukti dari apa yang tercantum di Renstra Kementerian BUMN. Jadi, selamat dan kita berikan apresiasi kepada PTPN IV,” kata dia.

- Advertisement -

Ia mengaku cukup terkejut dengan gesitnya PTPN IV PalmCo yang baru dibentuk setahun lalu namun menjadi BUMN pertama yang telah menerapkan inovasi berbasis digital sesuai rencana strategis Kementerian BUMN.

Baca Juga:  Strategi PalmCo setelah Bertransformasi Jadi Perusahaan Sawit Terluas Dunia

“Karena saya sudah lama menunggu-nunggu, mana ya BUMN yang sudah mengimplementasikan dari prioritas Kementerian BUMN. Baru ini (PTPN IV). Saya jadi cukup terkejut. Sekali lagi selamat,” lanjutnya.

Ia berharap kebijakan transformas digital ini mampu meningkatkan efektivitas, efesiensi sehingga sejalan dengan peningkatan produktivitas dan kinerja finansial perusahaan di masa mendatang.

“Transformasi digital ini menuntut adanya perubahan dari bisnis proses, jadi inilah yang mungkin harus diperhatikan oleh teman-teman nanti. Ini tidak hanya sekedar dashboard tetapi betul-betul bisa meningkatkan efisiensi, produktivitas dan laba di PTPN IV dengan penerapan teknologi tentunya,” harapnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani yang bangga dengan diluncurkannya PBC saat usia PTPN IV PalmCo menginjak tahun pertama pembentukannya. Dia mengatakan PBC akan menjadi pionir digitalisasi perkebunan yang kedepan turut menjadi big data untuk mengambil keputusan strategis.

“Ini sangat membanggakan saya sebagai Dirut Holding Perkebunan PTPN III (Persero), karena inilah yang kita tunggu-tunggu dengan adanya PalmCo Business Cockpit. Kedepan akan kita kembangkan Bersama menjadi Big Data yang jika dianalisa terdapat unsur algoritmanya sehingga dapat memberikan semacam rekomendasi kepada pimpinan untuk mengambil keputusan,” jelas Ghani.

Baca Juga:  BNI Dukung Vaksinasi Massal Covid-19 Sektor Jasa Keuangan

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa menjelaskan bahwa PBC yang menampilkan 14 data cockpit analyst tersebut merupakan bentuk komitmen utama PTPN IV PalmCo untuk mewujudkan tidak hanya sebagai perusahaan perkebunan sawit terluas di dunia, namun, menjadi perusahaan perkebunan global.

“Mulai dari hari pertama pasca integrasi, PalmCo berkomitmen menjadikan digitalisasi sebagai pilar utama untuk mewujudkan ‘PalmCo as not only the largest in the world, but be the world class agriculture company’. Hal ini selaras dengan Roadmap MSOE 2034 dan Strategic Direction PTPN,” tegasnya.

Untuk mencapai tersebut, hal mendasar yang dikedepankan adalah integritas data yang menjadi salah satu faktor kunci untuk melakukan quantum-leap atau lompatan untuk mencapai kesuksesan. Integritas, kata alumnus Universitas Indonesia itu, dapat dicapai dengan implementasi single source of truth melalui optimasi penggunaan ERP SAP di seluruh regional.

“Pendisiplinan pengisian daily operational report secara akurat dan tepat waktu, serta sistem pelaporan tunggal yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir telah berhasil menjawab tantangan terkait integritas dan validasi data,” tuturnya.(ifr/eca)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari