Senin, 21 April 2025
spot_img

Bunga Bank Kecil, Koperasi Kalah Saing

GRESIK(RIAUPOS.CO) – Beberapa pelaku koperasi di Gresik, Jawa Timur, menilai besaran bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang rendah mempersempit penyaluran kredit.

Nasabah yang menilai bunga koperasi cukup tinggi memilih mengajukan kredit di perbankan.

Ketua Pengurus Koperasi Keluarga Karyawan PT Petrokimia Gresik (K3PG) Rohmad mengatakan, pihaknya sering bersaing dengan perbankan pelat merah yang memiliki produk KUR.

“KUR suku bunganya kini ditekan tujuh persen. Koperasi susah menyalurkan kredit karena bunga paling kecil 11-13 persen,” kata dia, Kamis (1/8).

Oleh karena itu, Rohmad berharap pemerintah membuat segmentasi penyaluran kredit.

Dengan demikian, koperasi mampu menyaingi perbankan dalam penyaluran kredit. Misalnya, platfon kredit perbankan maksimal Rp500 juta jika koperasi Rp50 juta.

Baca Juga:  Tepat Bayar Pajak, PT Alfa Scorpii Siapkan Hadiah Yamaha Gear 125

“Namun, sekarang masih belum,” tandasnya.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Gresik Sudikno berharap pemerintah membuka peluang kerja sama dengan koperasi di Gresik untuk penyaluran KUR.

“Supaya koperasi sebagai lembaga keuangan mikro (LKM) juga dapat mencicipi KUR.  Saat ini, koperasi juga mengelola bisnis secara tradisional sehingga akan ada update teknologi dan SDM,” kata Sudikno.

Bisnis koperasi dan LKM masih besar. Apalagi, masih banyak masyarakat yang belum bankable sehingga koperasi dan LKM dalam memperluas pasar lewat ekspansi jaringan.

“Masih banyak masyarakat yang membutuhkan modal kerja sehingga pemasaran dana tahun ini cukup prospektif,” pungkasnya. (sb/fir/jay/han)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

   

GRESIK(RIAUPOS.CO) – Beberapa pelaku koperasi di Gresik, Jawa Timur, menilai besaran bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang rendah mempersempit penyaluran kredit.

Nasabah yang menilai bunga koperasi cukup tinggi memilih mengajukan kredit di perbankan.

Ketua Pengurus Koperasi Keluarga Karyawan PT Petrokimia Gresik (K3PG) Rohmad mengatakan, pihaknya sering bersaing dengan perbankan pelat merah yang memiliki produk KUR.

“KUR suku bunganya kini ditekan tujuh persen. Koperasi susah menyalurkan kredit karena bunga paling kecil 11-13 persen,” kata dia, Kamis (1/8).

Oleh karena itu, Rohmad berharap pemerintah membuat segmentasi penyaluran kredit.

Dengan demikian, koperasi mampu menyaingi perbankan dalam penyaluran kredit. Misalnya, platfon kredit perbankan maksimal Rp500 juta jika koperasi Rp50 juta.

Baca Juga:  PHRI Riau Sampaikan Unek-Unek Soal Harga Tiket Pesawat kepada Gubri

“Namun, sekarang masih belum,” tandasnya.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Gresik Sudikno berharap pemerintah membuka peluang kerja sama dengan koperasi di Gresik untuk penyaluran KUR.

“Supaya koperasi sebagai lembaga keuangan mikro (LKM) juga dapat mencicipi KUR.  Saat ini, koperasi juga mengelola bisnis secara tradisional sehingga akan ada update teknologi dan SDM,” kata Sudikno.

Bisnis koperasi dan LKM masih besar. Apalagi, masih banyak masyarakat yang belum bankable sehingga koperasi dan LKM dalam memperluas pasar lewat ekspansi jaringan.

“Masih banyak masyarakat yang membutuhkan modal kerja sehingga pemasaran dana tahun ini cukup prospektif,” pungkasnya. (sb/fir/jay/han)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

   

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Bunga Bank Kecil, Koperasi Kalah Saing

GRESIK(RIAUPOS.CO) – Beberapa pelaku koperasi di Gresik, Jawa Timur, menilai besaran bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang rendah mempersempit penyaluran kredit.

Nasabah yang menilai bunga koperasi cukup tinggi memilih mengajukan kredit di perbankan.

Ketua Pengurus Koperasi Keluarga Karyawan PT Petrokimia Gresik (K3PG) Rohmad mengatakan, pihaknya sering bersaing dengan perbankan pelat merah yang memiliki produk KUR.

“KUR suku bunganya kini ditekan tujuh persen. Koperasi susah menyalurkan kredit karena bunga paling kecil 11-13 persen,” kata dia, Kamis (1/8).

Oleh karena itu, Rohmad berharap pemerintah membuat segmentasi penyaluran kredit.

Dengan demikian, koperasi mampu menyaingi perbankan dalam penyaluran kredit. Misalnya, platfon kredit perbankan maksimal Rp500 juta jika koperasi Rp50 juta.

Baca Juga:  Wow, Transaksi Harbolnas 2019 Tercatat Rp9,1 Triliun

“Namun, sekarang masih belum,” tandasnya.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Gresik Sudikno berharap pemerintah membuka peluang kerja sama dengan koperasi di Gresik untuk penyaluran KUR.

“Supaya koperasi sebagai lembaga keuangan mikro (LKM) juga dapat mencicipi KUR.  Saat ini, koperasi juga mengelola bisnis secara tradisional sehingga akan ada update teknologi dan SDM,” kata Sudikno.

Bisnis koperasi dan LKM masih besar. Apalagi, masih banyak masyarakat yang belum bankable sehingga koperasi dan LKM dalam memperluas pasar lewat ekspansi jaringan.

“Masih banyak masyarakat yang membutuhkan modal kerja sehingga pemasaran dana tahun ini cukup prospektif,” pungkasnya. (sb/fir/jay/han)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

   

GRESIK(RIAUPOS.CO) – Beberapa pelaku koperasi di Gresik, Jawa Timur, menilai besaran bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang rendah mempersempit penyaluran kredit.

Nasabah yang menilai bunga koperasi cukup tinggi memilih mengajukan kredit di perbankan.

Ketua Pengurus Koperasi Keluarga Karyawan PT Petrokimia Gresik (K3PG) Rohmad mengatakan, pihaknya sering bersaing dengan perbankan pelat merah yang memiliki produk KUR.

“KUR suku bunganya kini ditekan tujuh persen. Koperasi susah menyalurkan kredit karena bunga paling kecil 11-13 persen,” kata dia, Kamis (1/8).

Oleh karena itu, Rohmad berharap pemerintah membuat segmentasi penyaluran kredit.

Dengan demikian, koperasi mampu menyaingi perbankan dalam penyaluran kredit. Misalnya, platfon kredit perbankan maksimal Rp500 juta jika koperasi Rp50 juta.

Baca Juga:  Honda Care Mudahkan Konsumen di Mana Saja

“Namun, sekarang masih belum,” tandasnya.

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Gresik Sudikno berharap pemerintah membuka peluang kerja sama dengan koperasi di Gresik untuk penyaluran KUR.

“Supaya koperasi sebagai lembaga keuangan mikro (LKM) juga dapat mencicipi KUR.  Saat ini, koperasi juga mengelola bisnis secara tradisional sehingga akan ada update teknologi dan SDM,” kata Sudikno.

Bisnis koperasi dan LKM masih besar. Apalagi, masih banyak masyarakat yang belum bankable sehingga koperasi dan LKM dalam memperluas pasar lewat ekspansi jaringan.

“Masih banyak masyarakat yang membutuhkan modal kerja sehingga pemasaran dana tahun ini cukup prospektif,” pungkasnya. (sb/fir/jay/han)

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina

   

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari