- Advertisement -
WAMENA (RIAUPOS.CO) – Kerusuhan yang terjadi Wamena memang menyisakan duka dan trauma yang dalam. Setidaknya, hingga saat ini masih banyak warga Wamena yang mengungsi. Meksi demikian, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Eko Daryanto memastikan, kondisi di Wamena sudah berangsur kondusif dari sebelumnya.
“Beberapa toko sudah mulai buka, namun yang lainnya masih belum berani untuk membuka tokonya,” kata Eko saat dikonfirmasi, Minggu (29/9).
- Advertisement -
Walaupun kegiatan perekonomian hingga sosial masyarakat belum sepenuhnya pulih, masyarakat di Wamena diminta untuk tenang dan tidak terprovokasi dengan isu yang menyesatkan.
Sementara itu, warga pendatang yang mengungsi ke Jayapura, Papua terus bertambah akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena. Warga yang mengungsi meninggalkan daerah Wamena sebagian besar merupakan pendatang. Karena mereka masih trauma serta jaminan keamanan yang belum kondusif.
“Beberapa warga, masih trauma dan jaminan keamanan masih dirasakan, hal ini dampak dari aksi kerusuhan beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.
- Advertisement -
Sebelumnya telah terjadi kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua yang berawal dari unjuk rasa siswa pada Senin (23/9) yang memprotes dugaan perkataan bernada rasial oleh seorang guru.
Aksi tersebut berakhir rusuh dan terdapat pihak yang melakukan pembakaran terhadap rumah warga, kantor pemerintah serta fasilitas umum. Bahkan, kerusuhan tersebut menyebabkan 33 orang tewas.
Setelah sebelumnya menutup akses internet di Wamena, pemerintah akhirnya membuka kembali layanan data internet pada Sabtu (28/9) kemarin. Karena dinilai kondisi dan situasi keamanan di wilayah Kabupaten Wamena telah pulih.
WAMENA (RIAUPOS.CO) – Kerusuhan yang terjadi Wamena memang menyisakan duka dan trauma yang dalam. Setidaknya, hingga saat ini masih banyak warga Wamena yang mengungsi. Meksi demikian, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Eko Daryanto memastikan, kondisi di Wamena sudah berangsur kondusif dari sebelumnya.
“Beberapa toko sudah mulai buka, namun yang lainnya masih belum berani untuk membuka tokonya,” kata Eko saat dikonfirmasi, Minggu (29/9).
Walaupun kegiatan perekonomian hingga sosial masyarakat belum sepenuhnya pulih, masyarakat di Wamena diminta untuk tenang dan tidak terprovokasi dengan isu yang menyesatkan.
- Advertisement -
Sementara itu, warga pendatang yang mengungsi ke Jayapura, Papua terus bertambah akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena. Warga yang mengungsi meninggalkan daerah Wamena sebagian besar merupakan pendatang. Karena mereka masih trauma serta jaminan keamanan yang belum kondusif.
“Beberapa warga, masih trauma dan jaminan keamanan masih dirasakan, hal ini dampak dari aksi kerusuhan beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.
Sebelumnya telah terjadi kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua yang berawal dari unjuk rasa siswa pada Senin (23/9) yang memprotes dugaan perkataan bernada rasial oleh seorang guru.
Aksi tersebut berakhir rusuh dan terdapat pihak yang melakukan pembakaran terhadap rumah warga, kantor pemerintah serta fasilitas umum. Bahkan, kerusuhan tersebut menyebabkan 33 orang tewas.
Setelah sebelumnya menutup akses internet di Wamena, pemerintah akhirnya membuka kembali layanan data internet pada Sabtu (28/9) kemarin. Karena dinilai kondisi dan situasi keamanan di wilayah Kabupaten Wamena telah pulih.