Minggu, 14 September 2025
spot_img

Alhamdulillah, di Dumai Kabut Asap Mulai Menipis, Udara Mulai Membaik

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap di Dumai mulai menipis. Jarak pandang juga mulai membaik. Begitu juga dengan kualitas udara. Itu jika dibandingkan kondisi Dumai dalam beberapa hari kebelakang. Kendati belum kembali dalam keadaan normal, kondisi di Dumai sedikit lebih baik, Jumat (20/9/2019).

Berdasarkan laporan yang di terima, Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Dumai, pada Jumat (20/9) pagi berada di level tidak sehat dengan angka 126 Psi di pukul 07.00 WIB. Kondisi ini memang belum pada kondisi normal.

Bahkan, Jumat (20/9) pagi matahari telah menampakkan sinarnya. Sang Surya tidak lagi tertutup kabut asap yang tebal seperti beberapa hari kebelakangan. 

"Alhamdulillah mulai membaik walaupun belum kembali ke normal," ujar Kepala BPBD Afri Lagan, Jumat (20/9) kemarin.

Baca Juga:  Ditolak Sistem PPDB Karena KK Diperbarui

Ia mengatakan berdasarkan laporan BMKG Pekanbaru, Dumai di nyatakan nihil titik api pada level confidence diatas 70 persen, namun pada level confidence di 50 persen ada satu titik hotspot "Namun di lapangan adatitik asap yang saat ini masih dalam upaya pemadaman dan pendinginan terutama di Kecamatan Sungai Sembilan," ujarnya.

Ia mengatakan kabut asap di prediksi akan kembali jika titik api daerah lain belum padam. "Terutama di Jambi dan di Sumsel masih banyak titik api, maka  bisa di prediksi kabut asap bisa saja kembali," ujarnya.

Ia mengatakan faktor cuaca dengan kondisi angin Tenggara-Selatan dan kecepatan angin 20 km/jam, diperkirakan dari analisa BMKG  wilayah sebagian besar Riau terutama wilayah pesisir yakni Dumai, Duri, Rohil mendapat asap kiriman dari Inhil, Pelalawan serta Provinsi Jambi dan Sumatera selatan yang berdampak terhadap penurunan kualitas udara.

Baca Juga:  Politikus Hina Nabi Muhammad, India Berupaya Redakan Kemarahan Publik

" Kita bisa kembali berkabut, karena kabut asap yang ada merupakan  kiriman dari sejumlah daerah di Riau dan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan," tutupnya.

Laporan: Hasanal Bulkiah (Dumai)

Editor: wws

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap di Dumai mulai menipis. Jarak pandang juga mulai membaik. Begitu juga dengan kualitas udara. Itu jika dibandingkan kondisi Dumai dalam beberapa hari kebelakang. Kendati belum kembali dalam keadaan normal, kondisi di Dumai sedikit lebih baik, Jumat (20/9/2019).

Berdasarkan laporan yang di terima, Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Dumai, pada Jumat (20/9) pagi berada di level tidak sehat dengan angka 126 Psi di pukul 07.00 WIB. Kondisi ini memang belum pada kondisi normal.

Bahkan, Jumat (20/9) pagi matahari telah menampakkan sinarnya. Sang Surya tidak lagi tertutup kabut asap yang tebal seperti beberapa hari kebelakangan. 

"Alhamdulillah mulai membaik walaupun belum kembali ke normal," ujar Kepala BPBD Afri Lagan, Jumat (20/9) kemarin.

Baca Juga:  Pastikan Kesiapan Jelang Dibuka, Gubri Tinjau Tol Pekanbaru-Bangkinang

Ia mengatakan berdasarkan laporan BMKG Pekanbaru, Dumai di nyatakan nihil titik api pada level confidence diatas 70 persen, namun pada level confidence di 50 persen ada satu titik hotspot "Namun di lapangan adatitik asap yang saat ini masih dalam upaya pemadaman dan pendinginan terutama di Kecamatan Sungai Sembilan," ujarnya.

- Advertisement -

Ia mengatakan kabut asap di prediksi akan kembali jika titik api daerah lain belum padam. "Terutama di Jambi dan di Sumsel masih banyak titik api, maka  bisa di prediksi kabut asap bisa saja kembali," ujarnya.

Ia mengatakan faktor cuaca dengan kondisi angin Tenggara-Selatan dan kecepatan angin 20 km/jam, diperkirakan dari analisa BMKG  wilayah sebagian besar Riau terutama wilayah pesisir yakni Dumai, Duri, Rohil mendapat asap kiriman dari Inhil, Pelalawan serta Provinsi Jambi dan Sumatera selatan yang berdampak terhadap penurunan kualitas udara.

- Advertisement -
Baca Juga:  Anggaran Multiyears Rp37 Triliun untuk Vaksin Corona Disiapkan Pemerintah

" Kita bisa kembali berkabut, karena kabut asap yang ada merupakan  kiriman dari sejumlah daerah di Riau dan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan," tutupnya.

Laporan: Hasanal Bulkiah (Dumai)

Editor: wws

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

DUMAI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap di Dumai mulai menipis. Jarak pandang juga mulai membaik. Begitu juga dengan kualitas udara. Itu jika dibandingkan kondisi Dumai dalam beberapa hari kebelakang. Kendati belum kembali dalam keadaan normal, kondisi di Dumai sedikit lebih baik, Jumat (20/9/2019).

Berdasarkan laporan yang di terima, Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Dumai, pada Jumat (20/9) pagi berada di level tidak sehat dengan angka 126 Psi di pukul 07.00 WIB. Kondisi ini memang belum pada kondisi normal.

Bahkan, Jumat (20/9) pagi matahari telah menampakkan sinarnya. Sang Surya tidak lagi tertutup kabut asap yang tebal seperti beberapa hari kebelakangan. 

"Alhamdulillah mulai membaik walaupun belum kembali ke normal," ujar Kepala BPBD Afri Lagan, Jumat (20/9) kemarin.

Baca Juga:  Batasi Mobilitas dan Pengamanan Tempat Ibadah

Ia mengatakan berdasarkan laporan BMKG Pekanbaru, Dumai di nyatakan nihil titik api pada level confidence diatas 70 persen, namun pada level confidence di 50 persen ada satu titik hotspot "Namun di lapangan adatitik asap yang saat ini masih dalam upaya pemadaman dan pendinginan terutama di Kecamatan Sungai Sembilan," ujarnya.

Ia mengatakan kabut asap di prediksi akan kembali jika titik api daerah lain belum padam. "Terutama di Jambi dan di Sumsel masih banyak titik api, maka  bisa di prediksi kabut asap bisa saja kembali," ujarnya.

Ia mengatakan faktor cuaca dengan kondisi angin Tenggara-Selatan dan kecepatan angin 20 km/jam, diperkirakan dari analisa BMKG  wilayah sebagian besar Riau terutama wilayah pesisir yakni Dumai, Duri, Rohil mendapat asap kiriman dari Inhil, Pelalawan serta Provinsi Jambi dan Sumatera selatan yang berdampak terhadap penurunan kualitas udara.

Baca Juga:  Moeldoko dan Mahfud Beda Pandangan soal Uighur

" Kita bisa kembali berkabut, karena kabut asap yang ada merupakan  kiriman dari sejumlah daerah di Riau dan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan," tutupnya.

Laporan: Hasanal Bulkiah (Dumai)

Editor: wws

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari