PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Aksi saling dorong terjadi saat unjuk rasa ribuan mahasiswa yang memaksa ingin masuk ke halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/9) siang. Akibatnya, lima personel polisi terluka dan empat di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Empat personel itu dilarikan menggunakan mobil ambulans yang sudah stanby di halaman kantor Gubri. Akhirnya pihak keamanan mempersilakan mahasiswa masuk dan berkumpul di halaman Kantor Gubri untuk menggelar aksi unjuk rasa.
Ribuan mahasiswa menuntut agar Gubernur Riau segera menyelesaikan permasalahan karhutla di Riau.
"Meminta penjelasan soal tuntutan penyelesaian karhutla di Riau. Maka siapa yang bisa tanggap menuntut ini, siapa yang bersuara lantang, melainkan mahasiswa. Hidup mahasiswa. Pemerintah tidak cukup tegas menindak korporasi. Kabut asap bukan bencana, tetapi ini suatu tindakan kejahatan," ujar salah seorang mahasiswa berorasi.
Laporan : Dofi Iskandar
Editor : Firman Agus
PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Aksi saling dorong terjadi saat unjuk rasa ribuan mahasiswa yang memaksa ingin masuk ke halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/9) siang. Akibatnya, lima personel polisi terluka dan empat di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Empat personel itu dilarikan menggunakan mobil ambulans yang sudah stanby di halaman kantor Gubri. Akhirnya pihak keamanan mempersilakan mahasiswa masuk dan berkumpul di halaman Kantor Gubri untuk menggelar aksi unjuk rasa.
- Advertisement -
Ribuan mahasiswa menuntut agar Gubernur Riau segera menyelesaikan permasalahan karhutla di Riau.
"Meminta penjelasan soal tuntutan penyelesaian karhutla di Riau. Maka siapa yang bisa tanggap menuntut ini, siapa yang bersuara lantang, melainkan mahasiswa. Hidup mahasiswa. Pemerintah tidak cukup tegas menindak korporasi. Kabut asap bukan bencana, tetapi ini suatu tindakan kejahatan," ujar salah seorang mahasiswa berorasi.
- Advertisement -
Laporan : Dofi Iskandar
Editor : Firman Agus