Jumat, 22 November 2024
spot_img

Raih Cumlaude dengan Disertasi Meneliti Kepemimpinan Joko Widodo

JATINANGOR (RIAUPOS.CO) – Kolonel Arm. Pustaka Bangun berhasil mempertahankan disertasinya dengan mengambil studi kasus kepemimpinan Presiden Joko Widodo di depan guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Kamis (5/9/2019).

Disertasi yang berjudul “ Analisis Kepemimpinan Ditinjau dari Aspek Kecerdasan Emosi dan Kepemimpinan Transformasional (Studi Kasus Kepemimpinan Joko Widodo)” itu dan berhasil dipertahankannya dalam sidang terbuka tersebut menjadikannya mendapat predikat kelulusan dengan Cumlaude.

Kolonel Arm Pustaka Bangun saat menjawab pertanyaan para guru besar antara lain menyatakan, dimensi yang paling utama dari kecerdasan emosi yang terdapat dalam kepemimpinan Joko Widodo adalah dimensi empati dan dimensi keterampilan sosial. Sedangkan dalam kepemimpinan transformasional adalah diimensi individualized influence dan dimensi intellectual stimulation

Baca Juga:  Uang Dikirim dari Kampung untuk Bayar Agen Rp6 Juta

Kolonel Pustaka Bangun sebagaj promovendus lebih jauh menyatakan, kepemimpinan Joko Widodo saangat relevan dengan situasi Indonesia. "Joko Widodo selalu mewongke orang lain, menggunakan guyon parikeno sehingga banyak orang yang merasa dekat dengan beliau. Selain itu Joko Widodo dalam memutuskan sesuatu dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan hati nurani," ujarnya. 

Para penguji Guru besar IPDN yang hadir antara lain Prof Dr Murtir Jeddawi yang juga Rektor IPDN, Prof Dr Ermaya mantan Rektor IPDN dan mantan Gubernur Lemhanas. Sedangkan dari jajaran Kemenhan dan TNI yang hadii antara lain Letjen Trilegiono Suko (Rektor Unhan), Mayjen A Hafil Fuddin (dosen Unhan), Mayjen TNI Irwansyah, Brigjen TNI Zulfardi Junin. Dari kepolisian hadir Brigjen Pol Tabana Bangun ( Direktur Pasca Sarjana PTIK).(jpg)

Baca Juga:  Masyarakat Dumai Diminta Tetap Pakai Masker di Rumah

Editor: Firman Agus 

JATINANGOR (RIAUPOS.CO) – Kolonel Arm. Pustaka Bangun berhasil mempertahankan disertasinya dengan mengambil studi kasus kepemimpinan Presiden Joko Widodo di depan guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Kamis (5/9/2019).

Disertasi yang berjudul “ Analisis Kepemimpinan Ditinjau dari Aspek Kecerdasan Emosi dan Kepemimpinan Transformasional (Studi Kasus Kepemimpinan Joko Widodo)” itu dan berhasil dipertahankannya dalam sidang terbuka tersebut menjadikannya mendapat predikat kelulusan dengan Cumlaude.

- Advertisement -

Kolonel Arm Pustaka Bangun saat menjawab pertanyaan para guru besar antara lain menyatakan, dimensi yang paling utama dari kecerdasan emosi yang terdapat dalam kepemimpinan Joko Widodo adalah dimensi empati dan dimensi keterampilan sosial. Sedangkan dalam kepemimpinan transformasional adalah diimensi individualized influence dan dimensi intellectual stimulation

Baca Juga:  Riska Dapat Kunjungan Penderita Kanker Hampir Sembuh

Kolonel Pustaka Bangun sebagaj promovendus lebih jauh menyatakan, kepemimpinan Joko Widodo saangat relevan dengan situasi Indonesia. "Joko Widodo selalu mewongke orang lain, menggunakan guyon parikeno sehingga banyak orang yang merasa dekat dengan beliau. Selain itu Joko Widodo dalam memutuskan sesuatu dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan hati nurani," ujarnya. 

- Advertisement -

Para penguji Guru besar IPDN yang hadir antara lain Prof Dr Murtir Jeddawi yang juga Rektor IPDN, Prof Dr Ermaya mantan Rektor IPDN dan mantan Gubernur Lemhanas. Sedangkan dari jajaran Kemenhan dan TNI yang hadii antara lain Letjen Trilegiono Suko (Rektor Unhan), Mayjen A Hafil Fuddin (dosen Unhan), Mayjen TNI Irwansyah, Brigjen TNI Zulfardi Junin. Dari kepolisian hadir Brigjen Pol Tabana Bangun ( Direktur Pasca Sarjana PTIK).(jpg)

Baca Juga:  Sabtu, WNI yang Dikarantina di Natuna Bakal Dipulangkan

Editor: Firman Agus 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari