Jumat, 22 November 2024
spot_img

Dokter SPOG Konsultan RSUD Mandau Jadi Narsum di Kongres Nasional POGI

DURI (RIAUPOS.CO) – Setelah 2 tahun pandemi Covid-19, akhirnya beberapa kegiatan ilmiah di bidang kedokteran dapat diadakan dalam bentuk offline kembali.

Berkenaan dengan ini, para dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang terhimpun dalam Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengadakan Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) XVIII yang akan diselenggarakan di SKA Co-EX Pekanbaru, Riau, tanggal 21-27 Juli 2022.

Sedangkan KOGI ini merupakan suatu pertemuan ilmiah POGI yang rutin dilaksanakan setiap 3 tahun sekali yang dihadiri oleh dokter kebidanan dan kandungan seluruh indonesia.

Salah seorang pemateri sekaligus panitia inti KOGI, dr Fadler Hidayat SPOG ( K ) Obginsos.MMRS memgatakan, kegiatan ini mengambil tema KOGI XVIII ini adalah “The Improving of Quality and Competitiveness in the Globalization Era”. 

Baca Juga:  Bertambah 8 Kasus, Prokes Jalan Terus

“Di era globalisasi ini, dengan berbagai kemajuan teknologi, banyak inovasi yang tercipta untuk mendukung layanan kedokteran. Salah satu nya yang akan saya presentasikan dalam kegiatan KOGI ini yaitu tentang salah satu program terbaik di RSUD Mandau berupa inovasi layanan SMF Kebidanan dan Kandungan RSUD Mandau  yang diberi nama Wa Mandau (WhatsApp Maternal dan Neonatal Darurat RSUD Mandau ),”  ujar Fadler, Selasa (19/7/2022)

Dijelaskan dr fadler, Wa Mandau ini dibuat untuk menghindari kematian ibu dan bayi secara langsung akibat tindakan persalinan atau tindakan operasi serta mengurangi kematian ibu karena faktor 3 T, yakni
terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan. Terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat mendapat pertolongan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga:  Bupati Lantik Dua Kades PAW Pedekik dan Sejangat

Sementara itu, Direktur RSUD Mandau dr Hj Chairiah sangat bersyukur dan bangga dengan adanya inovasi yang dibuat oleh Dr Fadler Hidayat SPOG konsultan ini. 

"Beliau berharap nantinya program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan lebih canggih lagi untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan khusus nya di bidang kebidanan dan kandungan RSUD Mandau," ujarnya.

“Program ini adalah bagian dari pelayanan terbaik kami untuk masyarakat Bengkalis yg tentunya sejalan dengan program Bupati Bengkalis di bidang kesehatan yaitu mendekatkan akses kesehatan untuk masyarakat, InsyaAllah” ujar  dr Chairiah.

 

Laporan: Abu Kasim (Duri)

Editor: E Sulaiman

DURI (RIAUPOS.CO) – Setelah 2 tahun pandemi Covid-19, akhirnya beberapa kegiatan ilmiah di bidang kedokteran dapat diadakan dalam bentuk offline kembali.

Berkenaan dengan ini, para dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang terhimpun dalam Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengadakan Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia (KOGI) XVIII yang akan diselenggarakan di SKA Co-EX Pekanbaru, Riau, tanggal 21-27 Juli 2022.

- Advertisement -

Sedangkan KOGI ini merupakan suatu pertemuan ilmiah POGI yang rutin dilaksanakan setiap 3 tahun sekali yang dihadiri oleh dokter kebidanan dan kandungan seluruh indonesia.

Salah seorang pemateri sekaligus panitia inti KOGI, dr Fadler Hidayat SPOG ( K ) Obginsos.MMRS memgatakan, kegiatan ini mengambil tema KOGI XVIII ini adalah “The Improving of Quality and Competitiveness in the Globalization Era”. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Prestasi Atlet Menurun, Pembinaan KONI Dipertanyakan

“Di era globalisasi ini, dengan berbagai kemajuan teknologi, banyak inovasi yang tercipta untuk mendukung layanan kedokteran. Salah satu nya yang akan saya presentasikan dalam kegiatan KOGI ini yaitu tentang salah satu program terbaik di RSUD Mandau berupa inovasi layanan SMF Kebidanan dan Kandungan RSUD Mandau  yang diberi nama Wa Mandau (WhatsApp Maternal dan Neonatal Darurat RSUD Mandau ),”  ujar Fadler, Selasa (19/7/2022)

Dijelaskan dr fadler, Wa Mandau ini dibuat untuk menghindari kematian ibu dan bayi secara langsung akibat tindakan persalinan atau tindakan operasi serta mengurangi kematian ibu karena faktor 3 T, yakni
terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan. Terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat mendapat pertolongan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga:  Bagus Santoso Keluarkan 7 Jurus Sakti Wujudkan Bengkalis Bedelau

Sementara itu, Direktur RSUD Mandau dr Hj Chairiah sangat bersyukur dan bangga dengan adanya inovasi yang dibuat oleh Dr Fadler Hidayat SPOG konsultan ini. 

"Beliau berharap nantinya program ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan lebih canggih lagi untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan khusus nya di bidang kebidanan dan kandungan RSUD Mandau," ujarnya.

“Program ini adalah bagian dari pelayanan terbaik kami untuk masyarakat Bengkalis yg tentunya sejalan dengan program Bupati Bengkalis di bidang kesehatan yaitu mendekatkan akses kesehatan untuk masyarakat, InsyaAllah” ujar  dr Chairiah.

 

Laporan: Abu Kasim (Duri)

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari